Irreplaceable | Markhyuck (on going)

1. 1

🐯🐻
.
.
.

Pagi ini Mark sudah bangun lebih awal, tidak seperti pagi sebelumnya kali ini Mark tidak mau beranjak dari kasur nya.

Haechan masih berada didalam dekapannya, suara dengkuran kecil Haechan dapat ia rasakan di dadanya.

Mark berharap semoga hari ini Haechan bangun, karena ini adalah hari ke 3 setelah kejadian waktu itu, jadi mungkin dosisnya juga sudah habis.

Mark menurunkan wajahnya hingga kini ia berhadapan sejajar dengan Haechan. Mark mengusap lembut pipi gembul Haechan. Mark memajukan bibirnya lalu mencium bibir empuk milik Haechan.

CUP

Mark merasakan bibir Haechan seperti terbuka untuk menarik bibirnya. Merasakan itu Mark tentu kaget, ia melepaskan ciuman nya, lalu melihat wajah Haechan.

Mata Haechan perlahan mulai terbuka, bibirnya juga setengah terbuka memperlihatkan dua gigi mungilnya.

"Haechan, akhirnya kamu bangun juga sayang"

Mark memeluk erat tubuh Haechan yang sangat ia rindukan selama ini. Haechan membalas pelukan Mark tak kalah erat.

"Haechan, sayang"

"Iya kak?"

"Akhirnya kamu bangun juga sayang, hikss"

Mark mulai menangis, dan tetesan air matanya itu dapat Haechan rasakan menetes di rambutnya. Haechan mengusap rahang tegas milik pacarnya itu.

"Iya kak, ini echan sudah bangun"

"Kak Mell enggak boleh sedih lagi ya kak sayang"

CUP

Haechan mencium singkat bibir Mark, lalu ia menunduk malu-malu. Mark sudah mulai berhenti menangis, ia menarik pinggang Haechan agar berdempetan dengannya.

Mark memajukan wajahnya ia lalu mencium bibir empuk milik pacarnya itu yang selalu membuat nya candu.

CUP

Haechan menerima ciuman Mark tak kalah lembut, Mark memasukkan lidahnya mengabsen keseluruhan gigi kecil milik Haechan.

Mark melumat bibir Haechan sangat lembut, benar-benar lembut, membuat Haechan terharu, Mark pasti sangat merindukan nya batin Haechan.

Mark mengusap punggung Haechan sambil terus melumat bibir nya, Mark menarik bibir bawah Haechan lalu ia melepaskan ciuman keduanya.

Haechan menunduk ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik pacarnya itu. Mark mengusap lembut rambut Haechan.

"Terimakasih kakak telah menjaga ku"

"Iya sayang, sama-sama kakak juga mau minta maaf kemarin kakak enggak menjaga kamu bayi"

"Iya kakak enggak apa-apa, emang echan kemarin kenapa ya kak?"

"Hahaha sayang kamu lupa ya?"

"Iya echan enggak ingat kak"