Ulang tahun Ulang

667 58 2
                                    

When troubles they came don’t you cry…
As life goes on… let them to make you blue
Color it gold with your smile…
And I’ll be there forever just waiting for you..

Hari menjadi murung,awan awan hitam datang dan gerimis turun. Apapun yang terjadi entah hujan deras ataupun badai topan,rasa cinta akan selalu ada bahkan bertahan walaupun musim berubah. Mobil Hae In berhenti disebuah toko kue.

“ Saya mau beli kuenya dulu,kamu tunggu disini bentar”

“Oke,pakai payungnya dan lepas jasnya dulu mas”

Hae In lagi lagi tersenyum,mungkin terasa aneh saat Jisoo memanggilnya dengan sebutan mas entah kenapa ia suka itu.

“ Tunggu disini sebentar ya sayang”

Hae In kini dengan berani mengecup dahi Jisoo lagi,sukses membuat pipi Jisoo memerah.

“Apa sih! Cepat sana!”

Hae In melepas jasnya dan pergi ke toko kue itu sambil melambaikan tangan kearah mobil. Sesuatu jatuh dari jasnya,sebuah amplop berwarna merah bahkan tertulis pada sisi surat bahwa itu sangat penting.Jisoo perlahan membuka amplop itu,dia sangat penasaran apa isinya. Sepucuk surat,foto dan kunci kecil itu yang Jisoo dapatkan.

Surat ini dari saya Wendy,dan saya harap bapak harus membacanya. Ada hal yang bapak harus ketahui dan saya sudah tidak bisa lagi berbohong,setelah bapak baca surat ini saya harap bapak masih memperkerjakan saya karena Bapak tahu sendirikan saya harus menafkahi diri sendiri,4 saudari perempuan saya,dan juga Chanyeol. Foto yang saya lampirkan adalah bukti dari hal yang saya kemukakan dan juga kunci itu adalah kunci diari milik Naira,Diari Naira adalah jawaban yang selama ini Bapak cari cari. Saya yakin Bapak yang simpan diari itu dan saya harap bapak bisa bertindak dan bertanggung jawab atas apa yang harusnya bapak lakukan dulu.

Jisoo mencoba memahami isi dari surat itu,ini bukan surat pengunduran diri ataupun semacamnya. Ada rahasia antara Hae In dan Wendy yang tidak ia ketahui. Dari jauh dia dapat melihat Hae In datang,dengan cepat Jisoo menyembunyikan isi dan amplop itu ditasnya.

“Tada!Aku udah beli kuenya,ayo kita pergi sekarang”

Hae In menaruh kotak kue itu dengan hati hati,senyumnya tidak bisa berhenti. Matanya berbinar dan ia tahu sekarang dia bersama orang yang istimewa dihari yang istimewa.

“Sebenarnya kita mau kemana sih,Mas?”

“Kita pergi ke tempat orang yang ulang tahun,kita ke puncak”

Mobil melaju dengan mantap. Jisoo tidak mau merusak suasana,mungkin nanti dia bisa kembali membaca surat di amplop merah itu.

****

Hujan yang tadinya deras mulai berhenti, tapi rasa sejuk dan dingin membuat beberapa karyawan mengantuk.

“Seul,Jisoo sama Pak Hae In kemana?”

“Ohh iya gue lupa beritahu Lo,bapak sama Jisoo pergi tadi pagi. Katanya ada meeting sama investor diluar”

“Investor? Dijadwal nggak ada meeting,yang ngatur jadwal Pak Hae In kan aku”

“ Mana kutahu,biarin aja mereka ngedate. Lagian hari ini Pak Hae In ulang tahun kan? Palingan mau rayain secara privat sama Jisoo”

“Pak Hae In ulang tahun hari ini? Dari mana lo tahu? Gawat!”

“Aku aja tahu dari facebooknya bapak. Kenapa jadi gawat sih,biarin aja mereka berdua.”

“Gue tahu,tapi arghhhh Wendy lo kenapa bodoh banget si!Ceroboh banget!”

Wendy mengacak acak rambutnya,apa yang ia lalukan tidak tepat disituasi sekarang. Apa yang ia lakukan akan menimbulkan masalah baru yang pelik nantinya.

***

Matahari sudah mulai meninggi,perjalanan panjang menyusuri beberapa pemukiman dan juga kemacetan terbayarkan dengan pemandangan indah. Mobil mulai berjalan lambat dan berhenti disebuah bagunan.

“Kita sampai”

“ini tempat acara ulang tahunnya? Kok sepi?”

“Yaudah kita masuk dulu,kita cari tahu kenapa bisa sepi”

Jisoo membawa kue yang dibelikan Hae In tadi,bangunan itu seperti villa. Punya halaman yang lumayan luas dengan pemandangan hutan dan pegunungan. Seorang laki laki paruh baya menyambut kedatangan mereka.

“Selamat datang kembali,Pak. Wah ini pacarnya ya? Jarang jarang Pak Hae In membawa seorang wanita kemari”

Hae In tersenyum. Rasanya ia sangat bahagia dan bangga untuk resmi memperkenalkan Jisoo sebagai kekasihnya.

“Ini Jisoo pacar saya dan kebetulan sekretaris saya juga”

Jisoo tersenyum canggung. Hae In jauh jauh kepuncak dengan alasan menemui koleganya yang berulang tahun,tapi malah membawa Jisoo ke villa miliknya.

“Mas,ini maksudnya apa sih? Kok tiba tiba kamu ngajak aku ke Villa kamu? Yang ulang tahun siapa sih?”

Jisoo menyatakan keresahannya saat penjaga villa itu pergi. Hae In dengan santai menaruh kue itu disebuah wadah dan menyiapkan beberapa botol Wine.

“Yang ulang tahun ada didepan kamu sekarang”

Jisoo tertegun. Dia merasa bodoh tidak mengetahui bahwa hari ini ulang tahun Hae In padahal dia sendiri pacarnya.

“Kamu ulang tahun? Aku nggak ada bawa apa apa nih,astaga kok kamu baru beri tahu aku sih!” Ucap Jisoo kesal.

“Nggak usah siapin hadiah,kan ada kamu disini. Kamu itu hadiah paling indah dan special. Sekarang kamu nyanyi lagu ulang tahun,aku mau tiup lilinnya”

“Selamat ulang tahun,saya ucapkan. Selamat panjang umur saya doakan,selamat sejahtera sehat sentosa. Selamat ulang tahun dan bahagia. Now make a wish”

Hae In memejamkan matanya,tapi bukan untuk meniup lilin. Dia memengang pinggang Jisoo dan mencium bibir Jisoo lagi. Kue dan wine itu sama sekali tidak tersentuh,tapi mereka seperti dua orang yang mabuk alkohol padahal mereka sedang mabuk cinta.


My Bossy SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang