VII

308 66 8
                                    

Sudah 2 tahun semenjak kejadian yang Izana alami. Pria itu merasa bersalah dengan [Name] bahkan dia menyalahkan dirinya atas [Name] yang memutuskan untuk pergi. 

Pria itu sekarang berada di ruangan gadis itu. Ruangan tanpa barang-barang milik gadis itu. Ruangan yang pertama kali Izana datangi ketika dia bebas dari penjara. Berharap sang gadis ada di sana namun apa yang dia temukan hanya sebuah surat yang tergeletak di sana.

Surat yang menjelaskan siapa dirinya dan apa tujuan gadis itu datang dalam kehidupan Izana. Saat pertama kali pria itu membacanya dia tidak percaya dan hanya menganggap surat itu sebuah omong kosong namun ketika Shinichiro datang kepadanya dan menceritakan hal yang sama, Izana percaya.

Untuk Izanaku

Aku yakin setelah kau keluar dari penjara kau langsung mencari ruanganku dan tentu kau menemukannya. Maaf jika aku pergi dengan cara seperti ini namun jujur saja, aku merasa gagal, aku gagal mencegahmu melakukan hal tersebut dan harus masuk ke dalam jeruji besi.

Tujuanku menulis surat ini bukan hanya untuk meminta maaf atas ketidak beranianku bertemu denganmu lagi, namun dengan surat ini aku akan menjawab siapa diriku dan kenapa aku muncul di dalam kehidupanmu.

Aku adalah seorang shifter, mungkin terdengar konyol di telingamu namun inilah kenyataannya. Aku yakin kau sadar bahwa aku tidak menua, bahkan ketika kau nanti akan bertambah dewasa, aku akan tetap dalam wujudku sebagai gadis berumur 18 tahun.

Kau Izana Kurokawa, dalam kehidupanku kau hanya sebuah tokoh fiksi dari sebuah komik favoritku. Sebuah karakter yang membuatku menangis ketika melihat akhir dari hidupmu bahkan perjalanan hidupmu. 

Aku yang ingin kau hidup bahagia bersama Shinichiro, Emma, dan Mikey. Melupakan tentang pentingnya darah dalam hubungan keluarga dan tetap menganggap ketiganya adalah sebuah keluarga yang akan kau miliki selamanya.

Aku seorang pembaca yang hanya ingin kau tertawa bersama Kakucho dan membangun kerajaanmu sendiri dan menjadi yang paling bahagia dari pada karakter lainnya. Aku tahu ini adalah permintaan yang egois dari pembaca yang sudah mengetahui takdirmu tapi ini yang aku inginkan, melihatmu bahagia. 

Menjauhkanmu dari kematian diumur yang cukup muda dan melihat masa depanmu yang bahagia bersama dengan yang lainnya.

Tapi aku menyadari bahwa apa yang aku lakukan tidak mengubah takdir. Aku takut untuk melihat jalan cerita yang seharusnya, aku takut melihat kematian kalian semua termasuk kau Izana, aku tidak bisa.

Izana, bahkan ketika aku tidak menua, aku akan tetap bersamamu. Di dalam hatimu.

Izana mengeluarkan air mata setiap kali dia menbacakan surat milik [Name]. Dia tidak mengerti bagaimana [Name] bisa menyayangi dirinya bahkan ketika gadis itu menyadari bahwa Izana hanyalah sebuah tokoh fiksi di dunia miliknya.

Pintu terbuka menampilkan Kakucho dengan seragam tenjiku miliknya. Pria itu menatap teman kecilnya dengan tatapan iba. Izana yang terus tenggelam dalam kesedihan atas kehilangan orang yang dia cintai.

"Izana, ini sudah waktunya," ucap Kakucho menyadarkan Izana.

"Apa yang akan [Name] lakukan ketika mengetahui hal ini?" Tanya Izana pada Kakucho.

"Dia akan marah dan menangis," Kakucho menjawab pertanyaan Izana.

Izana tertawa kecil dan berdiri. "Benar, gadis itu akan marah kepadaku dan menangis karenaku," ucap Izana lalu meninggalkan ruangan tersebut.

Mereka berjalan meninggalkan gedung dan menuju pelabuhan Yokohama, tempat Tenjiku dan Tokyo Manji Gang melakukan pertempuran mereka. 

Mikey yang datang karena ingin menjemput kakaknya dan Izana yang melawan karena hanyut dalam kegelapan. Tugas Mikey untuk menyadarkan Izana kembali bahwa dia tidak seharusnya melakukan hal keji seperti sekarang, menjadi brandalan nomer 1 di Tokyo dan menjadi boneka kayu Kisaki.

Kedua geng itu bertemu. Jumlah mereka yang jelas berbeda karena Izana telah melumpuhkan sebagian pilar dari Tokyo Manji. Izana turun dan berhadap dengan Mikey, kedua saudara itu sekarang saling berhadapan sama seperti yang pernah mereka lakukan saat pertemuan pertama.

"Izana, berhentilah sebelum kau menyesal," ucap Mikey menekan kalimatnya.

"Berhenti? Berhenti di saat aku sudah melakukan beberapa langkah untuk menjadi nomer 1? TENTU TIDAK AKAN PERNAH!" Ucap Izana berteriak di akhir kalimatnya.

"[Name]-nee san tidak pernah menginginkan kau seperti ini," ucap Mikey membawa [Name] dalam perkataannya.

Izana tertawa dan memegang kepalanya, benar, gadis itu tidak menginginkan Izana yang seperti ini. Izana menatap Mikey dan melayangkan sebuah tendangan pada pria itu. Mikey jelas dapat menahannya walau dia sedikit terdorong karenanya.

"Jangan pernah menyebut namanya!!" Teriak Izana tidak terima.

 Mikey menghempaskan kaki Izana dan melayangkan pukulan pada wajah pria itu. Pukulan itu tepat mengenai wajah Izana membuat sebuah darah segar mengalir dari hidungnya. 

"KAU HANYA AKAN MEMBUATNYA MENANGIS JIKA DIA MENGETAHUI HAL INI!" Teriak Mikey.

Izana menyeka darah yang keluar kemudian melayangkan pukulan pada perut Mikey membuatnya mundur dan merasakan sakit yang hebat pada ulu hatinya.

"Bahkan dia tidak peduli di saat aku menangis di ruangan itu, dia tidak muncul dan memelukku," bisik Izana tepat di telingan Mikey.

Mikey terjatuh mencium tanah. Semua anggota Toman terdiam melihat itu. Izana tertawa ketika melihat adiknya yang terkapar hanya karena pukulan kecil pada ulu hatinya.

"Kau masih terlalu lemah Manjiro," ucap Izana hendak meninggalkan Mikey namun tidak lama kemudian Mikey berdiri dan menatap Izana galak.

"Tapi di masa depan, dia akan menangis karena kau, dia akan menangis di depan matamu," Mikey menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya, "Seseorang menceritakan sebuah masa depan padaku, [Name] datang di hadapannya dan menangis ketika melihat kau yang tidak sesuai harapannya, dia yang menangis ketika mengetahui bahwa masa depanmu yang dia lihat sama seperti yang kertas itu gambarkan."

Izana terdiam mendengar kalimat Mikey dan berbalik melihat Mikey.

"Dia yang meminta bantuan orang itu untuk mengatakan ini padaku, agar aku bisa menyelamatkan kakakku, MENYELAMATKAN KELUARGAKU!!" Teriak Mikey.

Izana terdiam mendengar itu. Kakucho memegang pundak Izana dan berkata, "Ini sudah berakhir Izana, hentikan ini sekarang."

"Kau berusaha menghentikanku?"

"Izana! Sadarlah bahwa apa yang kau lakukan sudah berada di luar batasnya!!" Teriak Kakucho berusaha menyadarkan Izana.

"Kau menganggu!! Mati saja kau Kakucho!!" Teriak Kisaki membuat Izana tersadar.

Dor!! Dor!! Dor!!

Tiga tembakan dikeluarkan dari pistol tersebut. Semua terkejut ketika melihat kejadian di depan mata mereka termasuk Takemichi. Pria yang menjadi prantara masa depan dengan masa lalu. Pria yang mencoba mencegah kematian teman-temannya di masa depan.

"Izana!!" Teriak Mikey menghampiri Izana.

Tiga tembakan yang terarahkan untuk Kakucho harus berakhir mengenai tubuh Izana. 

"Panggil ambulan, cepat!!" Teriak Mikey kepada semua yang ada di sana dan semuanya langsung bergerak sesuai perintah Mikey.

Rasa sakit menjalar ke tubuh pria itu, darah keluar dari 3 lobang yang ada di tubuh Izana. Izana hanya bisa menatap langit-langit yang mulai berawan. Sebuah ingatan kembali pada memorinya. Hari pertama dia di institut dan bertemu dengan gadis bermata obsidian.

"Izana, aku mohon bertahanlah," ucap Mikey berlutut di samping Izana.

"Apakah aku bisa selamat, Mikey?" Air mata keluar dari sudut mata Izana.

Mikey mengangguk, " Tentu, kau bisa bertahan dan setelah itu kau bisa bertemu dengan [Name], tunggu sebentar Izana."

"Kau tahu Mikey? Aku tidak pernah menganggap [Name] sebagai kakakku, aku jatuh cinta padanya, aku tenggelam dalam kesedihan karena sebagian dari diriku menghilang... Aku merasa kesepian," ucap Izana.


Magic Shop || Izana KurokawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang