ARZEV 13

4.3K 349 61
                                    

TYPO TANDAI⚠️

Di chapter ini ada adegan ehem² jadi kalau yang nggak suka skip aja okeh👍



HAPPY READING
————●●〇〇●●————


Plak

Brukk

Suara tamparan terdengar sangat keras membuat wajahnya menoleh ke samping dengan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"Jangan pernah kau mengatakan gadisku dengan mulut kotormu bitch!" Julian mencengkram erat wajah perempuan itu.

Yang tak lain dan tak bukan adalah Feli.

"Sakit," ucap Feli sambil meringis.

Julian tak sama sekali mendengarkan Feli justru semakin erat mencengkram kedua pipi Feli.

"Dasar jalang! Seharusnya kau tak di sini ini bukan tempatmu dan tampatmu itu di club sampah!" ucap Julian membenturkan kepala Feli ke ujung meja dengan sangat keras.

"Kau tak membela kekasihmu?" tanya Zee tanpa menatap Arthur.

"Dia bukan kekasihku," balas Arthur datar.

"Lalu kenapa kau datang bersamanya?" tanya Zee menatap Arthur sekilas.

"Gabut," balas Arthur singkat.

Zee cengo mendengar balasan dari Arthur. Apa tadi gabut? Heh, sungguh jawaban yang membagongkan.

"Le-pas ... hiks ... sakit," ucap Feli memohon pada Julian.

Julian berdecih tak sama sekali mendengarkan perkatakan Feli.

"Tunggu hukumanmu bitch," bisiknya pelan lalu kembali membenturkan kepala Feli dan meninggalkan Feli begitu saja.

"Sialan jalang murahan!"  Orang itu menatap sekilas ke arah Feli lalu pergi.

"Berani kau mengatai gadisku tunggu saja ajalmu!" batin seseorang menatap Feli tajam.

"Shit! gagal," umpatnya.

"Pulang!" Arthur menarik tangan Zee pergi meninggalkan tempat itu. Membuat mereka bertanya apa hubungan mereka begitu pula dengan Julian dan Feli.

"Ada hubungan apa mereka?"

—●●〇〇●—


Di lain teman tepatnya Zee dan Arthur tengah berada di mobil. Dengan Arthur yang mengendari mobil dengan kecepatan penuh. Membuat Zee khawatir apalagi saat ini Arthur dalam keadaan marah.

"Om pelan-pelan bawa mobilnya," cicit Zee menatap Arthur.

Sementara, Arthur tak sama sekali mendengar perkataan Zee malah semakin menambah laju kecepatannya.

"Gila, nih orang bawa mobil kaya orang kesetanan! Kalau mau mati nggak usah ajak gue dong," umpat Zee terus memaki-maki Arthur.

Tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya mobil yang dikendarai Arthur dan Zee sudah sampai dikediaman Anggara.

Arthur keluar dari mobil dan menutup pintunya dengan keras. Membuat Zee kaget lalu mengelus dadanya.

"Anjing,"

"Keluar!" Arthur memandang Zee datar lalu menarik tangan Zee dengan kasar, hingga membuat tangan Zee memerah.

"Lepasin om sakit." Zee berusaha melepaskan tangan Arthur dari tangannya, namun tak bisa kekeuatan Arthur lebih besar darinya.

 FIGURAN ARZEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang