Who am I

3.1K 417 41
                                    

Kakinya terus melangkah cepat, kembali ke desa sebelumnya. Dari arah belakang, sang pilar air mengikutinya tanpa alasan jelas. Tubuhnya bergerak sendiri untuk mengejar perempuan itu. Jelas wajah terpukulnya tidak dapat diabaikan

Desa itu benar-benar hancur. Beberapa mayat berhamburan. Sisa-sisa festival masih terlihat. (Name) berjalan perlahan menyusuri reruntuhan itu

Tubuhnya bergetar saat melihat sosok yang tidak asing. Seorang wanita yang berusaha melindungi anaknya. Mereka baru berteman beberapa hari lalu. Keduanya tewas. Bukankah ini keterlaluan. (name) dapat menebak dalang dari bencana itu

"Ha... HAHAHAHAHAHA! Dunia ini benar-benar gila" (name) tidak dapat mengontrol dirinya. Wajahnya yang tersenyum lebar adalah bagian yang tidak bisa dijelaskan

"Kau, pemburu iblis. Kenapa baru datang sekarang?" Mulut Tomioka terkunci. Keterlambatannya selalu berakibat fatal. Ia tidak perlu memaksakan dirinya untuk beralasan

"Ah... Tidak, ini bukan salahmu" gadis itu berbalik, berjalan mendekat ke arah Giyu. Tangannya yang dingin menyentuh salah satu pipi pria itu

Pilar air itu tersentak, tapi tidak bisa melakukan penolakan. Tubuhnya terkunci secara alami

"Jangan berekspresi seperti itu, wajahmu jadi jelek" ia berujar lembut

"Kau-"

"Aku tidak marah!" (Name) memotong perkataan Giyu, sementara tangannya kini mencengkeram dagu laki-laki itu. Pupil merah itu menatap lekat mata lawan bicaranya

"Lupakan" perempuan itu melepaskan cengkeramannya dan menghela nafas berat

"Maaf, aku terlalu terbawa suasana" (name) memasang kembali topengnya lalu melangkah pergi

"Mau ke mana?" Tanpa memberikan jawabannya, (name) menghilang dari pandangan Giyu dengan cepat

Sama sekali tidak dapat dimengerti. Jangankan Giyu, (name) sendiri tidak bisa memahami sikapnya. Ia tidak ingin menanggap orang-orang ini lebih dari karakter fiksi. Dia belum siap untuk terikat dengan tempat ini. Sedangkan tindakannya tadi menunjukkan bahwa ia perlahan membuka perasaannya. Amarah dan kesedihan yang tidak perlu

Semakin lama, (name) semakin menjadi orang di dalam ingatannya. Dendam terhadap iblis yang seharusnya tidak ada menjadi sangat kuat

Dia perlu waktu untuk menjernihkan pikirannya. Tapi untuk sekarang, ia harus menggunakan uang terakhirnya untuk membeli baju baru. Iblis itu membuat bajunya rusak dan kotor, benar-benar menyebalkan

***

Seekor gagak datang dengan membawa kabar. Kagaya Ubuyashiki mendengarkan dengan seksama pesan yang datang

"Sepertinya sudah waktunya. Panggil semua pilar untuk berkumpul"

Tidak perlu waktu lama bagi para pilar untuk berkumpul di kediaman Ubuyashiki. Kesembilan orang itu menunduk hormat pada 'tuan' yang mereka hormati

"Selamat pagi anak-anak ku, cuaca cerah hari ini. Apakah langit berwarna biru?" Ucap Ubuyashiki membuka percakapan

"Langsung saja ku katakan tujuan ku mengumpulkan kalian hari ini. Kalian semua pasti tahu tentang Kitsunemasuku, aku ingin kalian membawanya kepada ku"

"Kalau boleh tahu, Oyakata-sama. Kenapa anda ingin bertemu dengannya?" Tanya laki-laki dengan luka di sekujur tubuh dan wajahnya

"Sekarang dia sedang mempertanyakan jati dirinya. Aku khawatir kalau sampai dia jatuh ke tangan Kibutsuji" jelas pria ini sudah mengawasi (name) dari lama. Selama ini, perempuan itu berjalan diatasi keyakinannya. Namun, hari itu dia seperti kehilangan arah. Penyebab pasti hanya diketahui oleh (name) sendiri. ubuyashiki hanya dapat mengira-ngira dari informasi yang disampaikan oleh gagak nya. Tapi ia yakin sekarang untuk meminta (name) untuk melangkah di jalan yang sama dengannya

 [End] A Journey (Demon Slayer x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang