2 hari setelah itu, tanggal 19 November tepat pada pukul 19.00 aku mengerjakan tugas sekolah yang akan dikumpulkan besok.
Aku tak menengok ponsel ku yang sedari tadi bergetar dan menyala, karena pasti hanya berisikan notifikasi chat grup yang tidak penting.
Hingga setelah aku menyelesaikan tugas sekolah ku, aku meraih ponsel ku, menyalakannya, dan membaca sederet notifikasi WhatsApp yang tertera amat banyak.
Di sela sela notifikasi chat grup yang amat sangat tidak penting itu, terdapat notifikasi 7 pesan dari Rio. Sesegara pun aku membuka nya dengan semangat setelah 2 hari lalu ia tak menghubungiku.
-WhatsApp-
Rio "Zar gw sebenernya dah ada rasa sma lu"
Rio "Lu mau ga jadi pacar gw"
Rio "ga maksa si, tpi klo lu g mau ya gpp hak lu buat nolak"
Rio "klo lu terima sujud syukur gw"Oh shit! Aku gatau sampe bales apa!
Bak di sambar petir di saat aku membaca pesan itu. Gaada angin, gaada hujan, tiba tiba saja ia mengirim pesan itu. Ntah aku pun tak tau mengapa.Dan tanpa berpikir panjang, aku langsung menerima nya tanpa basa basi bagaimana ia bisa menyukai ku dengan cepat.
Dann yap! 19 November adalah hari dimana aku berpacaran dengan pemain basket yang famous di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zarra's Journey
Teen FictionHalo makhluk penghuni bumi! Ini cerpen pertama ku Berisikan setengah nyata dengan sisa nya yang hanya fiksi belaka Zarra, remaja yang sudah mengalami berbagai ujian hidup mulai dari pembullyan yang bisa dikatakan sadis, hingga ia menemukan cinta ked...