ARZEV 11

3.5K 327 30
                                    


Jangan lupa Vote
Typo tandai
●●

HAPPY READING
————●●〇〇●●————


Bruk

Cup

Tak tahu apa yang terjadi tiba-tiba kedua dalam posisi saling tindih Arthur di bawah Zee di atasnya. Jangan lupakan bibir mereka saling bersentuhan satu sama lain.

Kedua terdiam dalam pikiran mereka masing-masing tak lupa dengan detak jantung mereka sangat sangat cepat.

Tah pikiran apa yang merasuki Arthur hingga dia mengerakan bibirnya lama kelamaan bibir Arthur mulai melumat bibir Zee yang masih terdiam.

Tak ada reaksi dari Zee, Arthur mengigit bibir Zee hingga sedikit mengeluarkan darah.

Zee meringis saat bibirnya digigit oleh Arthur.

"Biadab, nih orang," batin Zee tak terima.

Bruk

Tubuh Arthur terjungkal kebelakang hingga kepalanya mengenai kayu kasir.

"Apa-apain, sih lo main cium bibir orang!" ucap Zee tak terima dengan perlakuan Arthur, walaupun keduanya adalah sepasang suami istri.

"Lo istri gue," ucapnya dingin sembali mengelus dibagian sekitar bibirnya.

Zee terkekeh sinis apa tadi bilang istri? "Heh! Istri kau bilang? Ingat perjanjian yang kau buat bukankah tak boleh saling menyentuh tubuh,"

Arthur terdiam sial bagaimana bisa ia melupakan perjanjian yang ia buat sendiri? Dan lagi rasa bibir Zee sangat manis hingga membuatnya candu untuk menginginnya lagi.

Arthur mengelengkan kepalanya menempis pikiran kotor itu. Zee mengerutkan dahinya bingung melihat tingkah Arthur hingga Zee memutuskan pergi dari kamar Arthur.

"Bodoh," lirih Zee sebelum sepenuhnya keluar dari kamar Arthur.

"Aiss bagaimana bisa aku melupakan perjanjian itu, arrghhh," ucap Arthur sambil mengacak-acak rambutnya.

Namun, tiba-tiba bayang-bayang saat dirinya mencium Zee masih tergiang-giang dalam pikirannya apalagi bibir yang sangat manis.

"Arghhhh." Arthur lantas pergi ke kamar mandi untuk menutaskan hasratnya.

Di sisi lain Zee termenung dalam kamarnya memikirkan hal penting yang sepertinya ia lupakan, tapi apa?

ON POV ZEE

Aku tak tahu apa yang kupikirkan, tapi ada hal yang aku lupakan alur jalannya novel. Sekarang hari Selasa berarti besok?

Aiss, bagaimana bisa aku melupakan hal kejadian terpenting itu. Apalagi  ini menyangkut masa depannya Zee.

"Bagaimana caranya gue bisa menghentikan hal yang terjadi besok?" ucapku sambil memikirkan rencana apa yang akan besok lakukan.

"Ahh, jangan lupakan dia juga ada di sana. Ayolah, Zee berfikir-berfikir untuk menyingkirkan dia besok,"

Zee menghela napasnya pelan pusing memikirkan ini semua.

"Bukankah Antagonis pria juga akan datang besok?"

Zee menyerangai tipis, ahh aku tahu apa yang akan kulakukan besok.

"Kita tunggu kejutannya esok," gumanku lalu dengan perlahan mulai menutup mataku.

END POV ZEE

Kita beralih kembali  ke Arthur, dia sudah menuntaskan hastratnya tadi. Dan kini membambaringkan tubuhnya dengan mata mulai terpejam.

 FIGURAN ARZEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang