Misi Baru

6.2K 478 27
                                    

Brak!

"Kenapa semua anggota gugur?!"

Ruangan terasa mencekam setelah Kepala Badan Intelijen Negara, Sarutobi Hiruzen, menunjukkan amarahnya kepada pemimpin Divisi Intelijen Keamanan Dalam Negeri, Senju Tobirama.

"Aku sudah katakan untuk kirimkan yang terbaik, Tobirama!" gertak Hiruzen. Ia tidak habis pikir bagaimana 7 orang BIN dan kepolisian yang dikirim untuk menyerang Uzumaki kalah telak dalam pertarungan.

"Maaf, Pak. Uzumaki terlalu kuat. Seluruh rencana kita terbaca," sesal Tobirama yang hanya dibalas dengan decakan Hiruzen.

Itu adalah alasan klise. Hiruzen sudah terlalu sering mendengar kata-kata tersebut. BIN harus dengan cepat mengatasi Uzumaki. Mereka jauh lebih kejam dan kuat daripada Yakuza.

Uzumaki adalah mafia kartel kelas internasional. Mereka juga melakukan perdagangan manusia, penggelapan dana, dan penjualan senjata ilegal. Saingan mereka sudah bukan lagi mafia Jepang, tapi mafia kelas kakap seperti mafia Somalia.

"Buat rencana baru. Jika kau gagal, aku akan menurunkan jabatanmu. Mengerti?"

"Baik, Pak."

.
.
.

"Hei, Hinata!" panggil seorang pria bernama Otsutsuki Toneri. Panggilan itu membuat mata Hinata melebar. Sepengetahuannya, Toneri berada di Italia untuk mengawasi duta besar Jepang disana. Jadi, ia sudah lama tidak bertemu pria itu.

"Ya ampun, Toneri-kun! Bagaimana kabarmu? Kau baik-baik saja?" tanya Hinata berentet. Berbeda dengan Toneri yang menangani permasalahan internasional, Hyuuga Hinata berasal dari divisi yang berfokus pada permasalahan dalam negeri.

"Seperti yang kau lihat. Aku segar bugar. Bagaimana kabarmu sendiri, hm?"

"Aku baik. Aku juga baru menyelesaikan misiku tiga minggu yang lalu. Jadi aku baru masuk seminggu belakangan ini dan tidak memiliki pekerjaan," jelas Hinata. Memang sudah peraturan jika terdapat anggota yang menyelesaikan misi, mereka akan mendapatkan liburan selama 2 minggu.

Toneri manggut-manggut mengerti. Ia tidak pernah meragukan kemampuan Hinata dalam memata-matai orang. Temannya itu sangat hebat, terutama saat mematai politikus. Banyak kedok busuk mereka yang terbongkar karena Hinata.

Hal ini tentunya sangat didukung dengan fisik Hinata. Ia seperti gadis polos nan lugu yang tidak mengerti akan kekejaman dunia. Pastinya banyak yang tidak menyangka jika ia adalah anggota BIN.

"Baiklah, kita berbicara lagi nanti. Aku harus memberikan laporan atas kinerjaku."

"Baiklah. Semangat, Toneri-kun."

Hinata pun segera pergi ke lift dan memencet angka 5. Lantai itu adalah tempat divisinya, Divisi Intelijen Keamanan Dalam Negeri, beroperasi. Mereka biasanya akan memata-matai koruptor, penjahat, mafia, atau individu berbahaya dari dalam maupun mancanegara yang sedang menginjakkan kakinya di negara Jepang.

"Hyuuga. Kau diminta Senju-sama untuk pergi ke ruangannya."

Hinata pun mengangguk setelah mendengar ucapan dari rekan kerjanya itu. Ia langkahkan kakinya ke arah ruangan sang boss.

Apakah aku akan mendapatkan misi lagi?

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

Pintu terbuka memperlihatkan Tobirama duduk sambil meminum secangkir kopi panasnya."Selamat pagi, Senju-sama," ucap Hinata sopan.

"Kau sudah pulih dari misi terakhirmu?" tanya Tobirama. Ia memberikan Hinata misi untuk memata-matai ketua kejaksaan yang tidak jujur dalam pekerjaannya. Semuanya terkuak setelah Hinata memata-matainya selama 5 bulan.

Uzumaki's Don [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang