ARZEV 06

4K 461 93
                                    

Hay semua❤Gimana kabar kalian?

Maaf, ya Mimin baru update soalnya akhir-akhir ini lagi banyak tugas.

Mimim mau mengingatkan sebelum membaca cerita Arzev terlebih dahulu kalian Vote❤

Biar gak penasaran, cus langsung baca

Ehh, tunggu dulu Mimim lupa mau tanya sama kalian

1. Kalian masih sekolah atau sudah tamat?

2. Kalian kelas berapa?

3. Rata-rata yang di sini umur berapa?

Udah dijawab atau belum, nih? Kalau udah, yuk langsung baca biar nggak penasaran.
—————————————

HAPPY READING
————●●〇〇●●————

Hari demi hari berganti begitu cepat. Hari ini tepatnya tanggal 5 Maret 2022  hari di mana Zee dan Arthur akan melangsungkan hari yang penuh sakral pernikahan.

Tak banyak yang tahu tentang pernikahan ini. Hanya dihadiri oleh anggota keluarga saja.

Di depan cermin Zee terlihat sangat cantik dengan gaun pernikahan yang elegan, namun sederhana.

"Huff, hari ini adalah hari di mana status gue akan berubah menjadi nona Anggara," guman Zee lirih menatap lurus ke arah cermin.

"Kau pasti akan terpesona oleh kecantikanku, Arthur. Tak ada yang bisa menolak pesona kecantikanku," lirih Zee.

Sebelum hari H

Malam ini adalah malam di mana dua pertemuan antara dua keluarga besar yang sangat berpangaruh di negara. Tepatnya di Kafee Pelangi tempat ini sebelumnya sudah diboking hanya untuk mereka.

Kedua keluarga tengah saling berhadapan satu sama lain semua sudah berkumpul di sana, tapi hanya satu orang belum datang.

"Rin, di mana anak kamu?" tanya mommy Dinda.

"Lagi di jalan mungkin sebentar lagi datang," jawab Rina menatap Mommy Dinda.

Mereka menganggukkan kepala pelan menunggu orang itu datang. Sudah lama mereka menunggu, tapi tak muncul-muncul kedatangannya.

"Sebentar, ya. Saya mau nelfon anak saya dulu," Rina berjalan agak jauh dari mereka.

Tutt

Tutt

Tutt

Telfonnya tersambung, namun tak sama sekali diangkat oleh pemiliknya. Membuat Rina kesal dengan tingkah laku putranya. Rina kembali menuju mereka duduk disamping suaminya lalu membisikan sesuatu.

Terlihat suaminya menghela napas pelan. Lalu menatap mereka.

"Maaf sepertinya anak saya tak bisa datang dalam pertemuan ini. Jadi saya putuskan Perjodohan ini akan tetap berlanjut dan tiga minggu depan kalian akan menikah,"

Satu dari mereka terkejut, namun kembali merubah mimik wajahnya.

"Bagaimana apa kalian setuju?" Suami Rina menatap keluarga Abraham.

 FIGURAN ARZEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang