XXI

2.1K 420 73
                                    

Jangan males vote+ komen dong kalian teh. Nanti kalo aku gantungin lagi kan gak enak.
Mohon kerja samanya guys:))

Sudah ada berapa banyak topeng yang kamu gunakan untuk memanipulasi orang lain?

🍁🍁🍁

Pagi-pagi sekolah sudah heboh bukan main

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi-pagi sekolah sudah heboh bukan main. Hanya dalam waktu semalam berita soal penangkapan Riani dan Bagas mendadak jadi buah bibir semua warga sekolah. Padahal pihak sekolah sudah berusaha menutupi, tapi sepertinya ada kebocoran informasi.

Namun, selain boomingnya berita itu. Orang-orang yang kemarin terlibat pun mendadak jadi sorotan, beberapa ikut menggunjing soal mereka-membuat rumor jika mereka pun sebenarnya terlibat. Beberapa yang lain lebih banyak yang mendekat dan mewawancarai mereka karena penasaran, meski tak sedikit juga yang memilih menjauhi seolah menganggap mereka adalah sumber masalah.

Jujur saja sekarang adalah pertama kalinya dalam hidup Bintang menjadi sorotan seperti ini. Dia yang sebelumnya bahkan tak disadari keberadaannya, kini semua murid SMA Wardhana tahu siapa itu Bintang Orion. Hebat.

Karena itu sepanjang langkahnya dari gerbang dan sampai sekarang koridor, Bintang terus menuduk dalam. Tak berniat menoleh pada orang-orang di sisi koridor yang dengan sukarela memberikannya jalan, apalagi untuk mengangkat kepala dan menunjukkan wajahnya yang mungkin sudah memerah sekarang.

Saking terlalu menunduk, di belokan koridor menuju tangga dia sampai tak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Kali ini membuat wajah Bintang refleks terangkat.

"Eh? Aya?"

Si gadis berkacamata mengerjap. Lalu tersenyum kikuk. "Maaf, Bintang, aku gak lihat."

"Gak apa-apa, gue juga sama gak lihat lo tadi."

Mereka terdiam saling berhadapan, lalu melirik sekitar yang ternyata masih ada saja murid yang memperhatikan.

Kanaya berkata pelan, "Sejak aku datang mereka terus aja tatap aku, ngeri banget."

Bintang terkekeh. "Sama, tau begini gue gak akan sekolah. Btw lo mau ke mana?"

"Oh ya, ayo kamu juga harus ikut. Tadi pak kepala sekolah manggil kita ke ruangannya."

"Kita?"

"Iya, sama Cakra, Andin, dan Nita juga."

"Ouh, iya ayo. Gue gak perlu nyimpen tas dulu nih?"

Kanaya menggeleng. "Gak perlu, ayo cepet, kayaknya yang lain udah di sana," desaknya melangkah cepat di sebelah Bintang. Ajaibnya kali ini kedua orang itu sudah tak peduli lagi soal tatapan murid lain. Jauh lebih nyaman dan tenang.

"Emang mau apa?" tanya Bintang.

"Mungkin bahas yang kemarin."

Mereka sampai di ruang kepsek. Tangan Bintang terulur mengetuk pintu dua kali, sampai ada sahutan dari dalam yang menyuruh mereka masuk. Saat pintu dibuka, ternyata benar sudah ada Cakra, Nita, dan Andin di sana. Namun, selain itu, perhatian Bintang lebih tertuju pada keberadaan Brigjen Bram dan Jefri.

The Search : Pembunuhan Di Sekolah ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang