"Taeyong, apakah kau sibuk?" Tanya Jaehyun.
Saat ini kelas terakhir telah berakhir, dan seluruh mahasiswa dan mahasiswi pun langsung bergegas menuju rumah mereka masing-masing. Ya walaupun ada sebagian yang pulang ke asrama.
Taeyong yang sedang merapihkan buku-nya, untuk di masukkan ke dalam tas pun berhenti sejenak. Ia berusaha mengingat apakah dirinya ada janji selesai kelas, atau tidak.
Setelah lama-nya berfikir, Taeyong pun menggelengkan kepala-nya guna menanggapi pertanyaan Jaehyun. "Eum, tidak ada Jaehyun. Memang-nya kenapa?" Tanya Taeyong penasaran, dan mulai melanjutkan kegiatan-nya yang sempat tertunda.
"Kalau begitu, bisakah kau menemani-ku ke suatu tempat?" Tanya Jaehyun.
"Ke mana?" Tanya Taeyong penasaran.
"Ada deh. Aku akan membawa-mu ke tempat yang kau sukai." Jawab Jaehyun.
"Bukan-kah aku tidak bisa berkata tidak? Aku ini kekasih-mu bukan. Ya walaupun kekasih karena roullate." Ucap Taeyong, di akhiri kekehan di akhir kalimat.
Jaehyun menggaruk tengkuk belakang-nya yamg tidak gatal. Perkataan Taeyong ada benar-nya juga. Kenapa bisa Jaehyun lupa akan hal itu.
"Eum, tapi kau bisa menolak-nya kalau kau mau." Ujar Jaehyun.
"Kau ingin aku menolak ajakan-mu?" Tanya Taeyong yang langsung di balas gelengan kepala oleh Jaehyun.
Taeyong terkekeh melihat itu. Kenapa Jaehyun bertingkah seperti ini? Apakah dia gugup? Hell! Seharusnya Taeyong yang gugup di sini!
"Kalau begitu ayo!" Seru Taeyong yang langsung mengalungkan tangan-nya kepada lengan Jaehyun.
Jaehyun tersenyum senang mendengar jawaban Taeyong. Mereka pun langsung berjalan keluar kelas, menuju parkiran kampus secara bersamaan.
Di sepanjang lorong kampus, Jaehyun dan Taeyong dapat mendengar bisikkan yang di lontarkan mahasiswa dan mahasiswi yang ada di sini, ketika mereka berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertautan.
Mereka seperti mendukung hubungan Jaehyun dan Taeyong. Padahal-kan mereka tau kalau Jaehyun dan Taeyong sudah memiliki kekasih.
---
Setelah menyetir kendaraan-nya selama beberapa menit, mereka berdua pun sampai di tempat tujuan mereka.
"Hongdae?" Gumam Taeyong, ketika mereka sampai di Hongdae.
"Iya. Aku akan mengajak-mu mukbang. Jadi, siapkan perut-mu untuk menampung banyak-nya makanan yang aku beli." Seru Jaehyun, lalu keluar lebih dahulu dari mobil-nya.
Taeyong yang mendengar itu pun hanya bisa tersenyum. Apakah Jaehyun tidak tau kalau Taeyong ini memiliki porsi makan yang sangat banyak, tidak seperti wanita lain-nya.
Eits! Namun bukan berati tubuh Taeyong itu berisi ya! Tubuh Taeyong tidak berisi sama sekali. Taeyong juga bingung kenapa dia tidak gendut, padahal porsi makan-nya yang banyak. Masa iya dia itu cacingan? Padahal-kan Taeyong selalu meminum obat cacing dua kali selama enam bulan.
Taeyong juga udah periksa ke dokter. Kata-nya sih keturunan dari Eomma-nya yang notaben-nya juga kurus. Entah-lah itu ngaruh atau tidak. Taeyong juga tidak tau. Pasal-nya Taeyong bukan dokter gizi.
"Apa kau ingin terus berada di sini?" Tanya Jaehyun, membuyarkan lamunan Taeyong.
"Tentu tidak." Sahut Taeyong yang langsung pergi keluar, setelah pintu di buka oleh Jaehyun.
Ey! Taeyong tidak meminta Jaehyun untuk membuka-kan pintu untuk diri-nya ya! Jaehyun yang berinisiatif sendiri!
Mereka pun mulai membeli seluruh jajanan yang ada di Hongdae! Mulai dari Odeng, Tteokkbokki, Jjajangmyeon, Jjampong, dan masih banyak lagi yang di jajalkan Taeyong dan Jaehyun di Hongdae ini.
Bukan hanya jajan saja, mereka juga melihat berbagai macam pameran yang sedang di adakan di jalan ini.
Mereka berdua benar-benar menghabiskan waktu berdua di jalan Hongdae.
Sampai akhir-nya mereka memutuskan untuk berteduh di salah satu kedai hotpot terkenal di sana, karena hujan yang tiba-tiba mengguyur mereka.
Memesan hotpot dan beberapa makanan China lain-nya, sebagai pendamping di kala hujan. Pasal-nya di antara mereka berdua tidak ada yang membawa payung. Mereka tidak mengira kalau hujan akan turun. Soal-nya ketika mereka melihat perkiraan cuaca tadi pagi, tidak menunjukkan adanya hujan hari ini.
"Taeyong, maafkan aku karena telah membuat-mu basah." Ucap Jaehyun yang saat ini sedang memotong daging, untuk di masukkan ke dalam panci.
Taeyong yang mendengar itu pun speechless. "Yak! Kenapa kau malah minta maaf?! Basah di baju-ku hanya sedikit. Seharus-nya aku yang berterima kasih kepada-mu, karena diri-mu sudah membawa-ku kemari." Seru Taeyong.
"Apakah kau senang, ketika aku membawa-mu kemari?" Tanya Jaehyun.
Taeyong langsung menganggukkan kepala-nya tanpa berfikir terlebih dahulu. "Tentu saja! Manusia mana yang tidak suka jika ada orang yang membawa diri-nya, lalu men-traktir dirinya sampai kenyang?" Seru Taeyong, di iringi dengusan kasar.
"Bahkan aku berniat untuk mengganti uang-mu karena telah membelikan aku makanan sebanyak tadi. Jadi, berapa uang yang harus aku ganti?" Sambung Taeyong, bertanya kepada Jaehyun.
"Tidak usah mengganti uang-ku. Sudah seharus-nya seorang pria yang membayarkan wanita-nya ketika mengajak-nya jalan." Ujar Jaehyun.
"Eoh! Aku bukan wanita seperti itu! Kalau kau tidak mau aku menggantinya dengan uang? Aku akan mentraktir-mu kembali. Jadi, siapkan waktu luang-mu ketika aku mengajak-mu pergi!" Seru Taeyong.
Mereka pun kembali fokus pada makanan yang ada di hadapan mereka. Memakan makanan itu dengan hikmat.
"Eum Jae." Panggil Taeyong, di saat mereka sedang asyik bermakan.
"Ya?" Jawab Jaehyun seraya mengangkat wajah-nya, guna menatap Taeyong.
"Bolehkah aku bertanya kepada diri-mu?" Tanya Taeyong.
Jaehyun menautkan kedua alis-nya bingung. Namun ia tidak bisa berkata tidak, kalau Taeyong yang meminta. "Apa?" Tanya balik Jaehyun, yang sebenarnya juga penasaran akan pertanyaan yang Taeyong lontarkan.
"Err. Kenapa kau tidak mengajak Winwin saja? Dan apakah kau sudah beritahu Winwin sebelum-nya? Kau tau-kan aku tidak mau sahabat-ku salah paham." Ucap Taeyong.
"Karena aku hanya ingin mengajak diri-mu. Lagipula sepertinya Winwin tengah sibuk bersama dengan Yuta. Dan mengenai izin? Tentu saja aku belum meminta izin kepada dirinya. Kau tau sendiri Taeyong, bahwasanya saat ini kau kekasih-ku. Jadi, untuk apa aku meminta izin untuk mengajak kekasih-ku sendiri." Ujar Jaehyun.
Taeyong tidak menyangka dengan jawaban yang Jaehyun ucapkan. Ia tidak mengira Jaehyun menjawab seperti itu.
Ia kira Jaehyun akan menjawab kalau ia sudah mengajak Winwin, namun Winwin tidak bisa. Dan mengenai izin? Taeyong kira kalau Jaehyun akan berkata kalau ia sudah meminta izin kepada Winwin, dan Winwin sudah mengizinkan-nya.
Tapi apa yang Taeyong dapat? Berbanding terbalik dengan apa yang di pikirkan-nya.
"Tapi---"
"Ssstt. Saat ini kita sedang berdua. Aku akan berterima kasih kepada diri-mu, kalau kau tidak membawa orang lain ketika kita sedang berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
ROULATTE - JAEYONG, YUWIN, JOHNTEN
FanfictionCERITA INI KHUSUS JAEYONG, YUWIN and JOHNTEN SHIPPER! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA SHIPPER INI? DILARANG UNTUK MEMBACA, MENGHUJAT, SERTA MENGKRITIK oNEGATIF DI KOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA PARA MEMBER, BAIK JUNG JAEHYUN, LEE TAEYONG, SEO J...