"Sayang. . . kamu tunggu disini dulu, ya. Mama mau kekantin bentar buat beliin kamu bubur." Elvira mengelus pelan surai lebat milik Shakira, dengan senyumnya yang senangtiasa ia perlihatkan untuk Shakira. Shakira mengangguk lalu ikut tersenyum."Gua kira, gua udah mati." Kata nya terkekeh sumbang setelah kepergian Elvira.
Shakira sedikit menutup matanya untuk sekedar beristrirahat sebentar, namun rasa bosan itu kembali menghampiri dirinya. "Hp gua dimana, ya? Pasti yang lain pada nyariin nih."
"Mama juga lama banget lagi. Mau nanya ke abang, tapi gua takut kena amuk." Ucapnya seraya memandang Kenzo yang sedang tidur sambil terduduk di sofa.
Shakira kembali menoleh kearah Kenzo. "Ganteng ganteng ileran."
Tak lama pintu kamar rawat Shakira terbuka, menampilkan Elvira yang tengah tersenyum manis kearahnya, Shakira tentu membalas senyum itu.
"Mama kok lama? Kira bosen, he,,he,,he."
"Lama apa nya? Gak cukup 10 menit padahal, Ra." ucap Elvira menyimpan kantong yang berisi bubur tersebut diatas nakas dekat kasur yang Shakira tempati.
Shakira terkekeh sebentar, lalu kembali bersuara. " Hp Kira mana, ma?." tanyanya.
"Mama gak tau, soalnya waktu bawa kamu kesini sama Kenzo, mama gak perhatiin dimana hp kamu. Mama juga gak tau kamu simpen hpnya dimana." ucap Elvira, ia kini mengupas kulit apel yang sempat ia suruh belikan oleh Kenzo, setelahnya ia pun memotong motong kecil apel tersebut lalu, menyuapkannya kepada Shakira dengan senyuman yang lagi lagi membuat hati Shakira menghangat.
"Mwa,, abwang tidur nywa ilerwan. Uhukk,,,uhukk."
"Kalau mau ngomong habisin dulu makanan yang ada dimulut kamu." Elvira dengan cepat menyodorkan segelas air ke Shakira sambil mengusap pelan punggung milik Shakira.
"Rasain! Siapa suruh ngomongin gua. Kualat, kan?" sahut Kenzo tertawa sinis dengan wajah yang sedikit berantakan karena dirinya baru bangun dari tidur yang ditemani oleh iler harumnya.
"Cuci tuh muka mu, bang! Bau iler." ucap Elvira menutup hidungnya seolah menahan bau.
Kenzo hanya merotasikan bola matanya malas, walau begitu ia tetap berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk segera membersihkan mukanya. Disaat itu juga Shakira menggerakkan mulutnya, berkata 'MAM...PUS!' tanpa suara. Itu membuat kekesalan Kenzo bertambah 8kali lipat.
Shakira serta Elvira tertawa melihat wajah kusut milik Kenzo, seperti hiburan semata bagi mereka. Tapi tawa mereka mereda saat, tiga gadis tiba tiba masuk dan memeluk erat Shakira dengan tangan mereka yang masing masing membawa 2 kantong yang berisi cemilan serta buah buahan.
"Woii Anjirr!! Sesek!" ketiga gadis yang tadi memeluk Shakira lantas melepaskan pelukan mereka lalu, cengengesan bersama sambil menggaruk tengkuknya nya tak gatal.
"Lo sih, kenapa gak kasi kabar sama kita kalau lo, masuk rumah sakit." Jova menampilkan wajah songong nya dengan tangan yang sudah melipat di dadanya.
"Mana sempat, keburu isdet."
"Isdet mata, lo!" ucap mereka bertiga serempak, itu membuat Elvira menatap mereka semua bingung.
"Eh, ada tante Vira. He,,he,,he." Cia segera menyalimi tangan Elvira, diikuti oleh sikembar.
"Telat kalian nyadarnya!" ucap Elvira sok ngambek.
"Tante gak cocok lagi buat ngambek, melawan hukum umur." sahut Jova menimpali.
Elvira sedikit tertawa sambil memukul pelan lengan milik Jova. "Gak ada bedanya sama dulu, masih nakal!" ucap Elvira lagi, kali ini ia mencubit gemas lengan kiri milik Jova.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SHAKIRA]
Acak"ANAK TIDAK TAU DIRI." "MATI LO ANJING!" "VIRUS KAYAK LO HARUS MUSNAH." "gitu doang nangis." "Lo gak pantes dapat kasih sayang papa." --------- Jerit kesakitan terus gadis itu keluarkan dari mulut pucatnya,namun itu tak mempan untuk menghentikan keg...