20| Won't run anymore

776 80 4
                                    

"Aku minta maaf"

Pemuda itu menyerngit

"Aku tak ingat hyung membuat kesalahan"

Yoongi tersenyum tipis. Meraih kopi hitam miliknya dan meminum dengan tenang

"Aku pernah curiga padamu"

Namjoon membentuk bibir 'o' . Mengibaskan tangannya dengan arti 'tak apa, aku mengerti'

"Tetap saja Kim, aku merasa tak enak padamu" Namjoon tak tau harus merespon apa di saat seperti ini. Ia hanya mengangguk sambil mengaduk minuman tanpa niat

"Dan informasi yang pernah kau berikan. Kalau boleh tau, pamanmu dapat darimana?"

Namjoon berdehem sekilas, melirik ke arah jam 3 tepat di meja para gadis berkumpul, ah mereka jadi pusat perhatian. Sudah tidak menjadi hal yang baru, siapa sih yang tidak kenal dengan Min Yoongi?

"Ada seorang kenalan yang mengaku sebagai teman ayah Jimin, jadi pamanku bertanya padanya"

Yoongi menaikkan alis tertarik "Siapa?"

"Hyung ingin menemuinya? Sebentar aku tanya paman dulu"

Yoongi mengamati bagaimana Namjoon sibuk mengetik di ponselnya. Selang beberapa menit, ponsel Namjoon kembali berbunyi dan sontak pemuda itu membalas pandangan Yoongi

"Aku sudah mengirim alamatnya pada hyung"

Pemuda Min disana langsung meraih ponsel, membaca nama lokasi yang tak asing

"Aku akan kesana, terima kasih Kim"

"Sekarang?" Perkataan Namjoon hanya dianggap angin lalu oleh Yoongi yang sudah duluan tergesa keluar kafe


°°°


Hembusan nafasnya terlihat seperti kepulan asap tipis sebab hujan datang serta cuaca yang mendingin. Yoongi memasukkan tangannya pada kantong long coat. Berjalan tenang melewati para pasien dan perawat yang berlalu lalang.

Yoongi menyerngit saat melihat beberapa perawat dan dokter terlihat berjalan cepat melewatinya. Tungkainya sontak ikut melaju melihat kamar rawat Jimin yang sedikit ribut

"Ada apa ini?"

Langkah Yoongi terhenti melihat seorang pemuda yang sedang ditenangkan oleh dokter

Netranya menyipit berusaha melihat keadaan Jimin yang terhalang para perawat

Merasa tidak bisa hanya menunggu saja, pemuda Min itu memaksa masuk

"Maaf tuan, silahkan tunggu di luar. Dokter sedang menangani pasien"

Tubuh Yoongi ditahan tepat setelah ia mencoba menerobos. Ia mengangkat tangan terpaksa menurut

"PERGI! TIDAK MAU!"

Tersentak dengan suara lengkingan. Suara gaduh kembali menarik tungkai Yoongi untuk melihat apa yang terjadi

Yoongi sedikit menepis lengan perawat yang hendak melarangnya masuk. Ia mendekati Jimin yang masih histeris dengan dokter yang mencoba memegang pundaknya menenangkan

"Jimin hei dengarkan aku" Yoongi sontak mengambil alih Jimin, membuat dokter disana ikut mundur membiarkan Yoongi

Pemuda Min itu menahan lengan Jimin yang hampir mengenai wajahnya walaupun sedikit kesusahan karena harus hati-hati dengan infus yang tersambung

Aderphós ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang