Chapter 1.2 - The Unfathomable Past (2)

9 0 0
                                    

Hong Xiaoyu juga mendesah, "Benarkah, sungguh kebetulan," dan bertukar pandang penuh arti dengan Shi Yi. 

Dalam hal penampilan, Shi Yi bisa dikatakan termasuk salah satu yang paling baik. Fitur dan garis wajahnya tampak seolah-olah telah dilukis susah payah dengan pena. Kecantikannya sedikit mengintimidasi, tetapi sedikit berbeda dari intmidasi yang dimiliki lelaki. Khususnya, ketika dia melihatmu, matanya sangat cerah. Setelah kau benar-benar keluar dari masyarakat dan telah meilhat begitu banyak wanita cantik, kau akan menyadari bahwa mata cantik yang sebenarnya adalah mata yang selalu bersinar cerah dan tidak tertutup kabut. 

Hal yang paling penting adalah, Shi Yi orang yang konservatif. Dia tidak pernah mengenakan sesuatu yang bisa menampilkan bahunya. 

Sangat tradisional, dan wanita yang sangat cantik sungguh harta yang sangat langka. 

Hong Xiaoyu membalikkan pandangannya lagi ke arah si lelaki. 

Ah, biarkan saja. Selam teman baiknya ini menyukai lelaki ini, wajah lelaki itu tidaklah penting. 

"Benar-benar suatu kebetulan." Saat lelaki itu bicara, dia mengambil sepasang sumpit habis pakai, memisahkan keduanya, dan mulai menggosokkan kedua sumpit itu dengan yang lain untuk menghilangkan sisa kayu yang mungkin terselip. "Kau ke Xi'an untuk berwisata?"

"Xiaoyu datang kemari untuk melakukan wawancara," Dia menjawab. "Kami berencana untuk memanfaatkan kesempatan perjalanan bisnis ini untuk bermain-main di sini selama beberapa hari." 

Videografer mereka yang sedang makan dengan kepala tertunduk sejak tadi mendecakkan bibirnya, menaruh sumpitnya, dan dengan ramahnya menyerahkan kartu namanya. 

Lelaki itu mengambil kartunya, lalu mengamati sekitarnya sambil menaruh tangannya di saku bajunya, tapi setelah mencari beberapa lama, dia masih tidak menemukan apapun yang bisa diserahkan sebagai gantinya. "Maafkan aku. Aku tidak terbiasa membawa hal-hal seperti ini setiap saat." Dia lalu mengenalkan dirinya dengan terburu. "Zhousheng Chen. Profesor Asosiasi di Universitas California, Berkeley, Jurusan kimia. Sekarang, aku berada di cabang XI'an Institut Kimia Organik, Akademi Sains China yang bergerak di bidang penelitian polimer dalam rangka proyek pertukaran pengetahuan."

Kalimat yang tampaknya terdengar kompleks dan sulit dimengerti ini menyebabkan si videografer memiliki tingkat rasa hormat kepada pria ini. 

"Shengchen (hari lahir)? Nama yang bagus," Komentarnya dengan tawa kecil. "Panggil aku Xiao Shuai (si tampan kecil). Aku rekan kerja Hong Xiaoyu."

Zhousheng Chen tersenyum sopan, "Sebenarnya nama keluarga tersusun atas dua suku kata Zhousheng dan satu nama pemberian yaitu Chen."

Ziao Shuai menjawab, "Oh, oh. Tuan Zhousheng."

Shi YI tidak bisa menahan tawa. Nama keluarganya benar-benar bukan nama yang umum, jadi tidak heran jika ada yang bilang kalau merasa aneh. 

Xiao Shuai merasa kalau menebak nama keluarga orang dnegan salah adalah sesuatu yang sangat tidak sopan, jadi dengan nada sangat serius, dia mencoba untuk mencari jalan keluar dari suasana canggung ini. Dia berkata kepada Zhousheng, "Menurut pendapatku, kalimat yang Shi Yi katakan memang cukup bagus."

Hong Xiaoyu tidak menunggu Zhousheng Chen untuk menjawab malah berlanjut dengan mengolok-oloknya. "Hei apa kau bahkan faham artinya?"

Xiao Shuai tidak ada jalan untuk kembali sekarang, jadi dia hanya lanjut berdebat, tentu saja aku tahu, tetapi itu adalah sesuatu yang hanya bisa kau fahami konsep intinya dan sulit untuk dijelaskan."

"Jangan hanya mencoba untuk memahaminya. Aku akan beritahu kau darimana kalimat ini berasal." Xiaoyu berkata kepadanya dengan geli, "Apakah kau pernah mendengar "Lasting Word to Awakan The World?"

One Lifes, One Incarnation, Beautiful BonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang