Hutan Lembah Putih

1K 151 14
                                    

----- Happy Reading  ❤ Jan lupa tinggalin jejak, yaw 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----- Happy Reading Jan lupa tinggalin jejak, yaw 😘

Dari Kota Hantu, mereka bertolak ke Hutan Lembah Putih. Setelah Xie Lian membujuknya, Hua Cheng setuju menemani mereka sekaligus menjadi pengawal pemuda itu.

Hua Cheng menyewa sebuah kapal besar yang dapat membawa mereka ke sana. Kapal berlayar dalam cuaca yang baik. Langit nyaris biru seluruhnya dengan sedikit awan yang berarak.

Lan Wangji melangkah keluar dari dalam kapal menuju geladak di mana Hua Cheng sedang berdiri tegap sambil melipat tangan di dada, seakan menantang laut serta langit yang membentang di hadapannya. Pria Gusu itu berdiri di sampingnya, bersama-sama terlibat dalam kesunyian sembari memandang lurus ke depan.

Tak lama kemudian, Xie Lian muncul dan menatap bingung pada kedua pria di sana.

"Kalian aneh," komentarnya setelah mengamati kedua pria yang bergeming itu. Sambil mengikuti arah pandang keduanya yang dilemparkan lurus ke depan, Xie Lian berkata lagi, kali ini pada Hua Cheng.

"Apa yang kau lihat?" Ia menarik pelan lengan jubah pria itu, meminta perhatiannya.

Tanpa beralih Hua Cheng menjawab, "Laut. Langit."

"Apakah bagus?"

Hua Cheng mengangguk.

"Membosankan," decak Xie Lian, lalu berpindah ke sisi Lan Wangji. Terhadap pria itu dia tidak berani melakukan hal yang sama yang seperti dilakukannya pada Hua Cheng. Jadi dia hanya bertanya, "Apa yang kau lihat?"

"Laut. Langit."

Jawaban yang sama seperti Hua Cheng membuat Xie Lian memutar mata dan mengerang pelan. "Kalian ini tidak ada kerjaan, ya?"

"Tidak." Hua Cheng yang menjawab, kemudian menoleh pada Xie Lian. "Jadi bagaimana tugas rumahmu?"

Mendengar sesuatu yang tidak biasa, bola mata Lan Wangji bergeser ingin tahu, melirik Xie Lian dari sudut matanya.

"Aku membawamu pergi bukan berarti mendukung rencanamu," lanjut Hua Cheng, sementara tangannya merapikan helai rambut yang menutupi wajah Xie Lian karena tertiup angin. Perlakuan pria itu lebih lembut dibandingkan perkataannya. "Kau tetap harus melakukan apa yang sudah seharusnya."

Wajah cemberut Xie Lian menunjukkan kalau apa yang dikatakan Hua Cheng tidak menyenangkan hatinya. "Aku tahu," ucapnya masam. "Jangan kau ingatkan terus."

"Kalau begitu untuk apa kau ada di sini? Masuk dan kerjakan tugasmu!"

Emosi Xie Lian tersulut. "San Lang, kau keterlaluan!" semburnya brutal seraya mengarahkan telunjuk pada pria itu.

Hua Cheng menurunkan lengan Xie Lian. "Atau haruskah aku melemparmu keluar dari kapal sekarang?" Bibirnya membentuk seringai yang tampak jahat.

"Kau berani melakukannya terhadapku?"

PRETTY JADE LOCKED ✓ [End PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang