LAST CHAPTER

3.9K 259 27
                                    

New menatap seorang anak laki-laki yang kini berdiri di depannya dengan sangat kesal

Tatapan New sangat tajam dan tangannya yang terlipat di depan dada membuat anak laki-laki yang tubuhnya penuh dengan noda hijau di depan nya menunduk ketakutan

"Siapa yang ngajarin kamu manjat pohon mangga di depan hah?!" Bentak New

Anak laki-laki itu pun terlonjak kaget dan makin menundukkan kepalanya

"Kalau ditanya tuh jawab Pluem! Siapa yang ngajarin kamu manjat pohon gitu?! Dan ini badan kamu kenapa kotor gini?!!!" Bentak New lagi

"Kalau ditanya tuh jawab Pluem! Siapa yang ngajarin kamu manjat pohon gitu?! Dan ini badan kamu kenapa kotor gini?!!!" Bentak New lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I-icu.. A-ayaya" jawab Pluem dengan ketakutan

New sudah menebak ini pasti ulah Tay

Pluem mengintip ke arah New karna New diam dan menurunkan tangan nya dari telinga karna lelah

"Eitsss! Papa gak ijinin kamu turunin tangan ya. Pegang kuping kamu lagi!" Bentak New

Pluem sontak kembali memegang kedua telinganya

"Itu kakinya kenapa kakinya di turunin juga?! Angkat kakinya!"

Pluem langsung mengangkat kakinya dengan ketakutan

"New!!! Kamu ngapain bentak Pluem??!!!" Teriak Tay yang kini baru saja masuk ke dalam rumah nya

Pluem yang mendengar suara Tay pun langsung menoleh dan seketika menangis dengan kencang "AYAYA!!!!!!!!!"

New mengalihkan pandangannya ke Tay dengan raut wajah kesal "Aku lagi hukum Pluem karna tadi dia manjat pohon!"

"Aduh, anak ayah kasian banget. Sini sayanggg" Tay melemparkan tasnya dan langsung berlari ke arah Pluem dan menggendong Pluem

"Tay!! Pluem nakal banget! Liat tuh badannya juga penuh bubur!!!"

"Gapapa New, berani kotor itu baik. Iya gak Pluem??"

"Iya ayaya!!" Balas Pluem dengan air matanya masih menetes

"Tay!!!"

"New, kamu bukan lagi ketua Bintang Dirgantara, berhenti marah-marah dong" ujar Tay kesal

"Diem kamu Tay!!" Bentak New kesal

"Ayaya!!!!! Bunja gayak anget yayak monstel golila!!!!!" Teriak Pluem yang kini dalam pelukan Tay

"Aduh, bundanya galak kayak monster gorila ya?? Bukannya kayak monster nya Ultraman ya Pluem??" Balas Tay

"TAY!!!!"

Plakkkkk

New memukul Tay berulang kali dengan kesal

"Ngajarin anak yang gak-gak terus ya kamu!!! Liat tuh kamu ngapain ngajarin dia manjat pohon?!! Dia baru umur tiga tahun!!!"

"Awww New sakitttt"

"Makanya! Jangan ajarin anak yang aneh-aneh!!! Dia masih kecil!!! Dan berhenti panggil bunda bunda gitu!!!! Nanti kalau dia kebiasaan gimana? Aku papa nya!!!"

"Gapapa New. Kan pepatah mengatakan panjatlah pohon setinggi langit"

"Itu kejarlah cita-citamu setinggi langit Tay!!!!!!"

"Ya kepleset dikit doang ahhh" balas Tay

"Plecet ikit oang ahhhh. Wleee" Pluem menjulurkan lidahnya ke arah New

New yang melihat itu langsung mendelik kaget

"Heh!!!! Kok berani gitu sama papa?!!! Tadi aja waktu ayah belum dateng kamu diem aja. Sekarang berani ya??!!!"

Tay tertawa melihat tingkah Pluem dan New yang tak pernah akur

"Suka-suka aku lah. Jawab gitu Pluem" bisik Tay

"Uka uka acu yahhh!" Ujar Pluem, mengikuti saran Tay

"Pluem!!!!"

"Lariii!!!" Teriak Tay yang kini berlari menjauh dari New

"Yayiii!!! Yayiii ayahhh!!!" Teriak Pluem

"Heh!! Kalian mau kemana?!!!!!!"

"Tay!!! Pluem!!! Sini kalian!!!" New berlari mengejar Tay dan juga Pluem dengan kesal

"Ayo Pluem!! Nanti kamu harus jadi ketua geng Baruna kalau udah gede kayak ayah!!" Teriak Tay sambil berlari

"Jangan!!!!! Tay!!!!"

Ya, beginilah kehidupan Tay dan New sekarang. Tay dan New kini mengadopsi anak laki-laki yang mereka beri nama Pluem Purim Vihokratana

Tay dan New kini sudah menikah selama empat tahun. Dan mereka mengadopsi Pluem sejak Pluem masih berusia satu bulan

Tahun pertama pernikahan, mereka berdua habiskan dengan berjalan-jalan keliling dunia seperti impian Tay

Dan sekarang Tay bekerja sebagai dosen di kampus ayahnya, sedangkan New kini menjalani bisnis properti

Tay dan New benar-benar merasa sangat bahagia dengan kehidupan nya kini, walaupun ada sedikit masalah dan pertengkaran, tapi itu dapat mereka lewati bersama karna mereka sudah pernah mengalami hal yang paling menyakitkan dan membentuk mereka menjadi orang yang lebih kuat sekarang

Keduanya bersyukur karna Tuhan memberikan mereka takdir yang begitu indah dan berjanji takkan pernah menyia-nyiakan pemberian Tuhan ini

Terima kasih Tuhan karna menghadirkan Tay di hidupku hingga aku merasakan cinta yang sesungguhnya

-New Thitipoom-

Terima kasih Tuhan karna menciptakan New, seseorang yang begitu indah, yang mampu menyempurnakan hidupku

-Tay Tawan Vihokratana-

**THE END**

Kali ini bener-bener end ya🙂

Aku tutup buku ini sampai disini🙂

Terima kasih untuk kalian pembaca ku yang selalu mendukung buku ini💙

Sampai jumpa di buku aku yang lainnya💙

Angkasa Kita | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang