Pukul 8 malam, Nichole mondar-mandir di pekarangan depan rumahnya. Manik hazel cerahnya senantiasa menatap pagar kokoh rumahnya, meremas-remas tangannya sendiri ia menggumam nama Nathan berkali-kali."Nathan.... Nathan..... kapan sih pulangnya?"
Nichole menunggu kepulangan Nathan, sebab kakak kembarnya itu belum pulang dari kegiatan ekstrakurikuler-nya sampai sekarang.
"Ngapain aja coba sampai malem gini!? padahal cuma ekskul KOTASIKA doang" bungsu keluarga Andreas itu mendumel sebal.
"Nak Nichole......." selagi sibuk mendumel, panggilan dari Mbok Yuni──asisten rumah tangga keluarga Andreas yang telah mengabdi cukup lama, menginterupsi Nichole.
"Eh, iya Mbok? ada apa?"
"Makan malam dulu yuk, sekarang udah masuk jam makan malam. Mbok masakin capcay kuah sama ayam goreng kesukaannya Nichole lho~" ajak Mbok Yuni.
Namun gelengan pelan menjadi balasan Nichole, "Nanti aja, Mbok. Nichole mau tungguin Nathan pulang dulu, jadi makannya bareng dia aja"
"Tapi kamu belum makan dari pulang sekolah, nak. Emangnya nggak laper? oh iya, tadi Bapak pesan ke Mbok kalau beliau pulang agak telat malam ini"
"Iya, makasih udah ngasih tau Mbok. Ehm, makan malamnya nanti aja ya~ Nichole nggak lap—"
kkruk~
"......per"
Wanita yang hampir berusia setengah abad itu terkekeh kecil, anak tuannya sungguh menggemaskan walau sudah tumbuh besar. "Iya, Nichole nggak laper....... tapi perutnya Nichole yang laper" ledeknya.
"Mbok~" dengan bibir yang mengerucut bungsu Andreas itu merengek.
"Ayo~ makan sedikit aja dulu, Nichole belum ada makan lho dari pulang sekolah tadi. Kalau Nathan udah pulang nanti Nichole makan lagi bareng Nathan, gimana? mau ya?"
"Heum~ gimana ya?"
"Ayo dong, cah ganteng~"
"Okey, Nichole mau makan! dibilang ganteng sih, kan Nichole jadi tersanjung hehehe~"
Tawa pelan lolos dari bibir Mbok Yuni, tangannya terulur demi mengusak lembut surai hitam anak tuannya itu. "Iya deh yang ganteng, yaudah kalau gitu..... yuk masuk, kita makan malam dulu"
"Iya, Mbok"
Lantas keduanya memasuki rumah dengan Mbok Yuni yang menuntun anak tuannya itu bak anak kecil.
━━━━━━━━━━━━━━━
Nichole menyantap makan malamnya dengan lahap, nasi beserta lauk dan pauk ia suap penuh semangat.
Sementara itu, Mbok Yuni yang menunggui Nichole makan tersenyum puas mengetahui masakan buatannya begitu disukai bungsu Andreas itu.
"Masakan rumah Mbok Yuni emang yang paling top!!" puji Eric dengan acungan jempol. Oknum yang dipuji tersenyum, "Terimakasih lho atas pujiannya, cah ganteng" balasnya diakhiri kekehan meledek.
"Serius, Mbok. Masakan Mbok top markotop pokoknya!!"
"Iya deh iya~ oh iya, Mbok tinggal ke dapur dulu ya nak..... Mbok mau bebersih di dapur, nggak papa?"
"Ndak papa, Mbok. Hati-hati pas lagi bebersih-nya ya Mbok~"
"Iya, cah ganteng"
Wanita yang merupakan ART sekaligus pengurus rumah keluarga Andreas itu pun pergi ke dapur dan meninggalkan Nichole di ruang makan sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
patibrata.
FanfictionPatibrata ; dalam bahasa Sansekerta berarti sehidup semati. © 2021