CHAPTER 1 || REVISI

228 54 67
                                    

"Kamu seperti bara api yang panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu seperti bara api yang panas. Bara api yang bisa melebur segala sesuatu sekeras besi. Kamu adalah bara api yang bisa mencairkan hatiku yang sebelumnya membeku layaknya es"
Aira Giovany Michelle

Sebelumnya gue mau berterima kasih buat para reader yang udah mau stay nungguin gue up chapter.
Sampe sekarang gue bisa sempurnain tampilan chapter yang acak-acakan.
Ada banyak perubahan, banyak revisi, tapi alur dan cerita masih sama.
Oke guys! Semoga kalian suka sama perubahan yang gue buat.
____________________________________________________________________________

[Prolog]

"Mbak Jule!!"

Kedua orang itu saling melempar pandangan, ketika menyadari mereka tengah memanggil orang yang sama. Salah satu penjaga stand makanan di kantin SMA Angkasa.

"Mau apa, lo?" ucap cowok bernama Bara.

"Lo sendiri?!" balas gadis yang bernama Aira dengan nada tak santai.

"Kalo orang nanya itu dijawab, bukannya nanya balik!" sungut Bara setengah emosi.

"Bacot! Suka-suka gue, lah!" jawab Aira ngegas.

Seorang wanita muda-Juleha, atau yang kerap kali dipanggil dengan sebutan Mbak Jule oleh mereka itu-berjalan tergopoh-gopoh menghampiri mereka yang sekarang ini tengah bersitegang dengan saling melempar tatapan sengit.

"Aira. Bara. Udah, ya. Jangan liat-liatan kayak gitu. Ngeri, Mbak liatnya," lerai Juleha menatap cemas-cemas gimana gitu kearah keduanya. "Kalian mau pesan apa? Biar Mbak Jule buatin sekarang," lanjutnya kemudian.

"Bakso satu porsi, Mbak."

Baru saja mereka melontarkan kalimat yang sama untuk yang kedua kalinya,. Albara dan Aira kembali saling melempar tatapan tak suka. 'Apa-apaan nih, orang. Ngikut mulu, anjir!' batin keduanya bergejolak. membuat aura permusuhan kembali menguar dengan pekat.

"Ngapain lo ikut-ikutan." Bara menatap Aira dengan tatapan menyelidik.

"Elo kali yang ngikutin gue," sahut Aira emosi.

"Apa-apaan-"

"Eh, maaf, Mbak Jule nyela. Tapi, bakso yang kalian pesen tinggal satu porsi gimana? Salah satu ada yang ngalah, ya?" pinta Juleha setelah sebelumnya memotong kalimat Bara.

"Enggak. Gue gak mau ngalah. Biar dia aja yang ngalah!!" ucap Bara berapi-api.

"Enak aja, baksonya punya gue!! Lo cowok, ngalah kenapa?!" Aira balas berseru tidak terima.

"Gue gak mau!! Gue mau makan bakso ya harus bakso!!" tegas Bara ngotot.

BRAAK!

"POKOKNYA, BAKSONYA BUAT GUE, BARA!!" Aira menendang kursi plastik yang berada dihadapannya kearah Bara dengan kasar. Lantas menatap cowok itu dengan sorot mata kesal bercampur frustasi.

 𝐀𝐋𝐁𝐀𝐑𝐀 ; 𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐈𝐑𝐂𝐋𝐄 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang