Benar saja apa kata Yina. Malam ini, banyak orang berdatangan dari gerbang. Sekolah yang awalnya tampak sepi ini jadi kelihatan indah dengan berbagai lampu yang menghiasinya seiring dengan banyak orang-orang yang berlalu lalang. Pintu kamar mereka diketuk, seorang gadis agak pendek tampak mengintip dari balik pintu. "Apa aku boleh bergabung dengan kalian?" ucapnya.
"Ahhh, Darshana. Mari bergabung! Aku dan Kelau baru berdua saja." Yina dengan bersemangatnya langsung berdiri dan berjalan ke pintu. Yina dengan semangatnya menarik tangan gadis berkulit sawo matang yang ia panggil Darshana tadi lantas membawanya ke hadapan Clau.
"Kelau, ini Darshana Aaryahi. Salah satu penyihir paling berbakat di akademi ini. Hoho, kau beruntung dia akan jadi teman sekamar kita," Yina menyodorkan sang temannya ini. Membuat keduanya jadi merasa canggung. Namun tidak disadari oleh gadis Korea itu. Ia tersenyum begitu lebar.
Darsha menghembusakan nafasnya kasar. Ia tetap tak pernah terbiasa dengan Yina bahkan setelah bersama hampir 3 tahun. "Salam kenal, aku Darshana, kau bisa panggil aku Darsha. Dan kau...... Kelau?"
Claudia dibuat menggelengkan kepala karena perkenalan ini. Tolong, siapapun ingatkan dia untuk memberikan pukulan kecil pada Yina. "Bukan Kelau, tapi Claudia. Yina memanggilku begitu karena aksennya. Ngomong-ngomong, salam kenal ya." Clau menjulurkan tangannya, mengajak berjabat. Darsha memperbaiki letak kacamatanya langsung membalas uluran tangan itu. "Maaf jika aku terlalu pendiam. Aku agak pemalu," ucapnya lagi.
Baiklah, seorang ekstrovert yang sangat bersemangat dan gadis pendiam yang tampak kuat. Sepertinya teman sekamarnya sejauh ini tidak terlalu aneh. Masih sama seperti beberapa temannya di dunia luar sana. Ahh, Clau jadi merindukan sobat-sobatnya sejak sekolah menengah dulu. Apa mereka sedang kalang kabut mencarinya yang tiba-tiba lenyap karena dibawa Alex?
"Boleh aku tau dari ras apa kau berasal?" tanya Dasha lagi agaknya penasaran.
"Dia vampire darah murni Sha, ADA VAMPIRE DARAH MURNI DI TIM KITA," teriak Yina begitu bersemangat. Tak mempedulikan apakah teman sekamarnya atau orang lain akan terganggu dengan suara teriakannya. Baiklah, Clau menarik kata-katanya bahwa Yina adalah teman yang baik. Ia harus membuat janji dengan dokter THT seminggu sekali mulai dari sekarang.
"Yina, orang lain bisa terganggu dengan teriakanmu yang memekakkan telinga itu." Ahh, 1 gadis lagi muncul. Pakaiannya terkesan agak tomboi. Kaos pendek bergambar metal berwarna hitam dengan celana pendek berwarna senada sedangkan rambut sebahunya tampak di cat berwarna hijau mint di bagian bawah. Gadis itu bersender santai di depan pintu sementara tangannya sibuk memutar sebuah belati kecil.
"yo, Bonjour!" sapa perempuan tadi. Tanpa meminta izin atau dipersilahkan ia masuk dengan seenak hati. Menaruh kopernya di kasur ketiga lantas naik ke atasnya.
"Ella, turun kau! Kita punya teman baru disini. Turun dan perkenalkan dirimu!" Gadis tadi menghela nafas. Mendudukkan diri dan bersiap turun. Namun bukan dengan tangga. Gadis itu lebih memilih lompat dari atas kasur yang tingginya 2 meter lebih.
"Ariella Beatrice. Singa tuhan yang membawa kebahagiaan. Aku dari ras Siren. Semoga kau tidak mengalami masalah pendengaran karena berteman dengan Yina, sobat," Ucapnya dengan tampang cool. "Clau. Claudia Agatha. Well, sepertinya aku harus membuat janji dengan dokter mulai sekarang," Balas Clau tertawa kecil menanggapi teman Prancisnya ini.
"KALIAN JAHAT!" Yina berteriak kesal, tak cukup Elle yang menjelekkannya kini Clau pasti juga ikut mengganggunya.
"Hahaha, bercanda sobat. Kalau kau merajuk begitu aku bagikan saja coklat-coklat ini pada yang lainnya," pancingnya. Sungguh, perempuan ini sepertinya punya 1001 cara membuat Yina kesal lalu menjinakkannya lagi. Yina menatapnya masih dengan wajah cemberut, kedua pipi tembamnya makin tampak seperti donat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Happy Ending?
Fantasía"Kalian menggunakan sapu terbang disini?" "Hah? Darimana pula kau dengar hal kuno seperti itu?" "Lihat ada yang melangsungkan duel di aula!" "Ehh, siapa? Aku ingin lihat." "Xing Hee dan Kak Himeko. Ayo lihat bersama! Kapan lagi melihat Ketua osi...