Tergoda

4.9K 661 212
                                    

🌸   🌸  🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸 🌸 🌸


Sepanjang perjamuan, Wei Wuxian menempel pada Putra Mahkota Gusu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjamuan, Wei Wuxian menempel pada Putra Mahkota Gusu. Ia tidak membiarkan seorang gadis pun mendekati Lan Wangji, termasuk pelayan.

Kalau seorang pelayan terlihat ingin mendekat untuk sekedar menuang minuman atau menaruh hidangan, Wei Wuxian yang akan menyambutnya. Dia juga yang menuangkan minuman untuk Lan Wangji apabila gelasnya telah kosong. Sampai di sini Wei Wuxian sudah seperti pelayan bagi pria itu.

Wei Wuxian mendengus, "Beruntunglah, Pangeran, karena dilayani olehku," bisiknya pelan ketika menuang kembali minuman Lan Wangji ke dalam gelas.

Bola mata hitam Lan Wangji menggeser sinis ke arah wanita jadi-jadian di sampingnya seraya menerima gelas minumannya. "Itu, kan, yang seharusnya kau lakukan terhadapku."

"Awas saja kalau kalian tidak membayarku!" Wei Wuxian mengancam dengan wajah galak tapi ketika dilihatnya bahwa Putri Fu Yuan tengah memperhatikan mereka, ia segera tersenyum lalu merangkul lengan Lan Wangji dengan manja. "Gege, jangan pergi ...." Ia memulai dramanya. "Aku tak mau kau tinggalkan." Lagi, Wei Wuxian menduselkan kepalanya di dada Pangeran Gusu tersebut, dan sekali lagi juga telinga Lan Wangji memerah karenanya.

Dengan ekspresi yang mengeras tidak suka, Putri Fu Yuan menghampiri meja Lan Wangji.

Ia memberi hormat kepada pria itu sebelum berbicara, "Pangeran Wang, kupikir perilaku Nona Wei tidak pantas diperlihatkan di depan umum seperti ini." Sementara berbicara matanya menatap tajam pada Wei Wuxian yang seketika membalas dengan penuh sorot menantang kepada wanita itu.

Saat Lan Wangji hendak melepaskan kaitan lengan wanita jadi-jadian di sampingnya, Wei Wuxian menolak dengan cara merengek, "Gege, biarkan aku begini. Karena kau akan menikah, aku sangat sedih." Ia menangis tersedu di dada Wangji.

Tangisan Wei Wuxian mengundang rasa penasaran peserta perjamuan, termasuk Kaisar Qi. Namun, Lan Xichen malah tersenyum dengan tenang. Selama Wei Wuxian tidak mengacaukan acara, baginya tidak masalah.

Sesuatu yang asing menjalari tubuh Lan Wangji. Tapi bukannya sesuatu yang tidak nyaman. Sebaliknya, ia menyukainya. Sentuhan Wei Wuxian, pelukannya, dan sikap manja saat bersandar di dadanya, sesungguhnya membuat Lan Wangji menahan gemas berulang kali. Intinya, kedekatan jarak yang terasa intim itu tidak ditolaknya.

PRETTY JADE LOCKED ✓ [End PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang