E.M.P.A.T.B.E.L.A.S

101 7 0
                                    

TEKAN TOMBOL BINTANG (VOTE) SEBELUM ATAU SESUDAH MEMBACA, hargaii penuliss nya cug 😞! TERIMA KASIH ^^

HAPPY READING
꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦

_
_

"Ngomong apa kamu ken?, Coba bilang lagi." Elvira menatap kenzo dengan mata Mendelik tajam.

Kenzo yang ditatap seperti itu gegelapa sendiri, "becanda mah." Ucapnya lalu keluar untuk memanggil suster, untuk membantu gadis itu sampai di dalam rs nya.

Elvira kembali menatap Shakira dengan sendu, tak terasa air mata nya kini kembali menetes. Tak menunggu waktu lama, Kenzo serta tiga suster sudah datang membawa brangkar, Elvira cepat cepat menghapus air matanya yang sempat menetes tadi.

***

Elvira serta Kenzo kini menunggu di luar karena tak diperbolehkan untuk masuk oleh sang Dokter yang sedang memeriksa keadaan Shakira.

"Ken . . . Hikss, mama takut." Ucap Elvira tiba tiba terisak.

"Mama tenang aja, pasti Dokter ngasi kabar baik." Kenzo memeluk Elvira untuk sekedar menenangkan mama nya ini.

'CEKLEK'

Pintu kamar rawat Shakira terbuka, menampilkan seorang dokter muda dengan kacamata yang bertengger indah di hidung mancungnya.

"Anak saya kenapa dok?" Elvira menghampiri dokter tersebut sambil mengusap air mata nya.

"Anak ibu tidak apa apa, oh iya saya liat tadi di lengan kiri pasien kenapa banyak goresan gitu? Terus pipi sama ujung bibir pasien juga kenapa mengalami lebam? Kalau saja ibu tidak membawa pasien tepat waktu, mungkin anak ibu akan mengalami pendarahan di otak dan juga mengalami amnesia singkat karena, benturan dibelakang kepala anak ibu. kalau gitu saya permisi." Dokter muda itu berucap lalu melenggang pergi dari sana.

"Ken, adik kamu . . . " lirih Elvira memandang sendu pintu kamar tersebut.

"Udah, gak papa mah, dia juga udah baik baik aja kok kata dokter tadi, oh iya kenzo pamit yah mah, temen kenzo nelpon tadi nya, katanya ada yang mau dibicarain."

"Apa apaan kamu ken! Gak, mama gak biarin kamu pergi. Adik kamu lebih penting dari pada pembicaraan unfaedah dari temen mu itu."

"Tapi mah-."

"No, Kenzo! pokok nya kamu disini temenin mama sama adek kamu." Setelah mengatakan itu, Elvira lalu masuk kedalam kamar rawat inap Shakira, sedangkan Kenzo mengacak rambutnya frustasi.

***

"

Kok Kira gak masuk sekolah, ya?" dilain tempat, ketiga gadis yang menjabat sebagai sahabat semati Shakira, kini duduk sambil memakan bakso milik mang Pento.

"Dari tadi, gua sama Cia udah nelpon. Tapi, hp Shakira gak aktif."timpal Jova memainkan sendok yang berada di tangannya.

"Oh iya, lo telpon si Kenzo aja pa, gua liat liat dia juga kayaknya gak masuk sekolah deh, siapa tau ada hubungannya sama Kira."sahut Cia tiba tiba menghentikan aksi memainkan sendok Jova terhenti.

Jova terdiam sebentar, "Iya juga ya, bentar gua cari nomornya dulu."cukup lama Jova mengotak atik ponsel miliknya, sampai akhirnya ia bergumam 'yes! Ketemuu.' Jova mulai menekan tombol telepon untuk segera menghubungi Kenzo, abang Shakira.

Tak lama, akhirnya diseberan sana Kenzo mengangkat telepon darinya.

"Halo bang."

"Jova kan? Kenapa nelpon?" tanya Kenzo diseberan sana.

"Iya bang, gua Jova. Oh iya, lo kan abang nya Kira, lo tau gak kenapa Kira gak masuk sekolah hari ini?" Jova  bertanya balik.

"Oh, kirain apaan. Noh, dia lagi enteng enteng di atas kasur sambil disuapin ma nyokap gua."

"Loh, memangnya Kira kenapa, bang?" Jova kembali bertanya.

"Dia gak kenapa kenapa, memang kesan dianya aja yang lebay!" cibir Kenzo.

"Gua, sama yang lain bentar kerumah lo ya, bang? Gua mau ketemu sama Kira. Sekalian meriksa kedaan dia."

"Banyak tanya lo! Dia gak ada di rumah gua, dia dirumah sakit, bentar gua serlok dan kalau perlu. Gua matiin ya, sikap nyuruh nyuruh nyokap gua kambuh." imbuh Kenzo terdengar sewot.

"Ha . . Ha . . Ha . . Oke bang, gua matiin." terdengar gumamam singkat dari Kenzo, Jova pun mematikan sambungan telepon mereka.

"Kenapa?" tanya Cia serta Jovi berbarengan.

"Katanya, Kira ada dirumah sakit." ucapan Jova membuat dua gadis tersebut kaget, lalu mengebrak meja kantin cukup keras, sehingga menyita perhatian beberapa murid yang memandangnya heran. Jova lalu tersenyum kaku kepada mereka semua dengan kaku, lalu mengucapkan kata maaf yang tak bersuara.

"Apaan si, lo dua! Bikin kaget tau, gak." Jova memandang mereka berdua sengit.

"Kira kenapa? Kok bisa di rumah sakit? Kira sakit apa? Kenapa bisa sampe di bawah ke rumah sakit?" pertanyaan bertubi tubi dari Cia dan Jovi membuat Jova menjitak cukup keras jidat mulus mereka berdua.

"Awss . . Sakit bego!" ringis pelan dari Cia.

"Lo sih, malu maluin!" sengit Jova memandang mereka berdua nyalang.

"Dasar, muka ciplak! Hobinya bikin jidat mulus gua makin lebar aja, gua aduin lo sama papi!" Jovi mengusap jidat nya prihatin.

"Tukang ngadu jan sok keras, berani ngadu gua tambah lebarin tuh jidat urakan lo."

"Idih, sejak kapan jidat gua yang super kinclong ini urakan? Minus tuh mata? Bentar gua tanya papi sama mami, kalau mata lo udah minus." ucap Jovi, mengusap pelan kepala milik Jova.

"Sok iye lo subaedah! Singkirin ih tangan cebol lo di rambut cetar gua." Jova berusaha menghindar dan menjauhkan tangan Jovi.

Jovi yang mendengar kataan palsu dari mulut kembarannya tersebut lantas memandang sengit sang empu, "mana ada anjirr tangan gua yang lentik ini lo tuduh tangan cebol! Bener bener, mata lo emang udah minus pa."

Jova hendak protes, namun bibir seksi miliknya dibungkam oleh tangan Cia, "huwaa,,, tangan lo pedes bego!" ucapnya setengah berteriak sambil me-lap mulut nya menggunakan tissue yang sudah ada di meja.

"Bodo amat! Lo berdua ngapa debat mulu sih? Kalau aja debat lo dua itu ada manfaatnya ya, bagus. Lah ini, unfaedah banget." Cia geleng geleng sendiri melihat dua sahabat kembarnya, sama sama tidak ada akhlak, pikir nya.

"Kira kenapa bisa ada dirumah sakit?" tanya Cia kepada Jova.

"Gak tau juga, bang kenzo cuma bilang dia lagi disuapin sama tante Vira di kasur rumah sakit, bang Kenzo juga ngatain Shakira lebay. Gua mau kasi dia bogeman manja di hidung mancungnya, tapi gua urungkan karena jauh."

"Sok berani lo, upil bertanduk! Bentar kita jenguk in Kira."

"Oke!" sahut sikembar dengan semangat.

Hayiee^^ lama gak saya up nya?

Kalau saya lama, atau gak up. Berarti saya lagi gelut sama kehidupan rl saya💪😎

Oh iya, jangan lupa teman buat tekan tombol bintang yang ada di pojok kiri bawah, sekalian komen biar saya makin mangat buat up😷

See you, bree💘💘

[SHAKIRA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang