Walaupun tempat ini Zhenjiang, adalah kampung halaman ayah Shi Yi mereka tidak sering datang kemari.
Seperti kebanyakan kota di daerah utara Sungai Yangtze, kota ini memiliki danau dan kuil, gunung dan bukit dengan berbagai ketinggian, juga cerita yang disebarkan. Mobil mereka melaju di samping danau dan di kejauhan terdapat bayangan kuil Jinshan (Gunung emas) begitu megah dan mengagumkan di balik bayangan hujan.
Pagi ini langit terlihat adanya mendung, tapi sekarang sudah mulai terlihat kalau hujan akan segera turun.
Apakah mereka akan berhenti di sekitar sini? ataukah mereka akan terus melanjutkan perjalanan?
Setiap beberapa menit, Shi Yi akan menebak apakah mobil akan berhenti kapan saja.
Tidak untungnya, merkea masih melanjutkan perjalanan ke utara hingga mobil naik ke pegunungan, dan masih saja mobil tersebut akan menunjukkan untuk berhenti.
Jalanan di gunung terlihat seolah dilukis oleh hujan kabut dan pemandangan itu sungguh mencengangkan.
"Ibuku," Zhousheng Chen tiba-tiba berbicara, "dia mungkin saja akan bersikap dingin kepadamu."
Mendengar keseriusan dalam ucapannya, Shi Yi sekali lagi tidak bisa menahan rasa penasarannya. "Karena keluarga yang terlalu biasa?"
"Bukan kamu. Ini hanya karena keluargaku yang sedikit berbeda."
Bukti yang sangat jelas.
Shi Yi tanpa sadar memainkan gelang giok bertatahkan emas di pergelangan tangannya. "Apakah ada pantangan yang harus kuperhatikan? Contohnya, apakah ibumu tidak suka membicarakan tentang hal-hal tertentu? Ataukah ketika kita bertemu, ada sesuatu hal yang harus kuperhatikan?"
"Tidak ada pantangan yang berlaku," jawab Zhuosheng Chen. "Anggota keluargaku bukanlah harimau yang menakutkan atau hewan liar. Hanya saja, kau adlaah gadis yang tidak dikenalnya. Dia mungkin memerlukan beberapa waktu untuk mengenalmu."
Shi Yi merespons dengan kata "oh".
Mengingat apa yang sudah dikatakan Zhousheng Chen, Shi Yi bertanya, "Kau bilang, kau memiliki informasi lengkap tentangku dan keluargaku?"
"Ya, sangat detail," Zhousheng Chen mengklaim. "Sangat mendetail hingga mengandung informasi tiap tahunnya di sepanjang hidupmu, bahkan sejak kau masih sangat muda."
Shi Yi tidak percaya apa yang baru didengarnya.
"Pertemuan--" Zhousheng Chen seperti mengingat lagi hari dimana mereka pertama kali bertemu, dan dengan tersenyum, dia menjelaskan pelan-pelan, "--pertama kita terlalu umik dan juga, ada beberapa prosedur yang diperlukan untuk diambil untuk mengerti siapa kau sebenarnya."
Shi Yi tidak mengira pertemuan romantis tersebut bisa dideskripsikan dengan seolah-olah dia yang sengaja mencoba mendekatinya.
Bagaimanapun, setelah beberapa detik, Shi Yi santai kembali. Shi Yi memang berniat untuk bertemu dengannya. Jika Shi Yi bilang kalau kejadian tersebut murni kebetulan, maka diapun juga tidak akan percaya pada ucapannya sendiri.
Siku lelaki itu bertumpu di sandaran kayu di salah satu sisinya. Dia mencondongkan badan ke depan, sepertinya dia ingin melepaskan jaketnya. Karena postur tubuhnya yang tinggi, maka akan cukup memakan tempat jika dia meregangkan badannya, dan pergerakannya terlihat canggung dan tidak nyaman. Shi Yi dengan tenangnya menarik salah satu lengan jaketnya dan membantunya melepaskan jaket itu.
Dua orang, satunya sedang berusaha melepaskan jaketnya karena dia merasa tidak nyaman, sementara yang satunya sedang membantu melepaskannya.
Karena bantuan Shi Yi, jaket itu akhirnya bisa terlepas dan berakhir di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Lifes, One Incarnation, Beautiful Bones
FantasyJust try it on Hahahaha Tulang cantik. Sangat jarang di dunia ini. Mereka yang memiliki tulang tidak memiliki kulit. Mereka yang memiliki kulit tidak memiliki tulang. Kebanyakan orang memiliki pandangan yang sempit, mereka hanya melihat penampilan...