Mata Bella mulai terbuka membiarkan cahaya matahari perlahan memasuki pupil matanya. Dilihat jam menunjukan pukul 10 pagi. Ia bangun lebih siang daripada sebelumnya.
Ceklek!
Sosok Jimin kelur dari kamar mandi dengan bathrobe yang membalut tubuhnya. Rambut hitam pria itu masih terlihat basah.
"Sudah bangun?" tanyanya membuat Bella mengangguk sembari membenarkan letak selimut putih untuk menutupi badannya.
"Kalau tidak bisa bangun apalagi berjalan lebih baik di ranjang saja.. Biar nanti pembantu yang kesini untuk memenuhi keinginan kamu," lanjut Jimin seraya mengeringkan rambut.
"Kamu keteraluan, Jim.." balas Bella dengan lesu. "Tubuhku masih terasa sangat lelah."
"Maaf," Jimin berjalan mendekati Bella lalu mengecek suhu tubuh istrinya itu.
"Bukankah meetingnya masih beberapa jam lagi? Kenapa kamu siap-siapnya sekarang?" tanya Bella penasaran.
"Aku akan ke rumah mama sebentar, kamu ikut?"
"Ck," decak Bella. "Kamu tidak melihat bagaimana kondisiku sekarang? Kamu bilang cuma sebentar, namun ternyata aku tidak diberi cela sedikit pun!"
Jimin terkekeh lalu mengusap puncak kepala Bella lembut. Permainannya semalam memang bisa dikatakan luar biasa.
"Kalau begitu aku pergi sekarang, ya? Jangan dipaksakan jika benar-benar sakit!"
Bella mengangguk nurut. "Hati-hati."
Cup!
Cup!
Cup!Jimin mencium pipi, jidat, dan bibir Bella sekaligus. Setelah itu ia berjalan keluar kamar dan menuju tempat tujuannya.
Tring!
Bella menghela napas melihat nomor Aurel yang memasuki ponselnya. Orang itu pasti masih ingin mengkepo-kepo.
"Orangnya gak ada!"
"Terus ini yang lagi ngomong siapa markonah?"
"Apaan sih?"
"Sorry ya.. Semalem gue shock banget!"
"Gue telfon lagi nanti.. Mood gue lagi gak bagus! Jangan telfon gue sebelum gue yang telfon lo!"
Selanjutnya Bella menuju aplikasi instagram. Dia mempunyai cukup banyak pengikut dan para pengikut tersebut mengikutinya karena alasan army garis keras.
Para pengikutnya tidak tahu kalau Bella adalah istri sah seorang idol yang mereka bangga-banggakan.
_lalabella
_lalabella suami aku ganteng banget, ya?❤
Disukai 380.007 lainnya..
Komentar...
Its.mee Suami kita bersama kak😌
Yundira.shy heh sayang aku!
Pelangsingmanjur_ berat badan naik? Coba cek toko kita untuk solusinya yuk!
Tan.821 gue Mimpi nikah sama jimin masa
Flo.flowerrr otw ngarungin jimin
Dinaamirainiii_ gue yakin bisa dapetin jimin suatu hari nanti.. Gue punya banyak duit
Aurel.ofc ngakak bacain komen.. Ups!😂Bella segera menutup aplikasi instagram saat melihat akun Aurel yang meledeknya. Komen-komen dipostingannya memang kadang cukup membuat hati terbakar.
"Sayang aku, ngarungin jimin, mimpi nikah sama jimin.. Yang kalian komenin itu postingan istri real nya!" ujar Bella menahan kesal.
Bella menyerinyit saat sebuah rasa mual tiba-tiba menguasainya. Ia menutup mulut untuk menahan rasa tersebut.
Huek!
Tanpa pikir panjang, dia tertatih-tatih menuju kamar mandi. Bahkan ia mengabaikan rasa sakit bekas hubungan intimnya semalam.
-Jimin's Memories-
Jimin baru saja sampai dirumah ibunya. Ia menuju ruang makan dimana terdapat sang ibu, ayah, dan pamanya.
Setelah menyomot satu bungeoppang, ia duduk diantara mereka. Ibu, ayah, dan pamannya menatap Jimin dengan tatapan bertanya.
"Dimana Bella? Kamu tidak mengajaknya kesini? Kalian sedang ada masalah? Bella marah dan kamu pergi dari rumah? Begitu? Ceritakan pada eomma,"
Jimin menggeleng. "Tidak. Kami tidak ada masalah apapun, apalagi sampai aku dari rumah untuk menghindari masalah,"
"Lalu?" tanya ayah Jimin ikut penasaran.
"Lalu apa?" Jimin tertawa melihat wajah penasaran mereka. "Aku hanya ingin berkunjung ke rumah orang tuaku, dan malah dicurigai seperti ini?"
"Ya sudah eomma bertanya, dimana Bella? Kenapa tidak berkunjung juga?" tanya ibu Jimin dengan nada gemas pada putranya itu.
"Bella ada dirumah.. Tidak bisa jalan," balas Jimin dengan enteng.
Sang paman langsung mengkode ayah Jimin untuk menyatukan pemikirannya. Ternyata alasan Jimin berkunjung sendirian cukup sensitif.
"Kamu itu jangan kasar-kasar kalau sedang berhubungan seperti itu, kasihan Bella sampai tidak bisa jalan.." ujar ayah Jimin menasehati.
Jimin mengangguk. "Niatnya ingin bermain sebentar, eomma.. Namun tidak sadar sampai jam 3 pagi.."
Paman Jimin tertawa. "Itu namanya hasrat lelaki,"
"Ck, kalau begitu nanti eomma akan datang kesana untuk merawat Bella.. Enak saja menantu kesayangan eomma sendirian menahan sakit!" balas sang ibu tidak terima.
Sebuah pelukan Jimin hadiahkan untuk sang ibu tersayang. "Ini yang aku suka dari eomma.. Andai saja eomma bukan eommaku dan umur kita tidak jauh berbeda, pasti eomma sudah aku nikahi!"
Jimin tertawa. Obrolan tersebut terhenti saat ponselnya berdering menandakan sebuah panggilan masuk.
"Nee?"
"Tuan, nona Bella tuan!"
"Ada apa? Jangan membuat saya khawatir!"
"Nona Bella muntah-muntah terus,"
"Saya pulang sekarang."
•Bersambung•
Makin banyak yang tertarik, makin aku semangat nulisnya.. Makasih yeorobun!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin's Memories
Fanfiction❝Jika ini mimpi, aku akan berusaha untuk bangun lebih cepat❞