D.E.L.A.P.A.N

90 10 0
                                    

TEKAN TOMBOL BINTANG (VOTE) SEBELUM ATAU SESUDAH MEMBACA, hargaii penuliss nya cug 😞! TERIMA KASIH ^^

HAPPY READING
꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦

"Kantin yukk" ajak Cia.

"Kuyy" Ucap mereka bertiga serempak mampu membuat mereka tertawa sendiri.

"Hahahha....kompak bangett lo pada" Ucap Cia.

"Yaudah ayokk" ajak cia sekali lagi, lalu mereka berempat berjalan beriringan sambil berbincang-bincang, sesekali Jovi mendengus malu karena keaktifan kembaran nya.

"Lo bertiga duduk aja di pojok sana, gw gak suka terlalu ramai jadi kita duduk di pojok yaa" ucap Shakira saat mereka sampai di kantin.

"Lo yang mau pesen?" Tanya Jovi.

Shakira berdehem meng ia kan.

"Gw temenin ya, sapa tau lo kagak bisa bawa" tawar Jova berbaik hati.

"Gak usah, gw bisa bareng ma mbok ririn."

"Yaudah gw pesen bakso ma es teh ya" Ucap Jova dengan cengiran nya.

"Hm, lo dua apa?" Tanya Kira pada Jovi dan Cia.

"Samain aja biar cepet" timpal Cia.

"Oke" Ucap Shakira lalu pergi menuju stand makanan yang Sahabat nya itu inginkan.

Tapi saat sampai dirinya harus berdesak desakan karena banyak nya murid juga yang menyukai bakso buatan mbok ririn ini. kebanyakan sih laki, katanya bakso nya aja menggoda apa lagi pembuat nya. Kebetulan mbok ririn ini janda anak 2 dan memiliki p*antat yang semokk.

"Kalau tau gini gw suruh si jopa aja, mana sini banyak laki anjirr! Sumpekkk" Dumel Shakira.

Kalau ia maju pasti dirinya makin sumpek, jadi ia memutuskan untuk mundur dikit. Dan . . .

'BYURR'

"Aaaaa!" Teriak gadis yang kini tertumpah jus jeruk dingin miliknya karena pergerakan mundur dari Shakira, itu membuat Shakira menggerutuki kebodohan nya.

"Maaf maaf, gw gak sengaja . . . Maaf ya" Mohon Shakira mencoba me-lap baju si gadis dengan sapu tangan cadangan nya. Bukan nya mendapat simpati, Shakira justru mendapat kan tamparan keras dari si gadis yang membuat seisi kantin menatap kearah mereka berdua dengan ekspresi wajah yang terkejut, begitu juga dengan Cia dkk yang tak kalah terkejut nya.

"LO SENGAJA KAN BANGSAT!" sentak ajeng menunjuk muka Shakira.

Kalau belum tau, Ajeng ini termasuk Queen bullying yang memiliki 2 teman, Cesya dan Siska yang juga sama sama termasuk dalam Queen bullying yang cukup terkenal di sekolah ini. Ingat DISEKOLAH INI! HANYA DISEKOLAH INI!.

"Gw beneran gak sengaja"

"Halah basii!" Sahut Cesya yang baru saja datang dengan bersedekap dada begitu juga dengan Siska yang memandang rendah ke arah Shakira.

"Lo liat baju gw? Baju gw lengket gara gara lo tolol!" Ucap Ajeng menjambak rambut lebat Shakira dengan kencang mampu membuat Shakira mendongak.

Itu semua tak luput dari seisi kantin yang menatap Shakira dengan tatapan yang berbeda beda.

"Lo apa apaan sih!" Lerai Jova melepaskan jambakkan Ajeng ke Shakira.

"Lepasin woii" teriak Cia juga berusaha melepaskan jambakkan tersebut hingga akhirnya jambakkan keras dari Ajeng terlepas.

"Lo gak usah ikut campur!" Sarkas Ajeng menatap tajam Jova dan Cia.

"Gak usah ikut campur lo bilang?! Kira itu sahabat gue tolol jadi gue berhak buat nyelamatin dia dari tangan busuk lo!" Ucap Jova dengan tatapan mata yang tak kalah tajam.

"Aishh udahh, kepala gue sakit va. . . Dari pada lo debat sama dia, mending lo anterin gue ke uks".

"L-lo kenapa? Mana yang sakit? Ayo gue anter ke uks, dan lo-" ucapnya terhenti menunjuk Ajeng.

"Lo bakal gue urus nanti!" Ucap nya lagi lalu pergi ke uks bersama yang lain nya.

***

"Masih sakit?" Tanya Jovi khawatir menatap sahabatnya ini tengah duduk diatas ranjang UKS.

"Gue udah gak papa kok."

"Beneran kan?" Tanya Cia yang juga khawatir.

Bagaimana tidak? Ditengah perjalanan tiba tiba hidung Shakira mengeluarkan banyak darah dan saat itu juga Shakira jatuh pingsan.

"IYAAA CAYANG!" ucap Shakira merasa gemas dengan sahabat nya ini.

"Ngerii janCug!" Ucap Jova berdigik ngeri, berbeda dengan yang lain nya, mereka justru tertawa melihat ekspresi Jova.

"Masuk lo pada, bel udah bunyi 10 menit lalu". Imbuh Shakira lalu berbaring santai sambil menarik selimutnya dengan mata yang sudah terpejam.

"Males ah, mending disini bisa leha leha". Ucap Jovi.

"Heh! lo disini belum cukup sehari anjirr". Timpal Cia dengan mata mendelik.

"Napa lo pelototin adek gue?! Mau gue tusuk tuh mata?!" Ucap Jova ikut melototi Cia.

"Uhh atutt". Ucap Cia dengan muka yang dipaksa imut.

"HAHAHAHA anjirr muka lo ci, kek nahan pup" Sahut Shakira yang kembali duduk sambil terbahak bahak.

Jova serta Jovi pun ikut tertawa. Sebenar nya bukan muka Cia yang lucu tapi tawa Shakira yang nular. Cia hanya merotasi kan bola mata nya dengan malas lalu duduk di pinggiran ranjang uks tempat Shakira di tempatkan. Tak sengaja matanya menangkap luka kering di siku milik Shakira.

"Siku lo kenapa ra? Abis kepentok ujung meja lagi? Atau ujung lemari?". Tanya Cia merasa heran karena setiap dirinya dan Jova menanyakan luka yang berada dibadan nya, ia akan menjawab kepentok ujung meja rias/ kepentok ujung lemari/ kepentok kursi milik edo/ di cakar ma kucing/ dll.

Shakira yang mendengar nya menjadi gegelapan sendiri, berbeda dengan Jova, Jovi dan Cia yang memandang nya heran dan oenuh tanda tanya.

"A-anu . . ."



Sebenarnya w capek cug lanjutin nih cerita 😞, yang vote setiap part w doang cug, tapi ada juga sihh temen w, tapi w paksa awokawok. Jadi misalnya ada yang kurang dari cerita w bilang yyaa, supaya w bisa baik in lagii dan supaya kalian yang baca nyaman hehe :)

Udah itu aja, btw next tyidackk?! 😋

[SHAKIRA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang