Halo semuanya!
Selamat malam!
.
.
.
HAPPY READING!
AWAS TYPO!
oOoOoOoOo
Beberapa hari setelah kedatangan mereka ke Lombok, cuacanya pada siang hari tidak menyenangkan sama sekali. Mendung dan gerimis berkepanjangan sehingga Kinanti dan Fadil tidak dapat menghabiskan waktu di pantai dengan leluasa. Ombak yang agak tinggi membuat wisatawan tidak bisa melakukan surfing atau snorkeling.
Pada akhirnya, Kinanti dan Fadil hanya berburu spot foto disekitar Resort untuk mewarnai lama instagram masing-masing. Dibandingkan berdua, Mereka lebih banyak foto sendiri dengan oufit berbeda, yang nantinya akan diupload satu persatu.
"Bangun!"
Kinanti merasakan guncangan pada lengannya. Dia membuka matanya perlahan dan mendapati Fadil tengah menatapnya penuh semangat. "Apa?" tanya Kinanti dengan suara serak.
Fadil menunjuk ke pintu kaca diseberang ruangan. "Akhirnya cerah juga, buruan bangun. Gue mau ke pantai."
Kinanti berusaha memfokuskan pandangannya, sementara nyawa masih berceceran di alam mimpi. Ucapan Fadil benar. Diluar sana sudah sangat cerah sementara masih pukul 8 pagi. Semoga cuaca cerah itu bisa bertahan hingga malam, sehingga malam pergantian tahun nanti bisa mereka nikmati dengan semarak kembang api di langit. "Bentar, ngumpulin nyawa dulu."
Fadil menarik bantal Kinanti hingga kepala perempuan itu terhempas ke kasur. "Buruan, gue udah pesen sarapan. Nanti nasi gorengnya keburu dingin!"
"Anak kambing!" maki Kinanti. Perbuatan Fadil beberapa saat lalu berhasil menghilangkan kantuknya.
"Gue tau lo bakal tidur lagi."
"Yaudah sih, ke pantai aja sendirian," gerutu Kinanti. Namun dia tetap bangkit dari tempat tidur sambil mengikat rambutnya.
"Iya, giliran gue beneran berangkat lo ngomel mulu sampe kuping gue panas."
Kinanti mencibir, kemudian mengambil handuk dan pakaian gantinya lalu masuk ke kamar mandi.
Tak butuh waktu lama, dia pun menyelesaikan mandi paginya dan keluar dengan pakaian yang menurutnya cocok untuk berjemur. Untung saja dia membawa tanktop crop dan hotpants nya mengingat dia sebelumnya tidak tahu tujuan liburan Fadil.
"LO NGAPAIN PAKE BAJU GITUAN?!"
Kinanti sukses terperanjat demi mendengar seruan Fadil tersebut. Laki-laki itu sedang merapikan tempat tidur ketika Kinanti baru keluar dari kamar mandi, namun begitu menoleh padanya, Fadil malah membentak tiba-tiba.
"Kaget, anjir!" Kinanti balas menatap sebal pada Fadil. "Apa sih lo teriak-teriak?!"
"Ngapain pake baju gituan?!"
Kinanti menatap pakaiannya dan merasa tidak ada yang salah. Tanktop nya memang berada di atas perutnya, dan hotpants jeans nya juga masih setengah paha tidak ada yang aneh mengingat semua orang di pantai pasti memakai bikini. Pakaiannya tentu saja terbilang sopan. "Kan mau ke pantai, gimana sih?" tanya Kinanti. "Terakhir gue ke bali sama anak kantor malah atasannya pake bra doang," ujarnya lagi. Well, sebenarnya juga tanktop, cuma lebih pendek lagi dari yang dia pakai saat ini.
Fadil mendengus. "Bodo amat ya Nan, lo mau pake apa pas liburan sama anak kantor," ujarnya. "Masalahnya sekarang lo perginya sama gue, dan gue nggak suka liat lo pake baju gituan."
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINDUNG
Teen FictionKetika SMA, Kinanti Sandyakala duduk sebangku dengan Feby Revano, membuat mereka dekat sehingga temannya berpikir mereka berdua berpacaran. Pemahaman itu terus berlangsung hingga mereka dewasa, padahal kenyataannya Kinanti menyimpan rasa ada orang l...