Dua Pangeran ✓

4K 512 84
                                    

"Ternyata ayah benar-benar pangeran?" gumam Wei Wuxian tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata ayah benar-benar pangeran?" gumam Wei Wuxian tak percaya. "Ayah seorang pangeran."

"Kenapa? kau pikir aku tak pantas dengan gelar itu?" balas sang ayah sinis.

"Jelas saja tidak."

"Dasar anak durhaka!" Hanqing mengangkat tangan bersiap memukul putranya. Namun, siapa sangka Lan Wangji malah langsung berdiri di depannya untuk menghalangi.

"Tuan Wei, Anda tak boleh melakukannya."

Seketika ayah dan anak itu bingung. Pasti karena Lan Wangji mengira bahwa Hanqing bersungguh-sungguh akan memukul anaknya.

Menyadari hal tersebut, Hanqing tertawa hambar seraya menurunkan tangannya. "Aku tak sungguh-sungguh akan melakukannya, kok."

Lan Wangji mengerti lalu berbalik menghadap Wei Wuxian. "Wei Ying, kau harus sopan pada ayahmu. Ingat, kau juga seorang pangeran kalau ayahmu naik tahta. Tak boleh begitu."

"Hah," Wei Wuxian tercengang. "Lan Zhan, kau menegurku?" Ini pertama kalinya Lan Wangji menegurnya.

Pria itu mengangguk. "Apa kau marah?"

"Tentu saja," jawab Wei Wuxian cepat. "Mana boleh kau menegurku di depan ayahku sendiri. Mau ditaruh di mana wajahku nanti? Kalau kau saja menegurku, nanti mereka semua ikut-ikutan memarahiku."

"Kalau mereka melakukannya, taruh saja wajahmu di dadaku."

Wei Wuxian yang cemberut mendengus, "Dadamu tidak cukup luas untuk wajahku."

"Meski begitu kau menyukainya. Kau selalu bilang kalau dadaku indah, tempatmu bersandar dan kau selalu membelainya."

Wei Wuxian tiba-tiba mendapat serangan malu. Bisa-bisanya Lan Wangji bicara sesuatu yang intim seperti itu di depan ayahnya. Kalau dia tidak apa-apa tapi Lan Wangji tidak boleh melakukannya.

"Kalian ...." suara tuan Wei tercekat. "Sebenarnya hubungan kalian apa?"

Wei Wuxian langsung menjawab sebelum prianya. "Jangan dipikirkan, Ayah. Lan Zhan hanya asal bicara, kok."

"Wei Ying, aku bicara yang sebenarnya."

Protes Lan Wangji mendapatkan desisan dari Wei Wuxian.

"Jadi, Ayah," pemuda manis itu berujar. "Apa rencanamu selanjutnya? Mengambil alih tahta?"

"Takkan bisa semudah kau mengatakannya." Hanqing menggeleng dan mengembuskan napas.

Wei Wuxian menuangkan air ke dalam gelas ayahnya yang telah kosong. "Sebenarnya bagaimana ceritanya sampai kau berakhir di sini, ayah?"

"Kisahnya akan sangat panjang."

* * *

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRETTY JADE LOCKED ✓ [End PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang