SN-3

1.3K 161 8
                                    

Si Nakal
Season 2

.

.

.

.

I want you to know

I love you the most

I'll always be there right by your side
'Cause baby, you're always in my mind
Just give me your forever

(give me your forever)

I want you to know

That you'll be the one

And I'll be the guy who'll be on his knees

To say I love you

And I need you

And say I'd die for you

(just give me your forever)

Jreng..

Off tersenyum dan mencium gitarnya dengan wajah sok nya yang menyebalkan.

"Bagus kan suara bang Off?"

Gup mengangguk, "Iya bagus banget. Tapi—"

"Tapi apa Gup?"

Gup cengengesan sambil menggaruk belakang kepala yang tak gatal.

"Gup nggak ngerti bahasa inggris, hehe.."

Plak!

Off menepuk kepalanya. Ia lupa, Gup itu masih kecil, mana ngerti ia dengan lagu-lagu luar negeri.

Bright tertawa. Ia menertawakan Off yang baru saja mau sok-sok an di depan Gup dan berakhir dengan seperti sekarang ini. Lagian ada-ada saja tingkah sahabat baiknya itu, anak kecil kok di kasih lagu luar negeri.

Off mendengus kesal. Bukan pada Gup, tapi pada Bright yang menertawakannya.

Beberapa detik berikutnya, pintu depan rumah mereka terbuka dan menampilkan Mew yang kini berjalan dengan menenteng banyak barang di tangannya.

Ketiganya menatap Mew heran, tapi pemuda itu beda lagi. Dia malah dengan santai berjalan kearah Gup dan duduk di samping anak itu.

"Abang pulang Gup! Gimana di rumah? Bang Off sama bang Bri baik kan?" tanya Mew. Yang ditanya menganggukkan kepalanya hingga membuat rambut hitam legam yang lumayan panjang itu bergerak-gerak.

"Bang Off sama bang Bri baik kok bang. Gup suka sama mereka. Mereka lucu!" Mata Gup membentuk bulan sabit lantaran tersenyum.

Mew mengangguk. Ia mengusap kepala anak itu lembut dan langsung membawa barang-barang yang tadi ia tenteng ke hadapan Gup.

"Abang punya sesuatu.." ucap Mew.

Gup yang penasaran langsung mendekat.

"Taraaaa!!!"

Mew mengeluarkan beberapa baju dari dalam salah satu paper bag dan diperlihatkannya pada Gup.

"Kamu kan bakalan disini lama, jadi abang beliin baju. Kasian kamu kalo pake baju kegedean mulu."

Benar. Gup memang di pakaikan dulu baju lama Bright yang sudah tak muat padanya. Akibatnya, tubuh anak itu jadi agak tenggelam oleh kaosnya sendiri.

Gup yang mendengar itu tak serta merta merasa senang. Sebaliknya, kini raut ragu lebih mendominasi wajah Gup.

"A-aku bakalan tinggal sama abang?" Gup bertanya.

Mew yang mendengar itu hanya mengangguk sambil memegang tangan mungil bocah itu.

"Abang bakalan urus semua. Dan setelah itu kamu bakalan jadi tanggung jawab abang, jadi adik abang, dan bakalan jadi keluarga kita di rumah ini," seru Mew dengan tulus.

Gup tak menjawab. Ia hanya diam, namun pikirannya berkecamuk.

Dia bukanlah anak bebas seperti gelandangan di luar sana. Masih ada ancaman dari ayahnya yang bisa membuat Gup celaka kapanpun. Dan Gup ingat sekali jika ayahnya itu tempramental. Ia ragu untuk menerima semua sementara jika ia lakukan itu bisa saja kelurga ini akan dalam bahaya nantinya.

"Maaf bang, Gup nggak bisa nerima ini," ucap Gup dengan bahu yang sudah turun lantaran sedih.

Mew yang mendengar itu berdebar. Ia takut jika Gup menolaknya karena tak mau tinggal bersamanya.

Ia takut kehilangan sosok Gulf di diri Gup nantinya.

"Emang kenapa? Kamu nggak suka?" tanya Mew.

Gup menggeleng.

"Bukan nggak suka, tapi..." Gup menggantung kata-katanya. Bocah itu kemudian menggulung lengan baju yang ia kenakan dan menunjukkan sesuatu. Hampir semua orang disana terkejut ketika melihat begitu banyak lebam dan juga luka bakar disana.

"Ayah aku masih nyariin aku bang. Jadi, aku nggak mau nyusahin abang dengan kehadiran aku disini,"

"Lagian Ayah juga jahat. Aku nggak mau kalo nanti akan ada orang yang terluka gara-gara aku," ucap anak itu.

Mew, Bright dan Off saling berpandangan. Mereka menatap bekas luka Gup yang kini terlihat penuh menghiasi tangannya. Sungguh tak menyangka, anak sekecil itu bisa terkena siksaan dari ayahnya sendiri. Dan karena hal itu, merela bukan ingin melepas Gup, tapi malah sebaliknya.

Mereka ingin mengadopsi Gup, apapun yang terjadi.

.

.

.

.

.

.

To be Continue
See you


SI NAKAL [Season 2] HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang