PRAHARA BUMIL KW

773 67 4
                                    

Cinta itu seperti api,tidak bisa kita kendalikan sekali kali kita jatuh cinta maka ia bersedia untuk sakit dan terbakar didalamnya. Entah apa yang ia lakukan sekarang,dia hanya mengikuti apa yang ia rasakan. Jisoo tahu ini aneh. Hae In memberanikan diri untuk kembali menyentuh leher Jisoo dan menatap bibir Jisoo lagi. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Seolah-olah sudah siap,Jisoo menatap wajah Hae In. Mendekatkan dirinya dan seolah pasrah. Debaran yang berbeda dan desiran itu datang,ditambah Hae In mengaitkan tangannya di pinggang Jisoo.

"Boleh? Maksud saya mencium bibirmu lagi?"

Sahut Hae In sedikit berbisik di telinga Jisoo yang membuat Jisoo merasa sedikit geli.

"Menurut bapak? Tadi saya aja nggak izin dulu sama Bapak"

"Ya perlu, karena kamu itu spesial kayak martabak "

Hae In tersenyum sendiri. Dia saja kaget dengan perlakuan Jisoo yang tiba-tiba menciumnya.

"Kamu tiba tiba gini, kenapa? Kamu suka sama saya?"

Jisoo yang sudah siap menutup matanya itu langsung terbelalak. Jisoo bingung jawaban apa yang harus ia katakan.  Dia mau mengaku tentang perasaannya sekarang,Jisoo ingin Hae In juga memiliki perasaan yang sama.

"Ya, karena saya pengen aja. Saya permisi mau mandi dulu"

Hae In menatap Jisoo dengan penuh arti seiring Jisoo kembali ke kamarnya.

°°°°°°

Semua orang punya rahasia,ada banyak hal yang tidak bisa dikatakan satu manusia kepada manusia yang lain. Kita krisis indentitas dan kepercayaan sejak lama begitu pula dengan Hae In. Dia punya rahasia tapi tidak mengingat apa rahasia itu.

Pintu terbuka,Hae In tahu Wendy dan Seulgi sudah datang. Anehnya ada satu orang lagi yang hadir selain mereka. Orang yang sangat Hae In kenali. Kim Tae. Gelagat Wendy dan Seulgi tampak aneh,wajah mereka seperti terkejut akan sesuatu.

"Bapak,jujur sama saya. Dibalik semua hal kenapa bapak jadiin Jisoo sebagai sekretaris bukan cuma buat nyelamatin perusahaan,tapi juga ada hal lain?"

"Iya,itu memang ada dan itu privasi saya. Kenapa kamu nanya Wen ?"

"Berarti benar bapak dan Jisoo punya hubungan dan sekarang semakin jauh"

"Ngomong apa sih Wen,kan sudah saya bilang saya dan Jisoo itu..."

Belum selesai bicara,Kim Tae melayangkan tinjunya pada Hae In. Suasana menjadi tegang, mendengar keributan Jisoo keluar dari kamar mandi. Hae In tumbang dengan wajah membiru.

"Brengsek !"

"Lo kenapa?! Salah gue apa,Lo gila !"

Hae In balas meninju wajah Kim Tae. Situasi menjadi sangat kacau,Jisoo tidak tahu apa yang terjadi sekarang.

My Bossy SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang