0.3

1.3K 169 36
                                    

Info :
Bahasa baku = Bahasa korea
Bahasa tidak baku = bahasa indonesia

Contoh :
"Tidak boleh," -> Korea
"Gak boleh," -> Indonesia

•••••

Mobil putih terparkir dihalaman rumah luas bercat warna putih. Jimin menuruni mobil lalu mengambil langkah cepat memasuki rumah lalu menuju kamar.

Kriet!

Jimin membuka pintu kamar perlahan. Ia bisa melihat sosok Bella yang terbaring diatas ranjang dengan seorang pembantu yang sedang mengolesi perutnya dengan minyak herbal.

"Tuan,"

"Kamu boleh keluar sekarang."

Layaknya seorang pembantu pada umumnya, wanita dengan umur berkaisar 40 itu menuruti perintah Jimin untuk keluar saat itu juga.

Setelah itu Jimin mendekati Bella lalu duduk dipinggir ranjang. Ia mengganti posisi pembantu beberapa saat lalu untuk mengusap perutnya.

"Kamu salah makan?" tanya Jimin.

Bella menggeleng. "Tidak,"

"Lalu? Kenapa bisa sampai sakit seperti ini?" Jimin menaikan alisnya sebelah.

"Aku tidak sakit, aku hanya mual dan sedikit pusing.. Aku baik-baik saja.." balas Bella menyangkal ucapan suaminya itu.

"Kalau baik-baik saja kenapa kamu sampai kuat berjalan menuju kamar mandi? Bukankah kamu tidak bisa berjalan tadi pagi?" cerca Jimin mencari kebenaran.

Bella memijat pangkal hidungnya yang berdenyut. "Gak tau lah.. Pusing gue!"

"Speak in korean please.." cibir Jimin menanggapi.

Bella menatap Jimin tajamm "Aku benar-benar tidak apa-apa! Pokoknya aku tidak akan ke dokter, ataupun kamu memanggil doker untuk datang kesini! Aku menolak!"

"Benar? Kamu tidak berbohong?" tanya Jimin serius.

sedetik kemudian Bella mengangguk antusias. "Aku tidak berbohong.. Kamu harus percaya padaku!"

"Baiklah."

Final! Jimin mengalah, membiarkan Bella tetap stay di rumah tanpa perawatan apapun. Lagipula mau tidak mau Jimin akan membawa Bella ke dokter jika perempuan itu kembali merasakan sakit.

"Sudah makan?" Bella menggeleng saat ditanya seperti itu. Sedangkan Jimin memicingkan matanya marah. "Kenapa tidak makan?"

"Tidak napsu makan," lirih Bella.

"Kenapa begitu? Kamu ingin apa? Biar aku sediakan.. Cepat katakan, sayang.." tangan Jimin terulur mengelus rambut panjang Bella.

"Tidak mau, Jim.."

"Makan sendiri atau terpaksa aku transfer makanan itu dari mulutku." ancam Jimin. Telunjuk tangannya mengelus bibir Bella seksual.

Berikutnya Jimin mulai mendekatkan wajah, mengikis jarak antaranya dengan Bella. Ketika hidung mereka sudah saling bersentuhan, Bella mendorong tubuh Jimin untuk menjauh.

Huek!

"Sayang, kenapa? Apa yang sakit?" tanya Jimin khawatir.

"Jauh-jauh dariku, Jim!"

"Wae?"

"Aku tidak suka parfum yang kamu pakai!"

Dahi Jimin bergelombang. "Bukankah ini parfum kesukaanmu? Ini hadiah ulang tahunku.. Kamu yang beli,"

Jimin's Memories  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang