🔅 🔅 🔅
"Percuma menutupinya sekarang, aku sudah melihat semuanya semalam."
Wei Wuxian tercengang. Mulutnya terbuka tapi tidak ada kata yang keluar dari sana.
Ketukan di pintu mendorong Lan Wangji segera bangkit dan memakai pakaian seadanya. Matanya sempat melirik ke arah Wei Wuxian yang masih berteman dengan keterkejutannya.
Saat Lan Wangji meninggalkan kamar menuju pintu depan untuk berbicara dengan pelayan, Wei Wuxian berhasil mengerjapkan mata.
Apa yang terjadi semalam? Mengapa aku dan dia ....
Takut-takut Wei Wuxian mengintip dari balik selimut dan melihat keadaan tubuhnya sendiri. Saking terkejutnya sehingga ia spontan berteriak tepat ketika Lan Wangji memasuki kamar kembali.
Begitu melihat pria itu, Wei Wuxian sontak menutupi lagi tubuhnya dengan erat.
Setelah menaruh nampan yang diambilnya dari pelayan ke atas meja, Lan Wangji menatap Wei Wuxian dalam diam.
Tatapan pria itu, yang menyatakan bahwa ia sudah melihat semuanya, sungguh membuat Wei Wuxian merasa tidak nyaman, seakan tatapan itu menelanjanginya sekali lagi secara sadar.
Selagi dalam diam, Wei Wuxian berusaha mengingat kejadian semalam. Bahwa ia mabuk lalu .... lalu .... ia bermimpi Lan Wangji menciumnya. Setelah itu mereka bercumbu sampai pagi.
Itu mimpi, kan? Tapi kalau itu mimpi mengapa aku telanjang?
Menatap Lan Wangji, Wei Wuxian tidak tahu harus berkata apa. Pikirannya berkecamuk. Pemuda manis itu menelan ludah.
Kemudian Lan Wangji bergerak menuang air ke dalam gelas, ia meneguk hingga habis, setelahnya ia kembali mengisi gelas kosong itu dan membawanya kepada pemuda manis yang masih terbengong di sudut ranjang.
Duduk di tepi ranjang, pria itu menyodorkan gelas kepada Wei Wuxian. "Tenggorokanmu pasti sakit, minum dulu air ini."
Wei Wuxian menelan ludah lagi dan memang kali ini ia merasakan tenggorokannya yang sakit akibat anggur yang diminumnya semalam. Atau karena hal yang lainnya juga? Samar-samar diingatnya suara Lan Wangji yang menyuruhnya diam berkali-kali.
"Tenggorokanmu sakit bukan karena anggur saja," sahut Lan Wangji seakan bisa membaca pikiran pemuda manis itu. Seperti semalam, ia mengarahkan bibir gelas itu ke mulut Wei Wuxian lalu membantunya minum. Kemudian ia menyeka air yang turun dari bibir Wei Wuxian. "Suaramu sangat keras dan kau tak berhenti bicara semalaman," tambahnya.
Tiba-tiba rona merah mewarnai wajah Wei Wuxian yang mematung. Dan tampaknya ia juga lupa cara mengeluarkan suaranya.
"Kau tak ingat? Atau kita perlu mengulangi adegan semalam supaya kau ingat?"
Wajah Wei Wuxian merah hingga ke telinga tatkala ingatan semalam mulai kembali padanya. Pria itu, Lan Wangji mengerjai tubuhnya, mencium, membelai, dan yang terakhir .....
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY JADE LOCKED ✓ [End PDF]
FanficWei Wuxian terjebak dalam pakaian wanita dan terpaksa mengikuti rombongan dari Gusu. Ia diminta untuk membantu menyembuhkan Lan Wangji yang memiliki alergi pada wanita karena penyakit Lan Wangji tidak kambuh saat bersentuhan dengan Wei Wuxian. Di...