07 | YOU BEST, YOU DESERVE IT

463 68 0
                                    

[Seoul, Korea —;musim semi]


Ketukan pintu membangunkan Jeongguk yang masih bergelung dalam selimut tebalnya. Ini masih pagi sekali omong-omong—dan akan sangat nikmat jika kau tidur seharian dengan selimut tebal yang membungkus. Namun, mau tak mau Jeongguk harus terbangun karna maidnya terus mengetuk pintu kamarnya. Jadi, dengan lunglai Jeongguk meraih jubah tidurnya dan berjalan ke arah pintu.

“Tuan muda, tuan Jeon meminta Anda segera bersiap untuk acara makan bersama dengan keluarga Jung.” Maid itu membungkukan badan sebelum pergi.

“Bagaimana ini?”

Jeongguk masih terdiam di ambang pintu setelah mendengar perkataan maidnya barusan. Saat ia masih termenung—Taehyung yang baru saja keluar dari kamarnya mengerutkan kening melihat adiknya terdiam di ambang pintu.

“Hey, gguk? Ada apa denganmu? Apa kau punya hobi baru, huh? Melamun di pintu kamar?”

“Aku tidak melamun. Hanya sedang memikirkan sesuatu.”

Taehyung mengangkat satu alisnya menatap Jeongguk antara heran dan penasaran. “Memikirkan apa? Jangan bilang kau memikirkan—”

“Aku mau mandi, hyung.

Pintu ditutup dan menyisakan Taehyung yang menatap pintu. “Ada apa dengan anak itu?”

Beberapa hari lalu Jeongguk terlihat sering merenung—itu memang sering terjadi sejak tiga tahun lalu dimana—yah kalian tahu 'kan. Namun, kali ini lamunannya disertai kerutan pada dahinya seolah memang sedang memikirkan sesuatu yang berat.

Kemarin malam saat ada acara makan malam bersama kolega dari Prancis, Jeongguk kekeh tidak bisa pergi karna ada urusan. Tuan Jeon sempat tidak mengizinkan—namun Jeongguk bersikeras dengan alasan mendesak dan penting hingga mau tak mau tuan Jeon mengizinkannya. Bukan apa, masalahnya jika tidak dituruti Jeongguk akan mengungkit soal ia yang akhirnya mau menuruti tuan Jeon menerima perjodohan dan merelakan perasaannya pada Jimin. Akan sangat kacau jika Jeongguk kembali mengungkit soal itu—karna ia akan mengatakan bahwa sang ayah sangat egois. Yah meskipun acara itu juga sangat penting—namun Jeongguk benar-benar tidak peduli keadaan jika sudah mengungkit itu. Jeongguk bisa saja merusak suasana dengan bertengkar dan berdebat. Karna itulah akhirnya tuan Jeon mengizinkan Jeongguk.

Jeongguk menuruni tangga dengan kaus putih polos dipadu cardigan berwarna navy dan celana chino coklat muda—terlihat seadanya namun tetap terlihat rapi. Rambutnya masih setengah basah namun sudah ditata rapi. Jeongguk masih memasang jam tangannya ketika ia sampai dilantai bawah dan melihat ternyata sudah ramai disana. Ada ayah dan ibunya, keluarga kecil Taehyung dengan si kecil Jeon Taewoo, dan—keluarga Jung. Jeongguk membungkuk dan tersenyum sopan pada tuan Jung dan istrinya. Jeongguk juga menyapa balik Saemi yang lebih dulu mengatakan 'hai, gguk' padanya. Jeongguk tersenyum canggung masih merasa tidak enak dengan wanita itu karna masalah kemarin malam. Jadi, kemarin malam urusan Jeongguk itu menemui Saemi untuk menyelesaikan semuanya.

Yah, semuanya selesai. Diantara mereka berdua.

⚜⚜⚜⚜⚜

Jeongguk menghampiri sosok wanita yang sudah ia kenal betul. Jung Saemi—wanita yang berstatus tunangannya.

“Saemi-ya.”

Saemi sontak berdiri dari duduknya dan menyambut kedatangan Jeongguk. “Oh, hai gguk.”

Jeongguk hanya tersenyum dan ikut duduk di samping Saemi. Mereka sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya Saemi membuka pembicaraan.

[END] Within The Past [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang