Si Nakal
Season 2.
.
.
.
Tak disangka, Mew akan bisa melewati hari-harinya dengan baik setelah ditinggal mati oleh sang adik.
Namun, mungkin hidup Mew hanya baik di depannya saja, karena nyatanya di belakang Mew memiliki kerinduan yang memupuk pada keluarga yang telah meninggalkannya.
Ya, ini adalah Mew yang sama yang telah ditinggal mati oleh ayah, ibu, dan juga adiknya.
Hanya saja pemuda ini kini bukan hanya Mew biasa. Tapi dia adalah dokter Mew. Seorang dokter lulusan terbaik yang banyak disanjung oleh orang.
Mew memang se-hebat itu.
Kehidupan Mew jauh dari kata bahagia sebenarnya, maka dari itu kedua sahabatnya menemani Mew dengan tinggal bersama di apartemen mewah yang mereka beli bersama. Tujuannya tentu jelas untuk mengurangi rasa kesepian Mew karena ditinggal Gulf.
"Sarapan apa kita Mew?" tanya seorang pemuda yang baru saja selesai berdandan dan memakai setelan kerjanya. Dia adalah Bright, sahabat Mew.
Pemuda berparas menawan itu berjalan dengan santai ke arah meja makan. Hari ini adalah giliran Mew memasak. Dan seperti biasa, pemuda tampan dengan kulit putih itu pasti memasak nasi goreng sebagai menu sarapan.
Seperti saat masih bersama Gulf dulu.
Mew menuangkan nasi goreng ke wadah setelah selesai memasaknya. Dan dengan cekatan pemuda itu membawa nasi goreng harum yang ia buat ke meja makan.
"Off mana? Belom turun apa belom bangun?" tanya Mew sembari duduk di kursi miliknya.
Bright yang tadinya tengah menghirup aroma nasi goreng di depannya pun mengedikkan bahu.
"Tadi gue lewat kamarnya, cuma nggak denger apa-apa. Tapi hari ini kan ada jadwal operasi, jadi kayaknya dia nggak mungkin masih tidur deh."
Mew menganggukkan kepalanya. Iya juga, hari adalah hari padat bagi ketiganya. Jika Off memiliki jadwal operasi, maka Bright ada jadwal cek pasien, dan Mew sendiri ada konsultasi bersama beberapa pasien. Jadi hari ini adalah benar hari yang sangat sibuk bagi ketiganya. Dan mungkin, Mew akan menikmati hari sibuk ini. Karena apa?
Karena hanya dengan kesibukan saja ia bisa melupakan Gulf.
Ya. Walaupun hanya sedikit, ia berharap hari ini ia bisa lepas dari rindunya pada adik kesayangannya.
.
.
.
.
Suasana rumah sakit agak sepi hari ini. Meskipun hari sudah mendekat sore, tak ada pasien gawat darurat atau apapun. Dan tentu saja itu sangat menguntungkan bagi ketiga pemuda yang kini tengah berbincang di kamar khusus tempat mereka biasa istirahat.
"Hari ini sepi anjir, abis operasi gue nggak ada kerjaan gitu. Rasa nyantai aja ni hari.." ucap Off sambil menyesap ice americano miliknya.
"Iya anjir. Tadi abis ngecek juga gue kosong banget.. nggak ada kerjaan, alias free hehe.." tambah Bright.
Mew yang mendengar ucapan teman-temannya pun hanya diam. Baginya hari tanpa kesibukan adalah derita.
Selau saja..
Selalu ada Gulf dalam pikirannya sepanjang hari. Belum lagi, ketika ia tak memiliki kesibukan, apapun yang ia lihat selalu mengingatkannya pada Gulf.
Dan jujur, itu menyiksanya.
Rindu ini sangat menyiksanya.
"By the way, lo gimana Mew? Lancar nggak konsultasinya?" tanya Bright.
"Lancar kok."
Begitu. Mew memang irit bicara sejak saat ditinggal seluruh keluarga.
Bright dan Off mengangguk dan melanjutkan obrolan ringan mereka. Sesekali keduanya juga mengajak Mew untuk ikut berbagi cerita atau sekedar tersenyum walau sedikit saja. Tapi nyatanya obrolan mereka tak bertahan lama lagi kali ini, karena baru saja ada kode darurat dari alarm ruangan itu.
Dan tentu saja, ketika mendengar bunyi dari alarm tersebut, ketiganya langsung sigap untuk bekerja.
Mereka sangat tahu, jika ada alarm seperti itu pasti ada pasien gawat darurat yang harus ditangani.
.
.
.
.
.
.
To be Continue
See youMaap nggak nyambung, segini dulu aja yaw..
Btw, nggak bakalan Up tiap hari, tapi bakalan usaha kok aku.
Makasi udah mampir ya.
Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
SI NAKAL [Season 2] HIATUS
Fiksi PenggemarLanjutan dari kisah Mew yang ditinggal Gulf adik kesayangannya. .... Bertahun-tahun setelah kepergian Gulf, siapa sangka jika Mew akan menemukan seseorang yang sama seperti Gulf. Namun tentunya dia bukan Gulf. Kira-kira bagaimana kisah selengkapnya...