Info :
Bahasa baku = Bahasa korea
Bahasa tidak baku = bahasa indonesiaContoh :
"Tidak boleh," -> Korea
"Gak boleh," -> Indonesia•••••
Jimin, Taehyung, dan Jungkook saling mengobrol dimeja makan sembari menunggu makan malam siap. Sedangkan Bella berada di dapur bersama beberapa maid untuk menyediakan makanan.
Setelah menambahkan garam ke masakannya, Bella menyandar pada kulkas dengan tangan yang berada di perut. Wajahnya terlihat seperti menahan sesuatu.
Sadar akan majikannya yang terlihat tidak baik-baik saja, salah satu maid mendekati Bella lalu membantu Bella agar terduduk dibangku yang tersedia.
"Ada apa dengan nona?"
Bella menggeleng. "Tidak apa-apa.."
"Namun wajah nona terlihat kesakitan,"
Untuk kedua kalinya Bella menggeleng. "Tidak apa-apa.. Aku benar-benar tidak apa-apa. Hanya saja sedikit pusing, mungkin karena terlalu aktif.."
"Nona yakin? Jangan berbohong nona,"
"Aku yakin."
Percaya dengan apa yang majikannya bilang, maid tersebut bergabung bersama maid yang lainnya untuk segera menyiapkan makan malam.
Setelah beberapa menahan rasa sakit diperutnya, Bella menghela napas berusaha mengatur napasnya agar stabil. Ini adalah makan malam yang spesial, karena ada teman-teman Jimin yang makan bersama disini.
"Sayang," panggil jimin memasuki area dapur. "Sayang tunggu dimeja makan aja yuk? Biarkan para maid yang menyiapkan makan malamnya.."
Jimin dengan senyuman manis berjalan menghampiri Bella lalu berjongkok dihadapannya. "Ayo tunggu dimeja makan saja," ajak Jimin.
"..."
"Sayang? Kenapa diam saja?"
"..."
"Ada apa?"
"Perut aku sakit,"
Wajah Jimin yang awalnya biasa saja berubah menjadi khawatir. "Sakit? Dibagian mana? Kita ke dokter saja, ya?"
Bella menggeleng. "Rasanya sudah lebih baik dibanding tadi,"
"Jadi kamu menahan sakit sejak tadi?" tanya Jimin terlihat kecewa.
"Aku hanya tidak mau mengacaukan acara makan malammu bersama Taehyung dan Jungkook, Jim.."
Tanpa aba-aba Jimin menggendong Bella keluar dapur. Saat melewati ruang makan, Jungkook dan Taehyung menatap mereka dengan bingung. Wajah Jimin terlihat kecewa.
Ada apa sebenarnya? Tanya mereka dalam hati
Jimin merebahkan Bella diatas ranjang, lalu beralih mengambil minyak herbal lalu mengoleskannya diperut sang istri. Detik selanjutnya ia mengotak-atik ponsel dan terhubunglah panggilan ke seseorang.
"Yeobuseyo?"
"..."
"Istriku mengeluh perutnya sakit, namun sudah lebih baik dibanding sebelumnya.."
"..."
"Nee,"
"..."
"Nee,"
"..."
"Kamsahamnida."
Jimin menatap Bella yang sedang menatapnya. Tanpa berucap sepatah katapun, Jimin mengambilkan air mineral lalu menaruhnya dimeja samping ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin's Memories
Fanfiction❝Jika ini mimpi, aku akan berusaha untuk bangun lebih cepat❞