19| kourasménos

809 82 9
                                    

"Kemana sebenarnya pucat itu?!"

"Dia juga tidak mengangkat panggilanku"

Seokjin menghela nafas gusar, melelahkan sekali jika menyangkut Yoongi

"Kau yakin tidak ada orang di rumahnya?"

Taehyung yang sedari tadi diam menoleh "Motornya juga tak ada hyung. Apa perlu aku paksa buka pintu juga?"

"Tidak-tidak, jangan. Aku tak mau menambah kerjaan untuk memperbaiki pintu rumah Yoongi" Seokjin menyela cepat

"Aku akan mencari lagi" Namjoon memacu langkahnya pergi. Berharap bisa menemukan Yoongi secepatnya

°°°

"Permisi tuan. Maaf cafe kami akan segera tutup. Terima kasih telah datang"

Kalau sudah diusir secara halus begitu tentu saja harus segera pergi. Tersenyum tipis seraya berjalan tenang, Yoongi menghembuskan asap dari mulutnya, menginjak sigaret saat merasa habis. Netranya berpendar melihat keadaan yang mulai sepi, ah pasti hampir tengah malam

Dering ponselnya kembali menarik atensi. Yoongi merogoh ponsel lantas mencabut baterai, memasukkan ke dalam kantongnya lagi lalu menyalakan motor.



"Apa maksudmu menyeretku kemari?"

Gavino menarik sudut bibir tertarik "Bukannya kau yang ingin jawaban? Aku sedang memberi clue sekarang"

"Aku tak tau apa yang akan kau lakukan pada puteraku. Tapi yang pasti aku akan memberikan kejutan untukmu"

Sesaat perkataan Gavino selesai seorang pemuda familiar terlihat berjalan diiringi beberapa orang di belakangnya

"Ucapkan halo untuk tamu kita, kid" seruan Gavino terdengar nyaring

Yoongi hendak mengumpat tatkala netranya saling bersitatap dengan pemuda itu. Astaga lelucon apa lagi ini?

"Sepertinya kalian perlu waktu bicara. Bukan begitu Jung Hoseok?"




Kejadian itu terus berputar di otak Yoongi. Entah berapa lama Yoongi duduk berdiam diri di pinggir jembatan. Udara mulai menusuk kulitnya, dingin. Tapi Yoongi tak peduli karena kepalanya benar-benar panas

Rasanya ia ingin memukul wajah Hoseok tadi kalau tak ingat bahwa ia tidak boleh terlalu gegabah. Pasti ada suatu alasan kenapa salah satu temannya itu bisa bekerja sama dengan Gavino

Oke mungkin alasannya klise, Hoseok butuh uang. Well, jaman sekarang apapun akan dilakukan demi uang. Punya banyak harta serta koneksi adalah yang berkuasa bukan?

Tapi dari semua orang kaya di dunia ini kenapa harus pak tua brengsek itu? Sungguh kalau tak ingat bahwa dirinya masih perlu hidup Yoongi sudah melompat dari tadi. Membiarkan tubuhnya hanyut terbawa arus sungai.

Ayo berpikir dingin Yoongi. Kau bukan hanya hidup sendirian masih banyak teman-temanmu yang peduli walaupun kau hanya punya 4 teman--ralat 5 ditambah Jimin

Aderphós ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang