11

1.1K 135 39
                                    

Info :
Bahasa baku = Bahasa korea
Bahasa tidak baku = bahasa indonesia

Contoh :
"Tidak boleh," -> Korea
"Gak boleh," -> Indonesia

•••••

Caffe Tamaram adalah satu-satunya caffe favorit Bella. Hari ini ia memilih mengisi waktunya dengan membaca buku di caffe ini. Ia memilih bangku dipojok, disampingnya terdapat jendela yang terbuka membuat semilir angin menerpa wajahnya sesekali.

Selain tempatnya yang strategis, Bella memilih caffe ini karena pemiliknya orang Indonesia. Hal tersebut memudahkan Bella dalam berkomunikasi, dan yang membuat nyaman juga karena pemiliknya sangat ramah. Lula, namanya.

"Ini kopi pesanan kamu.." ujar Lula menaruh kopi pesanan Bella diatas meja. Senyum ramahnya terlihat manis.

"Makasih, La.."

"Sama-sama."

"Tumben kamu yang layani sendiri? Para pegawai kamu kemana?"

Penggunakan Aku-Kamu memang Bella gunakan saat berbicara dengan Lula. Hal ini disebabkan karena Lula tidak terbiasa dengan kata Lo-Gue. Di Indonesia pun ia tidak pernah menggunakan kata itu untuk mengobrol.

"Aku kasih libur, soalnya kasian setiap hari masuk.. Kebetulan aku lagi gak ada kelas kuliah hari ini. Jadi, aku layanin sendiri.."

Bella mengangguk. "Udah lama loh kita gak ngobrol, setiap aku kesini, kamu gak ada terus.."

Lula tertawa. "Kemarin-kemarin emang aku lumayan sibuk nugas.. Banyak banget tugas kampus!"

"Pasti sampe begadang, ya?" tanya Bella.

"Kok tau?"

Bella menunjuk kantung mata Lula yang mengitam. "Kantong mata kamu udah kayak mata panda gitu. Semua orang juga tau kamu kurang tidur!"

Lula terkekeh lirih. "Mau gimana lagi? Tugas kampus juga kewajiban aku sebagai mahasiswi.. Lagipula sebentar lagi selesai dan aku bakal pulang ke Indo."

"Kamu mau pulang ke Indo?" tanya Bella memastikan pendengarannya.

Lula mengangguk. "Udah dua tahun gak pulang, rasanya kangen banget sama keluarga.."

Bella mendengkus. "Enak banget."

"Kamu? Kapan pulang ke Indo?"

Bella menggeleng tidak tahu. "Belum tau.. Udah ada niat sih, tapi belum rencanain tanggal sama bulannya,"

"Tapi kalo nanti kamu pulang ke Indo, bakal pulang sama suami kamu kan? By the way, kok kamu gak pernah ajak suami kamu kesini? Udah lama kamu jadi langganan caffe ini tapi selalu dateng sendiri," Ujar Lula.

Bella menaikan sebelah alis. "Yakin mau tau? Nanti kamu gak percaya lagi,"

"Gak percaya gimana?"

"Jimin,"

"Ha?"

Bella menghembuskan napas merasa gemas kepada Lula yang memang sedikit lemot. "Park Jimin, member bangtan sonyeondan.."

Lula mengangguk dengan ekspresi tenang. "Oh.. Suami kamu army? Wajar sih, emang banyak juga temen cowok aku yang jadi army.. Fanboy kan istilahnya, ya?"

Bella memejamkan mata untuk mengumpulkan lebih banyak kesabaran. "Bukan begitu, Lula. Bukan itu yang aku maksud, bukan begitu ya ampun!"

"Terus gimana?"

Jimin's Memories  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang