Mugen Train III

1.8K 264 7
                                    

Kereta Mugen mulai menunjukkan pergerakan tak wajar. Sebelum benar-benar terbalik, (name) keluar melalui jendela. Ia berjalan ke arah Kyojuro dan Tanjiro yang terbaring

"Kerja bagus. Kalian memang luar biasa"

"Sensei..." Laki-laki itu mengembangkan senyumnya. Dia ingin mempertahankannya. (Name) menginginkan senyum itu tetap ada di sana

"Sisanya serahkan pada ku"

Mereka menyadarinya. Kedatangan tamu yang tak diundang. Upper moon 3

"Apa aku harus mengatakan, kita bertemu lagi, Akaza" sapa (name). Pertemuan pertama mereka memang tidak menyenangkan. Tidak jauh berbeda dengan sekarang

"Kau membuat dia murka. Jadi, aku akan membawa mu ke hadapannya" pria itu langsung menerjang ke arah Tanjiro lebih dulu. Lantas Kyojuro menggunakan teknik kedua untuk menangkis serangannya

"Pedang yang bagus" Akaza menjilati darah di lengannya. Goresan itu beregenerasi dengan cepat

"Menyerang orang yang terluka adalah tindakan yang rendah" ucap Kyojuro

"Iblis memang rendahan, jadi tidak perlu dikatakan lagi" timpal (name). Akaza sedikit menggerakkan giginya. Muzan yang temperamental di tambah (name) yang suka memancing amarah. Sungguh perpaduan haram. Mereka memang ditakdirkan untuk bermusuhan

"Ku pikir dia akan mengganggu. Lagi pula aku hanya ingin bertarung dengan mu" tutur iblis itu pada Kyojuro

"Ini pertama kalinya kita bertemu. Tapi aku sudah membencimu" ungkap Kyojuro tanpa ragu

"Begitu ya? Aku juga membenci manusia lemah. Saat melihat mereka, aku merasa jijik"

"Dia membenci asal usulnya, huh" gerutu (name). Dia sangat tidak tahan untuk tidak mencela. Untungnya Akaza tidak terfokus pada perempuan itu

"Sepertinya penilaian kita terhadap sesuatu sangat berbeda" sahut pilar api

"Aku punya tawaran bagus untuk mu. Bagaimana kalau kau berubah menjadi iblis juga" iblis ini menawar pada orang yang salah

"Tidak terima kasih" Kyojuro menarik nichirinnya

"Aku bisa merasakan kekuatan mu hanya dengan melihat. Kau seorang pilar bukan? Semangat bertarung mu lumayan terasa. Kau mulai dekat dengan alam tertinggi"

"Aku adalah pilar api, Rengoku Kyojuro"

"Dan aku Akaza. Kyojuro, akan ku beri tahu kenapa kau belum mencapai alam tertinggi. Itu karena kau adalah manusia. Akan menua dan mati

Jadilah iblis dan kau bisa berlatih selama seratus atau dua ratus tahun lalu menjadi lebih kuat"

"Menua dan mati adalah keindahan yang dimiliki oleh makhluk berumur pendek yang disebut manusia

Karena mereka menua. Karena mereka mati. Mereka luar biasa, penuh kasih sayang dan berperasaan. Yang mereka sebut kekuatan bukan hanya dari segi fisik saja

Bocah ini tidaklah lemah. Akan ku katakan berkali-kali. Kau dan aku memiliki perbedaan dalam menilai sesuatu. Sebesar apapun motivasi ku. Aku tidak akan pernah menjadi iblis"

"Begitu ya"

"Manusia ini tidak suka di anggap pajangan. Sebaiknya kau bersiap" sela (name) merujuk pada dirinya sendiri

"Sayangnya, aku tidak mau menyakiti perempuan"

"Tch–"

"Tidak apa-apa, (name)-san. Aku akan menghadapinya" Kyojuro mempersiapkan dirinya

"... Kau tidak ku izinkan untuk mati"

"Um! Dimengerti!" Dia sungguh tidak mengerti ucapan (name). Terkadang terlalu optimis membuatnya terlihat naif

Baik Kyojuro maupun Akaza sudah memasang kuda-kuda menyerang. Keduanya saling menerjang. mengeluarkan teknik masing-masing. Melakukan pertarungan cepat yang sulit dilihat

Keduanya akan saling bertabrakan. Debu menghalangi pandangan sesaat. Kyojuro terlihat dengan luka parah. Sedangkan Akaza meregenerasi lukanya

"Meskipun bertarung dengan mempertaruhkan tubuhmu, itu semua percuma saja, Kyojuro. Tebasan pedang mu yang menakjubkan itu sudah pulih sepenuhnya. Bagaimana denganmu? Mata kirimu telah hancur, tulang rusuk mu patah dan organ tubuhmu terluka. Kau tidak bisa memulihkan diri

Kalau kau menjadi iblis, luka itu akan pulih dan luka itu hanya seperti luka gores. Sebesar apapun usahamu, manusia tidak akan pernah mengalahkan iblis" pria ini tidak menyerah untuk meyakinkan Kyojuro

Topeng rubah hitam itu mulai terpasang di wajah pemiliknya

"Aku akan memenuhi tugasku. Tidak akan ku biarkan siapa pun mati di sini" pilar api itu kembali memasang kuda-kudanya

"Sungguh semangat bertarung yang hebat... Meskipun tubuhmu dipenuhi luka. Dorongan keteguhan dan kuda-kuda mu tidak memiliki celah. Kau harus menjadi iblis, Kyojuro! Mari bertarung sampai akhir!" Akaza melangkah cepat ke arah Kyojuro. Tangannya mengepal, serangan terakhir yang membuat pilar api mati

"Kau mencapai batasmu, Kyojuro. Istirahatlah" baik manusia atau pun iblis, mereka membelalakkan matanya. Tidak ada yang menyadari pergerakan (name). Di sisi lain, tangan milik Akaza terbelah dua akibat nichirin tanpa warna itu. Ia mundur beberapa meter

"Sudah ku bilang. Aku tidak akan melawan wanita–"

"Di dalam pertarungan, tidak ada laki-laki ataupun perempuan. Ku hargai sikapmu yang lembut terhadap wanita. Tapi saat seorang wanita mengangkat pedangnya dan memutuskan untuk bertarung, kau tidak bisa bersikap seperti itu. Kau sama saja menghinanya. Lawan aku. Tanpa melihat siapa aku"

"... Baiklah. Kalau itu mau mu"

"(Name)–"

"Sudah ku bilang. Kau tidak diizinkan untuk mati" perempuan itu melirik ke arah Kyojuro sekilas

"Bukan berarti aku akan membiarkan mu" balas pria itu

"Tidak akan. Aku tidak akan mati"

Perempuan itu melesat ke arah sang upper moon. Tidak ada hawa keberadaan. Akaza hanya bisa mengandalkan matanya untuk melihat pergerakan (name). Dia mengerti sekarang kenapa perempuan itu bisa kabur dari Muzan. Bahkan saat matanya melihat gadis itu, tubuhnya tidak bisa merasakan bahaya dari arah yang sama

Nichirin milik (name) terlepas dari genggamannya. Akaza memanfaatkan momentum itu untuk menyerang perempuan itu. Penuh dengan celah. Menyadari dia tidak akan bisa menahan tinjauan Akaza, (name) melompat ke udara dan berputar lalu mendarat tepat di belakang Akaza

Ia menggunakan kakinya untuk menendang kepala oni itu. Namun Akaza berbalik, ikut mengangkat kakinya untuk beradu. Perempuan itu langsung menarik kembali kakinya. Menggunakan tangannya untuk menangkap kaki iblis itu kemudian melemparkannya ke arah pohon. Napasnya memburu. Beberapa kali ia hampir cacat

Matahari mulai terbit di ufuk timur. Akaza berdecih, mulai melarikan diri

"Itukah sosok iblis yang kau banggakan?! Kau menyombongkan taringmu di malam hari lalu lari ketakutan saat matahari terbit! Manusia sudah memberi kalian banyak keuntungan saat bertarung!" Ledek (name). Dia tahu Tanjiro tidak akan melakukannya karena Kyojuro masih hidup. Meski terkapar sekarang

Perempuan itu terduduk, melepaskan topengnya dan bernapas lega. Setidaknya untuk sesaat. Akan banyak perubahan kedepannya. Semoga efek kupu-kupu yang ia sebabkan tidak akan parah

"Sensei!!!" Inosuke berlari ke arah perempuan itu. Zenitsu segera memasukkan Nezuko ke kotaknya, sedangkan Tanjiro ikut terkapar

"Tolong jangan berisik. Aku mau tidur sebentar" perempuan itu merebahkan dirinya dan langsung tertidur. Para kakushi yang datang segera membawa mereka kembali ke markas pemburu iblis. Semuanya selamat. Sesuai harapan

===

Gabut bet w hari ini(ー_ー゛)

 [End] A Journey (Demon Slayer x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang