CHAPTER 9 || REVISI

65 38 13
                                    

"Harta nomor satu yang paling berharga adalah keluarga"

Adipati Albara Cakrayudha

Hai, Up next chapter lagi nih, Wei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, Up next chapter lagi nih, Wei..
Gass ajalah gausah lama!
🕊️🕊️🕊️
Jgn lupa vote, comment, and follow! Biar semangat terus gue up-nya.
Sedih rasanya ada yang baca tapi gaada interaksi sama Author. Ngerasa gimana-gimana gitu 😔

____________________________________________________________________________

[ALVINO]

Bara mengendarai motornya melewati komplek perumahan tempatnya tinggal. Sebuah bangunan bertingkat, berwarna monokrom dengan halaman yang begitu luas adalah rumah yang tengah ditujunya sekarang ini.

 Sebuah bangunan bertingkat, berwarna monokrom dengan halaman yang begitu luas adalah rumah yang tengah ditujunya sekarang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satpam rumah Bara dengan cekatan membuka gerbang untuk motornya masuk, setelah sebelumnya melihat kedatangan Bara. Cowok itu melambai pada Pak Darto, sementara satpam paruh baya itu tampak mengangguk, membalas lambaian tangan Bara.

Laju motor Bara sempurna terhenti ketika memasuki garasi rumahnya. Cowok itu melepas helm dan sepatu yang tengah dikenakannya. Lantas melengang masuk, melalui pintu yang terhubung dengan rumah.

"Assalamualaikum." Bara mengucap salam. Melangkah memasuki ruang keluarga yang tak jauh dari tempatnya masuk.

"Wa'alaikumsalam." Jawab sesorang yang tengah duduk disofa ruang keluarga, membelakangi Bara.

Bara merasa familiar dengan suara itu. Ia meletakkan jaket digantungan pojok ruangan. Bergegas melangkah menghampiri pemilik suara.

"Eh, adek gue!!" pekik Bara rusuh. "Kok lo diruman Vin? Kapan lo balik coba?" Bara bertanya, kemudian merangkul adiknya.

"Berisik tau gak, lo," sahut Alvino datar.

"Gitu amat sih jawabnya. Gue ulangin ya, lo kapan balik dari Singapura? Kok lo gak ngabarin gue sih?" Bara memasang raut wajah pura-pura jengkel. Hal itu membuat Alvino bedecak, jengah dengan kelakuan abangnya.

 𝐀𝐋𝐁𝐀𝐑𝐀 ; 𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐈𝐑𝐂𝐋𝐄 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang