Jangan lupa tekan tombol bintang sebelum atau sesudah membaca,Terima kasihh^^
---------|
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G
---------|'PLAKK'
Belum sempat shakira mengucap salam, ia sudah didahului oleh tamparan keras milik papanya yang lagi lagi mengenai pipi yang sempat rayyan tampar.
"Ad-" ucapnnya terpotong, kini Kenzo, abangnya menampar pipi yang sama.
"Lo apain adek gw?!" Sarkas kenzo.
"A-abang....kira juga adek abang" ucapnya dengan mata yang berkaca kaca.
"Lo apain adek gw anjing!" Ucapnya mengulang.
"Kira gk apa apain kila bang, kila yang fitnah kira" ia tak sanggup, air mata yang ia tahan kini meluruh mengenai pipinya.
"Kira bohong pah, kira yang siksa kila di gudang" ucapnya berbohong.
Irsyad yang mendengar ucapan putrinya langsung naik pitam.ia lalu menghampiri shakira lalu menendang betis putihnya yang langsung berubah menjadi keunguan.
'akhh'
"ANAK TAK TAU DIRI!sudah saya bilang, kamu jangan pernah lukain adik kamu! Fisik adik kamu lemahh, dan kamu juga tau kalau kila punya penyakit asma!" Bentaknya dengan urat urat leher yang kentara.
"Pah, fisik kira juga lemahh..."
"SUDAH DIAM KAMU, KAMU GAK BAKAL SAYA KASIH MAKAN SEHARI PENUH INI, TERSERAH KAMU MAU MAKAN APA! YANG JELAS, KAMU TIDAK BOLEH MENYENTUH SATU MAKANAN PUN DIRUMAH INI SELAMA SEHARI!" ucap irsyad lalu meninggalkan shakira yang tengah tersenyum miris lalu diikuti yang lainnya.
Dengan langkah sempoyongan, ia menaiki tangga menuju kamar miliknya.
Shakira merebahkan dirinya di aras kasur king size nya, lagi lagi air mata sialan itu jatuh membasahi selimutnya.
"Mimpi apa gw punya kembaran licik kayak dia" ucapnya menghapus jejak air mata yang sempat meluruh.
"Ck gw laper banget, mana gw gk punya uang lagi buat beli makanan diluar" ucap shakira, pandangan nya tak sengaja melihat air putih yang berada dinakas dekat kasurnya.
Matanya berbinar lalu mengambil air itu dan meneguk nya hingga setengah.
"Huh gw masih laper, tapi kalau gw abisin nih air gw gak punya lagi dong. Kamar gw juga dikunci" lirihnya.
"Gw tidur aja deh, siapa tau bisa ngilangin lapar hihi" ucap shakira lagi lalu merebahkan dirinya dan memejamkan matanya.
***
Shakira terbangun tepat di pukul tujuh malam, ia merentangkan otot otot tangannya lalu beranjak menuju kamar mandi.
Saat selesai dari ritual mandinya, ia mencoba membuka knop pintu kamarnya. Sialnya pintu itu belum bisa terbuka juga.
"Huaaaa....kirain tidur bisa ilangin lapar, tau tau nya gw makin lapar aja" ucapnya mengelus perut datarnya.
Ia teringat sesuatu, ia melirik nakas lagi ternyata botol itu hilang entah kemana.
"Pasti si nenek lampir yang ilangin! Huh nyebelin bangett sihhh" shakira mencak mencak di atas kasurnya, ia tak sadar kalau darah segar itu mengalir dari hidung mancungnya.
"Eh eh darah woi lahh darahh dong" ucapnya heboh sendiri.
Ia lalu berlari menuju kamar mandi miliknya.
***
'Brukhh'
Shakira yang tengah tertidur nyenyak itu tersentak kaget saat mendengar pintu kemarnya yang terbuka, katakan saja itu didobrak.
"Baguss!! Udah jam segini masih enak enak tidur hm!" Bentak wanita paruh baya yang bergelar sebagai ibu kandung shakira.
"Bangun kamu! Mau jadi apa kamu, pemalas sekali" lanjutnya menyibak selimut tebal yang melilit tubuh rapuh gadis itu.
"Mama?" Gumam shakira dengan mata setengah tertutup.
Ia lalu menoleh ke arah jam dinding yang baru menunjukkan pukul 03:24 pagi. Entah apa yang merasuki mama nya hingga bangun sepagi ini ikut membangunkannya.
"Ma ini masih pagi banget" ucap nya serak.
"Ohhh mau malas malasan kamu iya?!" Sentaknya.
"Cepat bangun terus masak, nyuci, nyapu, ngepel, dan pekerjaan rumah lainnya!" Ucap elvira , mama shakira. Baru saja ia hendak pergi, suara shakira menghentikannya.
"Mama, shakira masih ngantuk. Bi ira sama bi lastri kan ada, kenapa kira yang disuruh? Badan shakira juga lemes banget rasanya mah, tadi malam shakira bobo nya larut juga, badan shakira sakit sakit mah. Mama tau?, Hidung shakira semalam ngeluarin darah, darahnya banyak terus kepala kira juga sakit bangett, mama khawatir gak sama keadaan shakira?!" Ucapnya panjang lebar dengan senyumnya dan bertanya diakhir kata yang membuat elvira diam.
"Jangan banyak alesan kamu! Pembantu disini pada libur, jadi sebagai gantinya kamu yang bakal gantiin mereka. Dan soal keadaan mu, kamu tidak usah lebay jadi orang!" Ia lalu melangkahkan kaki nya keluar dari kamar shakira tanpa memperdulikan perasaan gadis itu sekarang.
"Mama bener, gw nya aja kali yang lebay" ucap nya dengan senyum yang masih setia ia perlihatkan.
***
"Huh capek banget, pekerjaan nya udah selesai. Eh ini sekarang jam berapa ya?" Tanya shakira entah pada siapa.
Ia lalu bergegas naik menuju kamar nya, dan untung saja jam masih menunjukkan pukul 05:13. Tak menunggu waktu lama ia lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan peluh keringatnya.
Saat selesai dengan ritual mandinya, ia lalu memakai seragamnya. Ia lalu mengoleskan sedikit bedak bayi untuk menutupi lebam disudut bibirnya.
"Oke nice!" Ucapnya senang saat melihat pantulan dirinya dicermin.
Ia lalu keluar dari kamarnya dan tak lupa menguncinya, untung saja kamar nya ini tak mempunya kunci cadangan. Ia menuruni tangga dengan hati hati sesekali gadis itu bersenandung kecil. Saat sampai di anak tangga yang terakhir ia sudah bisa mendengar tawa gadis yang selama ini selalu di prioritaskan, shakira memasang wajah datar nya saat tak sengaja bertatapan dengan shakila.
"Kakak, ayo sini sarapan bareng" ucap gadis itu dengan senyum yang dibuat buat hingga ingin rasanya shakira memuntahkan ususnya.
"Gak"
"Apa apaan kamu sha, adikmu sudah berbaik hati ingin mengajak mu sarapan, kalau bukan adik mu yang meminta, papa pasti tidak setuju" ucap si kepala keluarga.
"Berbuat baik?! Hello...apakah kira gak salah denger? Bahkan kebaikan tidak sudi melekat pada diri nya" ucap shakira berani menunjuk muka sok polos milik adiknya.
"SHAKIRA JAGA UCAPAN KAMU!" bentak irsyad namun tak diperdulikan oleh si empu, ia malah berjalan santai keluar dari rumah.
"Maafin kira pah" lirih nya saat sudah berada di atas bus.
Satu kata buat shakila?!
KAMU SEDANG MEMBACA
[SHAKIRA]
Random"ANAK TIDAK TAU DIRI." "MATI LO ANJING!" "VIRUS KAYAK LO HARUS MUSNAH." "gitu doang nangis." "Lo gak pantes dapat kasih sayang papa." --------- Jerit kesakitan terus gadis itu keluarkan dari mulut pucatnya,namun itu tak mempan untuk menghentikan keg...