Aku telah sampai di rumah, mencuci tangan dan kaki ku, dan telah mengganti seragam sekolah yang aku kenakan dan menggantinya dengan baju rumahan. Aku merebahkan badan ku dengan rileks di atas kasur empuk kesayangan ku sembari aku meraih ponsel ku yang sedari tadi bergetar.
Aku membuka ponsel ku, dan melihat grup WhatsApp yang sangat ramai. Ternyata grup baru buatan teman ku yang beranggotakan remaja sekolah se-kota. Aku menyimak obrolan di grup dan sesekali aku ikut menimbrung supaya terlihat hidup.
Aku melihat anggota grup yang beranggotakan 257 manusia itu. Aku melihat satu persatu profile anggota itu. Tiba tiba, mata ku tertuju pada nomor WA dengan username "Rio". Ku lihat profil kontak nya. Dan yap! Ia Rio, yang satu sekolah dengan ku.
Ku beranikan untuk mengirim pesan save back kepada nya. Dan, tanpa hitungan jam ia membuka pesan ku dan menjawab "Iya"
Hari hari berlalu, semuanya terasa biasa saja tanpa perubahan apapun.
Hingga suatu ketika, Rio mengirim kan pesan kepadaku lewat aplikasi yang bernama WhatsApp itu. Pesan yang di kirim menurutku hanya sekedar basa basi semata. Tapi aku tetap membalas pesannya dengan ramah untuk menunjukkan keramah tamahan ku.
Dimulai dari itu, aku selalu chatting dengan rio. Semua tentang apa pun kami bahas di laman chat kami meski tidak begitu penting.
Hingga suatu ketika, Rio tak tampak online pada WhatsApp nya. Aku mengetahui nya karena terlihat pada last seen nya yang menunjukkan
Last seen at two day agoDan ntah kenapa aku tiba tiba memikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zarra's Journey
Novela JuvenilHalo makhluk penghuni bumi! Ini cerpen pertama ku Berisikan setengah nyata dengan sisa nya yang hanya fiksi belaka Zarra, remaja yang sudah mengalami berbagai ujian hidup mulai dari pembullyan yang bisa dikatakan sadis, hingga ia menemukan cinta ked...