"Jaehyun mah ish! Curang!" Rengek Taeyong yang kesal kepada Jaehyun.
Jaehyun yang sedang fokus bermain pun jadi terhenti karena rengekan Taeyong. "Kenapa sih sayang, hm?" Tanya Jaehyun, yang sudah menaruh senapan-nya ke tempat semula.
"Kamu curang! Masa daritadi menang mulu! Kamu cheater ya?!" Tuduh Taeyong yang kesal karena Jaehyun yang terus memenangkan pertandingan.
"Mana ada sih My Kitty. Aku bukan pemilik permainan ini. Jadi, mana mungkin aku cheater." Jelas Jaehyun, berusaha menenangkan Taeyong yang sedang merajuk.
"Ya kan kali aja! Kau kan kaya! Kali aja sebelum kita ke sini, kamu sudah meminta cheat terlebih dahulu kepada para staff, agar kamu bisa menang." Ujar Taeyong, yang semakin mengerucutkan bibir-nya. Tanda bahwa ia sudah sangat kesal.
"Ice cream strawberry sama permen kapas?" Ujar Jaehyun, memberikan penawaran kepada Taeyong, agar dia berhenti merajuk.
"Mau!" Sahut Taeyong dengan semangat. Bahkan saat ini mimik wajah-nya sudah berubah, yang tadi-nya murung, menjadi ceria, hanya karena sebuah ice cream dan permen kapas.
Jaehyun langsung mengusak surai rambut Taeyong karena gemas. Bagaimana tidak gemas, kalau saat ini bola mata Taeyong sudah membulat sempurna seperti boba. Bukan hanya terlihat seperti boba, mata Taeyong yang hitam dan sangat jernih, sukses membuat semua orang yang menatap-nya gemas.
"Jaehyun! Jangan acak-acak rambut aku!" Peringat Taeyong.
"Iya-iya maaf ya princess." Ucap Jaehyun, yang langsung melingkarkan tangan-nya di pinggang Taeyong, dan berjalan keluar dari time zone, menuju toko ice cream.
Sebelum ke toko ice cream, mereka mampir dulu ke toko permen kapas. Membeli permen kapas berwarna pink, dengan ukuran yang besar.
Setelah selesau membeli, mereka langsung bergegas ke toko ice cream.
"Cuma mau beli ice cream saja? Tidak ada yang lain, yang ingin kau beli selain ice cream?" Tanya Jaehyun yang saat ini sedang berada di belakang Taeyong.
Jaehyun memeluk Taeyong dari belakang, ketika mereka sedang mengantri.
"Apakah tidak apa-apa?" Pertanyaan polos keluar dari mulut Taeyong.
"Tentu saja. Katakan apa saja yang kau inginkan. Aku akan membelikan semua keinginan-mu baby." Ucap Jaehyun.
Taeyong berfikir sejenak, lalu menggelengkan kepala-nya. "Tidak usah. Ini saja." Ucap Taeyong yang tidak enak kepada Jaehyun.
Jaehyun itu hanya pacar sementara Taeyong. Jadi, tidak mungkin Taeyong meminta Jaehyun untuk membelikan ini itu.
"Loh kenapa? Katakan saja yangbkau inginkan sayang. Aku akan membelikan semua keinginan-mu. Jangan menahan perasaan untuk membeli sesuatu." Peringat Jaehyun.
"Tidak Jaehyun. Ini saja." Ucap Taeyong.
"Baiklah princess." Jawab Jaehyun pasrah.
"Ahjussi, tolong ice cream strawberry-nya satu, sama ice cream coklat-nya satu." Ucap Taeyong, ketika mereka sudah berada di barisan pertama.
"Ice cream ukuran apa?" Tanya pelayan.
"Re--"
"Large." Jawab Jaehyun, mengintrupsi Taeyong.
"Itu beneran large Jaehyun?" Tanya Taeyong.
Taeyong terkejut. Pasal-nya ia tidak pernah makan ice cream berukuran large. Johnny selalu melarang-nya untuk memakan banyak ice cream. Katanya, takut Taeyong sakit.
"Iya, memang-nya kenapa? Kau sedang tidak sakit flu bukan?" Tanya Jaehyun.
"Tidak sih. Kau lihat aku batuk-batuk atau pilek gak?" Tanya balik Taeyong.
"Ya tidak ada sih."
"Ta sudah, berati aku sedang tidak sakit!" Balas Taeyong ketus.
"Lalu, mengapa kau terlihat bingung?" Tanya Jaehyun.
Baru saja Taeyong ingin menjawab, pelayan sudah lebih dulu kembali dengan membawa dua buah ice cream berukuran large.
Jaehyun langsung melepas pelukkan-nya, mengambil kartu yang ada di dompet-nya, lalu memberikan-nya kepada pelayan. Sedangkan kartu Taeyong, langsung Jaehyun ambil.
"Ish Jae! Biarkan aku saja yang bayar." Ucap Taeyong yang kesal.
"Tidak ada sejarah-nya wanita membayar, ketika sedang jalan dengan pria. Itu harga diri seorang pria sayang." Peringat Jaehyun.
Sebelum Taeyong memperotes lagi, Jaehyun sudah lebih dulu mengajak Taeyong keluar barisan, menuju kursi yang kosong.
"Habis ini mau ke mana lagi?" Tanya Jaehyun, kepada Taeyong yang sedang memakan ice cream cup berukuran besar.
Ia sangat berterima kasih kepada pelayan tadi, karena tidak memberikan ice cream cone untuk Taeyong. Bisa melampau jauh pikiran Jaehyun, kalau sampai melihat Taeyong memakan ice cream cone lagi.
"Pulang saja." Jawab Taeyong.
Ada helaan nafas kecewa dari Jaehyun, begitu mendengar ucapan Taeyong.
"Kau serius?" Tanya Jaehyun, yang masih berusaha meyakinkan Taeyong.
Pasal-nya, ia sangat tidak ingin kegiatan-nya berakhir dengan Taeyong hari ini.
"Iya Jae~~~" Jawab Taeyong. Sebenarnya Taeyong tidak ingin ini berakhir. Tapi ia kasihan kepada Jaehyun kalau harus pergi lagi. Jadi, Taeyong memutuskan untuk pulang karena itu.
"Baik-lah." Pasrah Jaehyun. Ia tidak mungkin memaksa Taeyong untuk terus pergi ke suatu tempat. Jaehyun takut Taeyong risih.
Setelah selesai memakan ice cream, mereka pun bergegas pulang.
"Sayang, Eomma sama Appa-mu ada di rumah tidak?" Tanya Jaehyun.
"Ada. Kenapa emang?" Tanya Taeyong.
"Sebelum pulang, kita mampir ke toko jam dulu ya." Ucap Jaehyun.
Sebelum menunggu jawaban Taeyong, Jaehyun sudah lebih dulu masuk ke dalam toko jam. Membeli dua buah jam couple untuk orang tua Taeyong.
Serta dua lagi untuk diri-nya dan juga Taeyong.
"Ini untuk siapa?" Tanya Taeyong, menatap dua buah jam tangan yang Jaehyun beli.
"Eomma dan Appa-mu." Jawab Jaehyun.
Mereka pun langsung bergegas pergi ke basement parkiran, lalu masuk ke dalam mobil milik Jaehyun, dan Jaehyun pun segera menjalankan mobil-nya pergi meninggalkan area mall, menuju rumah Taeyong.
Sampai di rumah Taeyong, Jaehyun ikut turun dan mampir ke dalam rumah Taeyong.
"Eomma, Appa." Panggil Taeyong kepada kedua orang tua-nya yang sedang berbincang di ruang keluarga.
Kedua orang tua Taeyong pun menoleh. "Eoh Jaehyun! Kenapa gak bilang mau ke sini? Eomma tidak menyambut-mu dengan makanan! Makanan Eomma habis oleh lelaki itu!" Adu Eomma-nya Taeyong, seraya menunjuk suami-nya.
Jaehyun terkekeh mendengar aduan Mommy-nya Taeyong. "Ahjumma--"
"Jangan panggil Ahjumma! Panggi Eomma saja!" Potong Eomma-nya Taeyong.
"Oke Eomma. Eomma, kedatangan Jaehyun ke sini bukan untuk mampir. Jaehyun ingin mengembalikan anak kalian. Maaf sebelum-nya Jaehyun tidak izin membawa anak kalian pergi." Ucap Jaehyun.
Eomma-nya Taeyong spechless mendengar-nya, karena baru kali ini ia mendengar ada seseorang yang datang langsung ke rumah-nya, dan meminta maaf kepada mereka, setelah membawa anak mereka tanpa izin.
"Appa terima permintaan maaf-mu. Tapi lain kali jangan seperti itu." Seru Appa-nya Taeyong yang kali ini membuka suara.
"Yak! Ubah nada bicara-mu! Jangan pakai nada seperti itu!" Ucap Eomma-nya Taeyong yang tidak di gubris Appa-nya Taeyong.
"Baik Appa. Kalau begitu saya pamit pulang. Dan ya, ini ada bingkisan sebagai perminta maafan aku." Ucap Jaehyun sebelum pergi meninggalkan rumah Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROULATTE - JAEYONG, YUWIN, JOHNTEN
FanfictionCERITA INI KHUSUS JAEYONG, YUWIN and JOHNTEN SHIPPER! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA SHIPPER INI? DILARANG UNTUK MEMBACA, MENGHUJAT, SERTA MENGKRITIK oNEGATIF DI KOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA PARA MEMBER, BAIK JUNG JAEHYUN, LEE TAEYONG, SEO J...