KERJA BAGAI KUDA

772 89 21
                                    

Namanya juga hidup, ada beberapa manusia haus akan berita dan tidak bisa berhenti berjulid. Pagi itu masih damai,Hae In masih betah melihat Jisoo yang masih tidur. Tiba tiba suara telepon nya berbunyi, terlihat 10 panggilan tak terjawab dari Seulgi.

"Halo,ada apa Seul?"

"Pak tolong!"

"Eeh ada apa? Bicara yang jelas!"

"Pak,gawat! Bapak harus kekantor sekarang!"

Percakapan telepon itu berakhir membuat Hae In semakin overthinking. Mendengar keributan Jisoo terbangun.

"Ada apa pak?"

"Ada masalah di kantor,gawat kayaknya. Kita harus segera kekantor sekarang"

"Apa mobilnya sudah diperbaiki?"

"Mudah mudahan sudah,ayo"

Mereka segera keluar dari kamar,membayar biaya penginapan dan harus berjalan kembali ke rumah makan itu mengambil mobil. Sungguh beruntung ternyata mobilnya terparkir didepan losmen, awal hari menjadi lancar.

Jisoo mengekori bosnya itu,dia ikut kekantor bukan untuk bekerja tapi ingin mengambil laptop nya yang tertinggal. Seulgi menyambut mereka dengan wajah tegang. Hae In melihat sekeliling kantor,semua tampak sangat sepi belum ada karyawan yang datang sepertinya.

"Ada apa Seulgi? Jelaskan."

" Debt colector datang kemarin,dan dia ngambil beberapa barang dari kantor. Terus,"

"Terus apa Seulgi?!"

"Kalo terus, gak belok entar nabrak, Pak"

"Maksudnya, setelah itu apa?"

"Laptop bapak diambil, barang barang mewah bapak juga,gelas,wine,meja sama kursi. Hampir semuanya Pak"

"Lalu Wendy kemarin kemana?"

"Dia kan cuti Pak,lagian bapak juga gak ada kabar sama sekali. Mbak Jisoo juga!"

Hae In menghela napas berat. Untung meja,kursi dan barang barang karyawan masih utuh. Memang salah nya tidak segera membayar uang dan bunganya pada debt colector itu. Kondisi yang tidak kondusif membuat hati Jisoo sedikit tergerak,ia ingin membantu bosnya hari ini.

"Baiklah saya kerja sambil lesehan,duduk di lantai sambil mengembayangin nongkrong di angkringan. Jisoo kalo mau pulang dan istirahat, silahkan"

"Saya mau bantu,tapi ganti baju dulu"

Jisoo berjalan menuju toilet untuk ganti baju dan membasuh wajahnya. Beberapa setelan sudah disiapkan 1 hari yang lalu di tas berguna untuk situasi seperti ini.

***

"Kopi Pak."

Jisoo menaruh secangkir kopi dimeja yang satu satunya tidak diambil oleh debt colector. Dalam hati Hae In heran,tumben sekali Jisoo melayaninya dengan memberikan secangkir kopi.

"Terima kasih"

Hae In segera mengambil kopi itu.

"Bapak sedang apa? Itu kopi saya."

Hae In tertengun,jadi kopi ini bukan untuk nya untuk apa tadi Jisoo menawarkan dengan suara manis seperti itu tadi?

"Tapi tadi kamu bilang,kopi pak. Ya saya kira buat saya,bukan ya?"

"Saya hanya basa basi,saya menawarkan bukan memberi kopi untuk bapak"

Hae In menghela nafas, memang butuh ekstra kesabaran menghadapi Jisoo sekretaris nya ini.

"Ya udah kalo gitu,kopi itu buat bapak. Bapak buatin lagi untuk saya"

Sahut Jisoo tanpa rasa bersalah,ia kembali fokus ke layar laptopnya.

My Bossy SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang