Hujan gerimis terus berlangsung, menyebabkan Xi'an tampak seperti Jiangan yang berkabut.
Ini adalah provinsi Shaanxi, tanah luas tiga Qin, yang bahkan kota tua Chan tidak dapat dilihat.
Shiyi bersandar di jendela dan mengamati jalanan yang terlintas yang menunjukkan kecepatan perjalannya.
"Apa yang mau kau makan?" Hong Xiaoyu, yang sedang duduk di sampingnya tersenyum dan membuka peta yang sebelumnya terlipat rapi menjadi selebaran kecil. Di aplikasi hpnya, dia juga sudah mencari beberapa tempat makan pada saat yang sama, mencoba merencanakan rute mereka setelah cek in di hotel mereka.
"Mari kita selesaikan dulu wawancara yang mau kau lakukan, okey?" Shi Yi mengingatkannya sambil tertawa. videografer muda yang duduk di sampingnya sedang memainkan kameranya, dan ketika dia mendengar ini, dia juga tidak terlewat untuk ikut tertawa.
Mereka bertiga melangkah keluar dari mobil, berjalan di jalanan yang sepi, dan melintasi beberapa rumah yang tersebar di area tersebut hingga mereka menemukan rumah yang mereka cari.
Orang yang membuka pintu adalah seorang perempuan muda, yang dari penampilannya sepertinya usianya dua puluh tahun lebih sedikit. Orang yang akan di wawancarai Hong Xiaoyu adalah suami gadis ini, seorang lelaki yang sangat sederhana dan lelaki yang tampak jujur.
Ketika mereka memasuki rumah ini, pasangan ini dengan malunya mengundang Shi Yi dan yang lainnya untuk masuk dan duduk.
"Jangan terlalu gugup. Cukup rasakan saja ini seperti percakapan biasa." kata Hong Xiaoyu kepada mereka dengan senyum hangat dan memberitahu mereka supaya si lelaki pindah ke hadapannya.
Ini adalah hari yang suram, berhujan, dan ruangan yang sangat redup.
Hanya ada satu lampu, ditempatkan diantara pewawancara dan yang diwawancarai, yang memberikan nuansa kekuningan.
Saat wawancara terus berjalan dengan pemberian pertanyaan yang langsung dijawab, Shi Yi akhirnya memahami cerita secara keseluruhan.
Sebelumnya lelaki ini berasal dari daerah yang sangat miskin, dan setelah bekerja dengan sangat keras selama beberapa tahun, dia akhirnya bisa menghasilkan sedikit uang. tetapi, dia tidak menyimpan uang tersebut satu penipun untuk dia pakai sendiri dan lebih memilih untuk menginvestasikan semuanya untuk kepentingan pendidikan untuk orang yang berasal dari daerah asalnya, membantu keluarga yang bahkan jauh lebih miskin darinya.
Tidak punya segala jenis kekayaan atau harta atas namanya, juga tidak memiliki rumah atas namanya.
Tetapi, dia adalah lelaki yang memiliki karakter bangsawan.
Tentu saja, alasan kenapa cerita ini menarik perhatian media adalah karena istri mudanya. Wanita cantik yang mereka temui sebelumnya adalah seorang lulusan sarjana dan juga datang dari daerah asal lelaki muda ini. Harena dia melihat berita tentang lelaki ini di berita sehingga wanita ini mencarinya lalu menikahinya.
Setengah bagian pertama cerita ini sangat menyentuh , tetapi setengah lainnya sangat tidak terduga.
Dengan cuaca yang suram dan udara yang lembab dan tidak satupun pemanas ruangan di tempat ini.
Shi Yi dan Hong Xiaoyu sudah dudk di sini sepanjang waktu, dan tangan serta kaki mereka sudah lama menjadi sedingin es.
Untungnya, wawancara sudah hampir berakhir, dan Hong Xiaoyu akhirnya beralih kepada gadis itu. "Berdasarkan standard normal, suamimu tidak bisa dikatakan pasangan yang baik untuk mereka yang ingin mempercayakan sisa hidup mereka. Apa rencana dan langkah selanjutnya yang ingin kalian miliki?"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Lifes, One Incarnation, Beautiful Bones
خيال (فانتازيا)Just try it on Hahahaha Tulang cantik. Sangat jarang di dunia ini. Mereka yang memiliki tulang tidak memiliki kulit. Mereka yang memiliki kulit tidak memiliki tulang. Kebanyakan orang memiliki pandangan yang sempit, mereka hanya melihat penampilan...