Prologue - Setengah hidup yang dihabiskan untuk hanyut dalam mimpi.

29 0 1
                                    

Shi Yi bersandar di jendela, melihat ke jalanan balik jendela mobil yang sedang melaju. Dia tidak bisa menahan untuk tidak merasa senang karena cuaca yang bagus. Bahkan tidak ada satupun jejak mendung di langit biru, jadi tentu saja mood seseorang bisa membaik. Perjalanan dengan menggunakan taksi berjalan dnegan lancar dan tanpa halangan, dan bahkansetelah dia keluar dari taksi, prosedur cek in nyya berjalan lancar. Bagaimanapun, di pos keamanan bagian dalam, ketika dia melewati pendekteksi logam dua kali alat itu tetap berbunyi dengan keras.  

Bagian yang paling membuat frustasi adalah, alarm yang ada di sebelahnya juga mengalai hal yang sama, meraung tanpa henti. Dia penasaran siapa orang yang mengalami nasib yang sama dengannya dan bernasib sial dengan pendeteksi logam yang berbunyi tidka masuk akal. "Nona apakah anda keberatan untuk melepaskan sepatu anda. Kita harus mengecek sekali lagi." Dia mengangguk dan duduk di salah satu tempat duduk yang ada di satu sisi. Saat dia menundukkan kepalanya dan melepaskan sepatunya, dia melihat bagian belakang seorang lelaki yang ada di pendekteksi terdekat. 

Sangat tinggi, bagian punggungnya sangat lurus. Ketika Shi Yi memperhatikannya, dia sedang mengambil laptopnya. 

Di bagian akhir tempat keamanan yang lain, antrian panjang sudah mengular. 

Dan di akhir semuanya, hanya mereka berdualah yang diinspeksi. 

"Tuan Zhousheng Chen?" Lelaki yang berjaga di tempat keamanan sedang memegan passport yang tidak sengaja dia tinggalkan. "Anda meninggalkan paaport anda."

"Terimakasih." Dia berbalik. 

Merasakan pandanganku yang terarah padanya, dia menaikkan pandangannya dan menatap ke arahku. 

Dalam satu pandangan singkat itu segala kebisingan dan keributan yang ada dekitarnya tertahan. Tidak ada hal yang lain yang menggangguku. Shi Yi menatapnya dalam, tidak mampu mengalihkan pandangannya. Shi Yi ingin tertawa dan menangis di saat yang sama, tetapi di sisi lain dia tidka mampu berkata-kata, tidak sepatah katapun. 

Dia akhirnya datang. 

Zhousheng Chen, kau akhirnya kembali. 

One Lifes, One Incarnation, Beautiful BonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang