17

480 85 0
                                    

Halo semuanya!

Selamat malam!

Besok senin?! Wkwk Jangan lupa semangat yaa

Btw gimana tanggapan kalian soal cerita ini? Suka apa nggak? Komen please...

Walaupun nanti bakal aku lanjut juga sih ada respon atau nggak nya wkwk toh masih ada aja yang baca, semoga bisa menghibur dan menemani hari kalian selama beberapa menit 💕

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

Pertemuan antara keluarga Kinanti dan Fadil kemarin, yang sekaligus dirangkap menjadi lamaran resmi, berjalan dengan lancar. Orang tua mereka tampak sangat bahagia, apalagi setelah mendapatkan tanggal untuk hari pernikahan Fadil dan Kinanti yang jatuh sehari setelah natal. Tanggal tersebut diusulkan oleh Fadil, dan Kinanti mengangguk setuju seperti yang sudah mereka bahas sebelumnya.

Ada banyak hal yang masih ingin Kinanti bicarakan dengan Fadil, namun tidak bisa terlaksana karena laki-laki itu harus mengejar pesawat untuk mengantarkannya kembali ke Bengkulu. Sementara hal-hal terkait pernikahan, kedua orang tua mereka sama sekali tidak ingin ikut campur, mereka menyerahkan semuanya pada Fadil dan Kinanti tak terkecuali tamu undangan.

Kinanti merebahkan tubuhnya ke ranjang setelah menyelesaikan ritual skincare malam harinya, kemudian mengecek ponselnya. Tidak ada notif sama sekali dari Fadil seharian ini. Hebat!

Mereka memang tidak melakukan tradisi pasang cincin kemarin, tapi seharusnya tidak merubah kenyataan kalau mereka telah bertunangan, kan?

Pekerjaannya hari ini telah selesai. Meski jam telah menunjukkan pukul 11 malam, Kinanti masih belum mengantuk. Ditambah lagi dia masih berharap Fadil akan mengontak nya untuk sesuatu atau apa. Tapi harapannya sia-sia.

"Apa gue chat aja, ya?" gumam Kinanti.

Kinanti Sandyakala :
Woy Dil

Kinanti menatap layar ponselnya, beberapa detik setelah pesannya terkirim, centang di layar langsung berubah menjadi biru, tanda bahwa Fadil sudah membuka pesannya. Tak lama kemudian ada panggilan masuk dari Fadil, hingga Kinanti langsung mengangkatnya.

"Udah beres kerjaan lo?" tanya Fadil setelah saling mengucap salam sebelumnya.

"Udah," ujar Kinanti. "Lo belum tidur?"

"Barusan gue habis record video, ngerangkum kejadian yang sempat rame sebulanan ini, tapi kasusnya nggak sepanas yang lain, makanya gue gabungin videonya."

"Emang apaan yang lagi rame?"

"Nonton aja ntar video gue,"

"Dih, modus banget biar nambah viewers."

Fadil terkekeh. "Nih salah satu yang gue bahas, ada berita tentang pelaku korupsi yang klaim hilang ingatan setelah operasi otak."

"Besok pastiin depan kost lo nggak tiba-tiba ada tukang bakso mangkal ya."

Lagi-lagi Fadil tertawa. "Ada juga soal Sunny yang akhirnya upload klarifikasi. Padahal sebelumnya gue udah nungguin tiga harian, akhirnya gue upload aja tuh video gue yang cuma dari satu sisi doang perkara masalah dia. Eh tiga jam setelah gue upload, dianya klarifikasi. Sebel nggak tuh?" gerutunya. "Makanya ada beberapa komentar di video soal Sunny sebelumnya pada protes kok dari sisi doang. Aslinya mah.. Duh masih sebel gue kalau diinget, walaupun bukan salah Si Sunny juga yang kelamaan bikin klarifikasi."

SELINDUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang