4 years later......."hikss yyahh~ athan nakhal!!!"
Tangis keras yang disertai aduan dari Nichole membuat Joshua yang masih bersiap diri harus berlari tergesa-gesa dari kamarnya menuju ruang tengah.
"Ada apa, na— aSTAGA NATHAN KENAPA PIPINYA NICHOLE DIGIGIT!?"
"ngg.....?"
"hikss~ sakit yyah"
Pantas saja Nichole menangis dan mengadu, bagaimana tidak? Nathan menggigit gemas pipi Nichole tanpa belas kasih.
Joshua mendekati Nathan dan Nichole, kemudian merendahkan tubuhnya demi mensejajarkan tingginya dengan kedua anaknya itu.
"Nathan, lepas gigitannya ya, nak. Nichole kesakitan itu, nggak kasihan?" titahnya lembut pada si kakak.
"huhu athan~ sakit hiks" sementara Nichole terus-terusan meringis karena rasa sakit dan nyeri di area tulang pipinya.
Titah sang ayah dan ringisan adik kembarnya, membuat Nathan mengerjap lucu──seakan masih loading untuk mengerti situasi. Beberapa saat berlalu, baru ia lepaskan gigitannya pada Nichole. Bekas gigitan dan sedikit air liur miliknya yang tertinggal di pipi sang adik Nathan usap penuh kasih sayang.
"ichol pipinya sakith?"
"um! sakit, kenapa athan gigit pipi ichol?!"
"hihihi~ maap dede ichol" jemari yang membentuk isyarat peace Nathan acungkan sebagai bentuk tanda perdamaian.
Si ayah yang sedari tadi menyimak hanya bisa tersenyum tipis sembari geleng-geleng kepala, ada saja keusilan berujung tangisan mengadu anak kembarnya di pagi hari.
"Nathan kenapa jadi gigit pipinya Nichole hm?" tanyanya lembut.
Mendapat pertanyaan demikian, Nathan tersenyum lucu sampai-sampai matanya membentuk bulan sabit yang cantik. Disuguhi yang gemas-gemas, mana bisa Joshua marah?
"hihihi maap ayah, tadi itu athan maw mam mochi. taphi kata bok yuni mochi didalam kulkas abis, telus athan liyat-liyat pipinya ichol milip mochi..... yaudah deh, jadi athan gigit pipinya ichol" jelas Nathan panjang lebar.
"kenapa halus digigit!? pipi ichol jadi sakit tau!!!" marah Nichole berapi-api, sepertinya ia masih kesal atas keusilan kakak kembarnya itu.
"iya maap, kan athan ndak belmaksud bikin pipi ichol kesakitan"
"tapi sakit tau, huh!"
Sebelum terjadi pertengkaran, Joshua segera turun tangan untuk menyudahi perdebatan anak-anaknya. "Udah-udah, nggak boleh berantem. Masa anak-anak Ayah berantem sih? kalau suka berantem nanti nggak Ayah jajanin lagi, mau?" tegurnya dengan selipan ancaman.
Mendengar teguran merujuk ancaman dari sang ayah, membuat si kembar menggeleng kuat. "NDAK MAU!!" seru keduanya bersamaan.
"huhu~ ichol maapin athan, janji ndak gigit pipinya lagi"
"hu'um! maapin ichol juga, janji ndak malah sama athan lagi"
"sayang ichol~"
"sayang athan jugaa~"
Lalu keduanya berpelukan bak anak beruang, ah gemas sekali!!
Joshua yang melihat tingkah kedua bintang kecilnya tentu saja terkekeh gemas, "Duh.... pinter banget anak Ayah, applause buat kalian!" pujinya mengapresiasi.
Nathan dan Nichole tersenyum senang, "yeayy kita anak pintel!!" girang keduanya.
"Ahahaha~ iya, anak-anak Ayah emang pinter. Dah, sekarang Nathan cuci tangannya, Nichole cuci mukanya, kotor tuh ada bekas air liur" titah Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
patibrata.
FanficPatibrata ; dalam bahasa Sansekerta berarti sehidup semati. © 2021