namanya Dimas Arriz Aditia, pria dingin yang sejak awal kedatangannya sudah berhasil mencuri perhatian satu sekolah. bukan hanya teman satu kelasnya yang dibuat penasaran, tapi juga teman-teman satu angkatannya.
dimas berkulit putih, berpostur tinggi dan tubuhnya sedikit berisi. wajahnya tidak bosan dilihat. style-nya untuk berangkat ke sekolah terbilang cukup keren pada masa itu. selalu memakai tas selempang berwarna abu-abu. dasinya yang tidak pernah terpasang dengan rapi alias selalu berantakan, selalu memakai sepatu converse hitam putih dan terkadang memakai jaket abu-abu.
selain sikapnya yang dingin, dimas juga termasuk pria pemberani. tatapannya tajam, dan dia keras kepala. setidaknya begitulah menurut raysa.
ya dia dimas. ga jarang datang terlambat ke sekolah, raysa yang diam-diam memperhatikan dimas, sampai hafal jam-jam dimas sampai di sekolah, bahkan hafal arah kedatangan mobil dimas sampai berhenti di depan gerbang sekolah.
"udah jam 7.25 nih, tumben banget si dimas belum nongol, padahal biasanya jam segini dia udah sampe". raysa yang udah sampai di depan gerbang, celingak celinguk mencari dimas yang ga muncul-muncul.
setelah sampai di depan kelas, ternyata dimas sudah duduk manis di tempat duduknya.
raysa yang semula jalan dengan santai, mendadak menjadi salah tingkah setelah melihat dimas yang kebetulan sedang memandang ke arah pintu kelas.
"dim, nanti alamat rumah sasa gue sms ke lu ya. kita janjian jam 4 sore aja, biar bisa balik kerumah dulu".
melya tiba-tiba saja muncul didepan meja dimas.
"oke mel, ntar gue kesana". jawab dimas singkat.
raysa yang tadi sudah senang, mendadak menjadi sedikit sinis melihat melya dan dimas.
"sejak kapan melya punya nomor hp dimas......" gumam raysa dalam hati.
proses belajar mengajar pun dimulai,
dimas yang sama sekali cuek dengan sekelilingnya, sejak jam pelajaran dimulai sibuk menyalin catatan dari papan tulis.
berbeda dengan dimas, raysa justru sibuk dengan dunianya. ya. apalagi kalau bukan curi-curi pandang ke arah dimas. padahal dimas tidak meliriknya sama sekali.
-----------------------------------------------------
waktu menunjukkan pukul 12.00 bel sekolah berbunyi menandakan jam istirahat.
"din, ntar gue pinjem catatan lo ya. gue bawa pulang. gue ketinggalan banyak nih"
"yaelah ray lu kebanyakan liatin dimas, sampe gainget catatan!yaudah ah gue jajan dulu, keburu bel ntar" omel dianda.
"iyadeh maaf, gue bawa balik ya din, pleaseee..besok gue bawa lagi, yaudah gih beli makan dlu..gue nitip air mineral yaa"
"yaudah, asal besok dibalikin ya" jawab dianda ketus.
ketika siswa dan siswi lain berhamburan menuju kantin, raysa yang sejak awal kepikiran soal melya dan dimas, mendadak punya sebuah rencana licik.
"mel, lo lagi sibuk?", tanya raysa yang tiba-tiba duduk di kursi depan meja melya.
"ngga ray, gue lagi siapin bahan aja nih buat kerja kelompok ntar sore, knapa?" melya memasang wajah heran.
raysa yang sejak awal gapernah akrab dengan melya, hari itu menjadi manusia sok asik yang tau-tau nongol di depan melya.
"mel, lu ada lagu-lagu baru ga?mhh..itu tuh lagu vierra yang judulnya seandainya minggu lalu gue denger di MTV lagunya enak"
"bentar gue cek, kayanya gue punya". melya mengeluarkan HP dari saku tasnya, jarinya sibuk mengotak atik playlist lagu di hpnya.
"ada nih sa, mau?"
"mauuuu..gue bluetooth ya bentar" jawab raysa bersemangat
"mel, boleh pinjem hpnya?biar gue aja yang bluetooth, lu lagi ribet juga kan?"
"yaudah boleh" jawab melya singkat, lalu menyodorkan hpnya ke raysa.
raysa yang sejak awal niatnya ingin bluetooth lagu vierra, tiba-tiba merubah tujuannya, yaitu cek kontak di hp melya dan menyalin nomor hp DIMAS!
"mel, udah ya...makasih melya baik hatiii" raysa pergi dengan wajah sumringah, bahagia akhirnya bisa punya nomor dimas.
Sejujurnya raysa merasa ga enak hati karena berbohong ke melya, tapi demi dapetin nomor dimas. yang haram menjadi halal dengan raysa.
pada saat itu, tekhnologi belum se canggih saat ini. untuk bertukar kabar atau informasi, masih menggunakan sms, untuk berkirim foto atau lagu masih menggunakan bluetooth. maklum saja, saat itu hp masih menggunakan HP poliponik. yang layarnya kecil dan bunyinya nyaring.
raysa menggunakan hp esia hidayah, dimana kalau mau sms dikenakan tarif 1 rupiah per huruf, selain itu menurut raysa, dengan dia pakai HP esia hidayah biar tiap smsan sama dimas diberkahi sama Allah subhanahu wa ta'ala.

KAMU SEDANG MEMBACA
PART OF ME
RomanceDimas adalah siswa SMP Negeri 01 yang dari awal kehadirannya sudah berhasil mencuri perhatian teman-teman satu kelasnya, tidak terkecuali raysa. raysa adalah teman satu kelas dimas yang sudah mengagumi dimas sejak hari pertama mereka bertemu. kabar...