8| échase xaná

992 101 0
                                    

HEADLINE NEWS

Direktur Min Yoonjae ditemukan meninggal dunia dengan luka tusuk di dada dan perutnya

Calon presiden nomor urut 2 ditemukan meninggal pagi tadi, diduga terjadi pembunuhan

Putera kedua Min Yoonjae dikabarkan menghilang, banyak masyarakat percaya penculikan disengaja

Polisi masih menyelidiki kasus kematian Min Yoonjae. Pengumuman presiden jadi pertanyaan







Yoongi merasa hidupnya hilang arah, ia berjalan lunglai tak mengindahkan suara klakson kendaraan memekakkan telinga

Pemuda itu hampir menyebrang jalan sebelum lengannya dicekal

"Hyungnim!"

Yoongi berkedip dua kali merasa kenal dengan suara familiar. Ia menyerngit saat ditarik menepi ke pinggir jalan

"Ada yang sakit hyung?"

Jimin membalikkan telapak tangan Yoongi begitu juga dengan bahu, bolak-balik memeta wajah barangkali ada lecet tapi Jimin tak menemukannya. Ia bernafas lega Jimin takut Yoongi melakukan hal gila diluar kesadaran karena berita meninggalnya tuan Min-ah ayah Jimin bahkan belum sempat minta maaf tapi beliau sudah pergi duluan

"Hyungnim apa perlu ke rumah sakit?"

Jimin menatap Yoongi lamat tapi sang empu hanya memandang kosong jalanan. Pemuda Park menghela nafas ia tau bagaimana rasanya kehilangan anggota keluarga walaupun Jimin tau tuan Min dan Yoongi tidak begitu dekat seperti ayah-anak pada umumnya

"Kau-

Yoongi mengangkat wajah menatap Jimin yang belum bergeming dari tadi

-darimana saja kau BRENGSEK?!"

Jimin melotot, telinganya berdengung mendengar suara teriakan. Ia mencoba memegang pundak Yoongi namun berakhir ditepis kasar

"Kau membuatku susah bocah! Berapa kali pak tua itu mengusirku karena tak berhasil membawamu pulang!"

Yoongi hendak menonjok Jimin yang hanya menatap polos padanya, tangannya mengepal ke udara ia mengusap wajah kasar

Yoongi beranjak berjalan lunglai ia hampir jatuh lagi kalau tak ditahan Jimin "hyung biar ku antar"

Tangan Jimin yang mulanya memegang bisep Yoongi ditepis mendorong Jimin ke belakang dengan dengusan "jangan dekati aku!"

Jimin menatap Yoongi yang mulai melewati jalan besar, ia mengikuti pelan di belakang jaga-jaga kalau Yoongi sampai pingsan mendadak


°°°


"Yoongi?" Seokjin menyerngit melihat pemuda pucat berjalan sempoyongan ke arahnya sesekali menabrak orang-orang yang sejak sejam lalu memenuhi pekarangan rumah

"Kau mabuk?" Seokjin menahan Yoongi tetap berdiri beberapa kali hampir ikut terjembab karena Yoongi yang tak berhenti bergerak

"Tidak, aku ingin bertemu ayah" badan Yoongi dihadang Taehyung yang baru datang

"Tidak dengan keadaan seperti ini, sadarkan dirimu dulu Yoon" Seokjin ikut menahan bobot Yoongi yang tak berhenti meronta

"LEPASKAN!! AKU INGIN BERTEMU AYAHKU!" Dua pemuda disana termundur setelah Yoongi mendorong mereka. Pemuda pucat itu berjalan terhuyung ke dalam mengabaikan para wartawan yang ingin mengajukan beberapa pertanyaan padanya

"A-ayah" Yoongi jatuh tepat di hadapan tuan Min yang terkujur kaku

"Kenapa? A-ayah bangun, kenapa? Kenapa harus ayah?"

Yoongi membuka kain yang menutupi tuan Min dengan tangan gemetar

"Jimin-bocah Park itu sudah kembali, ayah tak perlu khawatir lagi sekarang"

Seokjin meremat lengan Taehyung di sampingnya, ia hampir menangis melihat sahabat baiknya hancur seperti itu

"Jimin-

Yoongi memejam, bibirnya ia gigit untuk meredam isak

-dia disini, jadi tolong buka mata ayah. Yoongi mohon" pecah sudah tangis yang sedari tadi ditahan, ia tak peduli lagi dengan sekeliling fokusnya hanya pada pria payuh baya yang masih saja menutup matanya

"A-ayah siapa yang berani melakukan ini?"

Seokjin hendak mendekat tapi adiknya menarik kembali lengannya. Menggeleng untuk memohon tak menganggu Yoongi saat ini biarkan pemuda itu meluapkan emosinya

"Katakan ayah tolong-

Suara Yoongi tercekat, ia meremat kain itu dengan kuat kukunya memutih dengan nafas tertahan

"KATAKAN SIAPA KEPARAT ITU!!"

Yoongi meraung, berteriak histeris dengan mencakar segala di sekitarnya bahkan hampir mengenai wajah tuan Min. Badannya segera ditarik menjauh ia menendang mengumpat berteriak dan meronta minta dilepaskan

Jimin disana, berdiri kaku di belakang Seokjin yang memekik berusaha menenangkan Yoongi

Ia melihat Taehyung yang ikut terdorong hingga ke dinding terkena tendangan Yoongi. Jimin berjalan mendekat meraih Yoongi yang masih meronta di tahan empat orang termasuk Seokjin

"Hyung" Jimin menutup mata saat perutnya di tonjok kuat oleh Yoongi rasanya sakit tapi ia harus menenangkan pemuda itu dulu

"YOONGI HYUNG LIHAT JIMIN!" Jimin berteriak mengambil atensi Yoongi yang mulai menatapnya. Mengangguk sambil bergumam 'tak apa'. Yoongi kembali berteriak menangis histeris seperti anak kecil, Jimin meraih Yoongi ke pelukannya mengusap pelan punggung bergetar yang mulai basah

"J-jimin, ayah hiks dia-" Yoongi membalas pelukan Jimin, pemuda Park itu menepuk pelan punggung Yoongi sebelum netranya bertubrukan dengan milik Taehyung yang sedari tadi menatapnya. []

Aderphós ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang