"Mengamati kegiatan manusia lebih menarik, dari pada mengamati diri lalu melihat luka"
Nadira Wijayanto
_________________________________
Suasana dalam kelas 11-IPA2 sangat ramai. Namun aku hanya terdiam dengan pandangan ke arah jendela kelas. Mengamati segelincir siswa yang berlalu-lalang. Aku terus terdiam, membosankan memang tapi entahlah kenapa aku lebih nyaman dengan keadaan ini.
Lalu Rizki menghampiri ku dan duduk di sebelah ku.
"Mereka ngejauhin kamu lagi Nad? "
Tanyanya. Ya aku memang sering di kucilkan oleh teman satu kelas ku. Terutama, cewek cewek di kelasku. Entah apa yang mendorong mereka melakukan itu. Setiap minggunya selalu ada saja yang mereka lakukan kepadaku."Udahlah Ki, udah biasa jugakan? "
"Iya, aku tau mereka biasa nglakuin ini ke kamu. Tapi,aku juga tau mental kamu, hati kamu gak akan terbiasa ngadepi ini Nad"aku tersenyum suka dengan ke cerewetan laki-laki ini. Rizki tidak pernah berubah. Dari kecil kita sudah sama sama. Dia yang selalu nglindungin aku. Seseorang yang selalu ada buat aku. Dia sepupu ku.
"Udah Ki. Aku gak papa serius" Ucapku sambil mengangkat jari tangan ku mebentuk huruf v. "Dua hari lagi pasti mereka minta maaf ke aku kok" Ucap ku meyakinkan.
"Iya minta maaf ke kamu. Terus ngejauhin kamu lagi lalu minta maaf lagi!. Kamu gak capek Nad dengan kelakuan mereka yang sebabnya apa pun kamu gak tau?. Kita cowok yang ada di kelas ini aja gedek liatnya Nad. Kalo kamu mau pindah sekolah aku bisa ngomong ke Om Fatih sama Tante Lina"
"Enggak Ki gak usah berlebihan. Diluar sana masih banyak orang yang ngalamin bully lebih parah dari aku jadi kamu tenang aja. Mungkin aja memang akunya yang salah kan? "
"Hati mu terbuat dari apa sih Nad? bisa sesabar itu." Ucap Rizki dengan tangan yang terulur ke atas kepalaku.
Aku tau Rizki kawatir dan aku sebenarnya capek tapi entah lah sampai kapan aku bisa bertahan. Setiap manusia mempunyai titik batasan kan?.___________________
____________
_____
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian🤗
Next bab💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyembuh Luka(ON GOING)
AcakAku manusia lemah yang menyimpan banyak luka. Aku si Nadira Wijayanto, manusia yang berumur 17 tahun yang bertempat tinggal di pulau Jawa, tepatnya Jawa Tengah kota Semarang. Tidak ada kisah hidup yang menarik selama 17 tahun aku hidup. Semuanya m...