Saksi Bisu Dua Garis Biru.

790 43 12
                                    

Macet. Semuanya tidak bisa melakukan apapun dengan leluasa. Pikiran Jisoo buntu,dia sama sekali tidak bisa berpikir jernih.

"MBAK JISOO!"

Seorang wanita masuk begitu saja ke kamarnya dengan napas tersengal-sengal. Keringat bercucuran di pelipisnya.

"Wendy? Ada apa Wen ?"

"B-bentar mbak saya mau minum,H-haus"

Jisoo segera memberikan Wendy segelas air putih,dia duduk dikasur Jisoo sambil mengatur napasnya. Wendy meneguk air itu tanpa basa-basi.

"Air putih orang kaya seger juga ternyata."

"Kenapa Wen kamu kesini? Ada masalah?"

Wajah Wendy sumbringah, senyumnya mengembang.

"Mbak,saya tahu kebenarannya. Saya liat dua garis biru pas waktu di Bali."

"Dua garis biru? Kalian nonton film pas di Bali?"

"Bukan mbak,itu alat kayak tes PCR Corona. Yang itu mbak,yang ada di film dua garis biru itu juga"

"Naira bunuh gara gara kena  Corona? Apa sih Wen, jelasin yang bener."

"TESTPACK MBAK, ASTAGA ITU NAMANYA! Jadi saya sudah ngeliat itu benda pas dibali, berarti Naira udah hamil sebelum kami ke Bali."

"Saya tahu kok kamu berusaha menghibur Wen,tapi bisa aja kan mereka ngelakuinnya sebelum pergi liburan ke Bali."

"Enggak mbak,saya punya bukti dan saksi mata yaitu saya sendiri bahwa yang menghamili Naira itu bukan Pak Hae In!"

Jisoo tertegun, sebenarnya tidak ada bukti yang valid dan terpercaya tentang Naira dan Hae In. Hanya saja Jisoo percaya bahwa ikatan darah dan DNA yang bisa membuktikan semuanya.

***

Seulgi disidang oleh Hae In dan Kim Tae. Wajahnya mulai panik, keduanya benar benar mengintimidasi Seulgi.

"Seulgi,kamu tahu semuanya kan?"

Seulgi masih diam seribu bahasa. Hae In berusaha sabar walaupun sekarang rasanya ia ingin membuka mulut Seulgi lebar lebar.

"Kalo Lo sayang sama kita. Cerita cepet, please kali ini aja"

Wajah Kim Tae mulai memohon bahkan Hae In sudah ingin menunjukkan jurus andalannya,yaitu menunjukkan wajah imutnya.

"Oke,aku akan cerita karena aku sayang sama kamu lagi pula Naira udah mati."

"Kamu sayang sama saya? Jangan,saya udah punya Jisoo. Maaf ya"

"Bukan bapak, Kim Tae. Saya suka sama Kim Tae"

Kim Tae hanya diam. Dia sama sekali tidak terkejut akan pernyataan itu. Disisi lain Hae In penasaran baru kali ini seorang wanita tidak terpesona dengannya.

"Naira pada malam sebelum ke Bali dia cerita bahwa dia hamil dan itu anak Kim Tae."

"Kamu serius,jadi selama ini aku ayah dari anak yang dikandung oleh Naira? Kamu bohong kan?!"

"Aku nggak bohong! Aku ngelihat kalian beberapa kali bercumbu, bermesraan di rumah ini! ASAL LO TAHU YA! AKU SUKA SAMA KAMU LEBIH DARI SEORANG SAHABAT SEJAK SMA! Dan melihat orang yang aku cintai bersama dan making love didepan mata aku sendiri itu bikin aku hancur ! Apalagi pas tahu Naira hamil,hati aku udah lebur. Sampai sekarang pun kamu selalu mikirin tentang Naira yang sebenarnya nggak cinta sama kamu sepenuhnya,dia cuma punya utang Budi karena kamu yang mengenalkan dia sama pak Hae In. Dia ragu sama kamu, karena dia cinta sama Pak Hae In dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa   dia hamil juga nggak bisa bersama dengan Pak Hae In dia milih mati!"

My Bossy SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang