Bane's Inn

2.8K 358 38
                                    

Siang hari, dengan cuaca yang panas. Sanemi dan (name) menerima misi sebagai tim ke sebuah kota ramai penduduk. Tentu saja ini bagian dari keinginan (name)

"Ada apa senpai? Kau kesusahan hanya karena beberapa barang? Haha~" ledek perempuan yang berjalan mendahului Sanemi

"Pemburu iblis mana yang malah bersenang-senang saat misi hah?!" Pekik pria itu dengan semua amarahnya. Mau bagaimana lagi, Ubuyashiki menyuruhnya untuk mengikuti keinginan (name) selama beberapa hari sebagai permintaan maaf

Jujur saja ia ingin membuang semua barang belanjaan (name) atau membakarnya kalau perlu. Tapi mau bagaimana lagi, dia tidak mau masa hukumannya diperpanjang

"Tentu saja aku. Lagi pula ini masih siang" gadis itu mengedarkan pandangannya pada toko-toko yang berjejer. Dia sudah membeli beberapa helai pakaian, bahan makanan dan beberapa aksesoris. Untuk selanjutnya mungkin makanan ringan

"Justru karena siang kita harus mencari informasi sebanyak mungkin. Kalau sampai malam ini ada korban jiwa, kau lah yang akan ku salah kan pertama kali" lihat ini, Sanemi sama sekali tidak menyembunyikan kebenciannya yang dangkal itu

"Silahkan, aku tidak akan merasa bersalah" balas (name) acuh tak acuh

"Kau!-"

"Ayolah senpai. Aku ini hanya mizunoto dan kau adalah hashira. Sanemi-san lah yang harus bertanggung jawab~"

"Siapa yang mengizinkan mu memanggil ku dengan nama belakang hah?!"

"Memangnya apa bedanya? Nama mana pun yang di panggil tetap milik orang yang banyak mengoceh dari tadi" rasa puas muncul saat perempuan ini berhasil membuat laki-laki dibelakangnya kesal

Baru saja Sanemi ingin membalas perkataan (name), perempuan itu langsung berlari kecil menuju salah satu toko kue

Gadis berambut silver itu membuka pintu perlahan. Suara lonceng berbunyi sebagai tanda bahwa seorang pelanggan berkunjung

"Selamat datang, anda ingin membeli sesuatu nyonya?" Pelayan ini sedikit salah paham, mengira pria yang baru saja mengikuti (name) masuk dengan beberapa barang adalah suaminya

"Aku mau beberapa kue kering dan... Aku belum menikah" ujar perempuan bermanik merah itu mengoreksi ucapan dari pelayan toko tersebut

"Ah, maaf kan saya. Saya mengira kalian adalah pasangan"

"Haha, anda salah paham. Dia adalah pelayan ku" satu ucapan dari (name) sampai ke telinga Sanemi. Dia benar-benar berusaha agar tidak meledek sekarang

"Oh... Begitu rupanya. Baiklah, silahkan pilih kue kering yang anda mau, nona" pelayan itu dengan telaten menunjuk semua kue kering yang mereka punya

Setelah 30 menit, kedua pemburu iblis itu keluar dari toko kue tersebut. Waktu yang cukup untuk membuat Sanemi melupakan kemarahannya tadi

"Sekarang ke mana lagi?" Tanya Sanemi malas. Tenaganya terkuras untuk meladeni tingkah perempuan di depannya itu

"Cari penginapan"

"Hah? Itu bukan sesuatu yang diperlu-"

"Shhh, aku perlu tempat untuk menyimpan barang-barang ku dan penginapan di sini memiliki keamanan yang terjamin" potong (name) cepat

Mereka sampai di penginapan yang terletak di pinggir kota. Keduanya masuk bersamaan. Seorang wanita pemilik penginapan itu langsung menghampiri mereka

"Selamat datang di penginapan Bane, tuan dan nyonya. Kamar seperti apa yang kalian perlukan?" Tanya wanita paruhbaya itu ramah

"Dua-"

 [End] A Journey (Demon Slayer x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang